0,024. Pengakuan

1.1K 34 1
                                    

Brak!!

"KAYLA!!" Teriak Aleora dan Melody serentak.

Kayla, gadis itu di peluk oleh lelaki yang entah datang dari mana. Lelaki itu mendorong Kayla dari truk yang hampir menabrak nya.

Tangan lelaki itu melindungi kepala Kayla agar tidak terbentur aspal. Tubuh keduanya berguling-guling menghantam aspal yang sangat kasar.

Kayla menatap lelaki itu saat mereka berhenti berguling. "LO BUTA ATAU GIMANA? JELAS-JELAS DI DEPAN LO ADA TRUK YANG HAMPIR AJA MAU NABRAK LO!!" marah lelaki itu yang bangkit dan menatap Kayla yang juga ikut bangkit.

"Seharusnya gue yang marah sama lo" tunjuk Kayla pada lelaki itu.

"KENAPA LO HARUS NOLONGIN GUE?! KENAPA LO NGGA BIARIN GUE MATI TERTABRAK TRUK ITU!! KENAPA LO HARUS DATANG UNTUK NOLONGIN GUE!!"

Teriak gadis itu dengan suara serak dan sesenggukan karena nyatanya ia selamat.

"Gue capek!! Gue bener- bener capek!!" teriak gadis itu yang kembali luruh di aspal yang kasar.

Samudra menatap Kayla sendu. Ia baru tau jika sebenarnya gadis itu sudah sangat rapuh tapi yang paling hebat ia menyembunyikan nya sendiri.

"Seenggaknya Lo harus mikirin orang tua Lo yang sayang sama Lo, dan Abang Lo yang  mungkin akan menyesal jika Lo tertabrak truk tadi" jawab Samudra yang mengangkat tubuh Kayla untuk berdiri.

Kayla menatap Samudra dengan wajah yang sudah basah. "Gue ngga punya siapa-siapa, mereka bukan siapa-siapa gue. Gue sendirian!!" ucap dalam batin nya yang menangis dengan sangat Isak dan Samudra langsung memeluk gadis itu dalam dekapan nya.

Tangis Kayla pecah saat  Samudra memeluk nya. Aleora dan Melody ia melihat semuanya dan air mata nya pun ikut turun karena nyatanya hidup Kayla tak seindah yang mereka bayangkan.

"Hiks.. hiks.. Melody ngga sanggup kalau Kayla nangis kayak gitu" kata Melody yang pergi menuju mobil Aleora.

"Gue tunggu Kayla di mobil gue" bisik Aleora pada Samudra yang mengangguk.

"Kay, Lo ngga papa kan? Apa ada yang sakit di tubuh Lo?" Kata Derill dengan wajah khawatir.

Kayla melepaskan pelukan nya dan menatap wajah Derill dengan tajam. "Kenapa harus Lo Rill?" Batin Kayla lagi yang pergi tanpa menjawab pertanyaan Derill.

Kayla masuk kedalam mobil Aleora begitu saja tanpa mengatakan sepatah pada Samudra.

Samudra tersenyum. "Entah kenapa di saat gue di dekat Lo, gue nyaman Kay" batin Samudra saat melihat mobil Aleora menjauh  dari pandangan nya.

Kini mereka sudah kembali ke mansion Kayla. Ketiga gadis itu turun dan mengantarkan Kayla masuk kedalam rumah besar itu.

"Kalian kesini ada apa?" Tanya Kayla yang baru sadar apa tujuan Melody dan Aleora yang datang tanpa kabar.

"Melody sama Aleora mau jenguk Kayla" jawab Melody.

Kayla menatap Aleora yang penasaran. "Gue mau ngasih kisi-kisi soal olimpiade" kata Aleora yang memberikan kisi-kisi soal pada Kayla.

Kayla menatap kertas soal-soal itu, dan mendengar suara yang mulai mendekat kearah nya.

"Lain kali kita ketemu lagi dan lebih lama lagi mengobrol nya ya pak Madison"

Kayla yang mendengar nama itu kembali berkaca. Tubuhnya mulai bergetar, kerinduan, bayangan pertikaian suami istri terlintas begitu saja di ingatan nya.

Tubuhnya kembali lemas, ia bersender di pintu dengan satu lengan ia tahan agar tidak jatuh.

Aleora menatap tajam pada Madison yang juga menatap nya. Wajah Madison yang kaget seolah bertanya dalam benaknya. Kenapa bisa Aleora mengenal Kayla dan kemana Kiara?.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang