0,027. Hospital

995 31 0
                                    

Gadis yang kini menutup kedua matanya pun sudah terbuka. "Gue dimana?" Tanya gadis itu saat menatap sekeliling tempat yang terasa tak asing baginya.

Tempat pertama kali dia bangun saat tabrakan itu terjadi. "Lo ada di tempat gue" jawab seseorang gadis yang tadi ia lihat di gedung itu.

"Kay" ucap nya yang langsung berdiri dan mengikuti gadis di depan nya.

Gadis dengan berpakaian serba putih itu berhenti tepat di ayunan yang terdapat air terjun di hadapan nya.

"Makasih Kia, gue ngga tau harus membalas kebaikan apa yang harus gue tebus untuk Lo" ujar gadis itu yang duduk di atas ayunan.

Ia pun ikut duduk di atas ayunan tepat di samping Kayla. "Seharusnya gue yang berterima kasih ke Lo, karena Lo gue dapat apa yang ngga pernah gue dapat".

"Orang tua Lo yang sayang sama gue seperti anaknya sendiri, padahal mereka tau kalau gue bukan Kayla tapi kasih sayang mereka ke gue ngga pernah berubah. Kay bunda dan papah kangen sama Lo apa Lo ngga kangen juga sama mereka?" Jelas Kiara mulai berani bertanya pada Kayla.

Gadis itu menunduk kepala nya sebentar dan menatap kedua mata Kiara dengan berkaca-kaca. "Gue rindu sama mereka gue kangen sama bang El, gue kangen sama bunda dan papah, tapi gue ngga bisa lagi untuk selalu ada bersama mereka" runtuh sudah air mata nya saat menjelaskan kerinduan nya pada orang tua nya serta kakaknya.

Gadis itu mengambil satu tangan Kayla untuk di genggam. "Kay karena Lo ada di tubuh gue mereka menjadi berubah, mereka tidak lagi sibuk dengan pekerjaan dan sekarang digantikan untuk jagain lo, dan perlakuan bang El pada gue dulu kini juga sudah berubah menjadi lembut dan sayang sama Lo. Itu karena Lo ada di tubuh gue"

Kiara menggeleng kuat. "Enggak. Ini semua bukan karena gue. Tapi karena mereka menganggap gue itu Lo. Mereka sayang nya sama Lo, Kay bukan gue"

"Lo salah. Kasih sayang bunda dan papah murni ke Lo. Gue disini melihat mereka, kesedihan bunda dan papah di saat Lo bilang kalau Lo bukan gue membuat mereka merasa terpukul tapi mereka dapat berfikir dan merenung tentang apa yang pernah mereka lakuin ke gue. Kesibukan yang mereka lakukan adalah kunci gue pergi" jelas Kayla membuat Kiara perlahan paham.

"Disini rumah gue Kia, rumah impian gue sekarang terwujud ada dan sekarang gue ada di rumah ini. Walaupun gue ngga ada bersama mereka tapi hati gue selalu ada di hati mereka. Tanpa Lo sadari gue juga ada di sekeliling kalian" lanjut nya membuat air mata Kiara luruh dengan deras.

"Gue bawa Lo kesini cuman mau bilang ke Lo. Terima kasih Kiara Madison, karena Lo, gue jadi tenang dan ngga bakalan cemas lagi. Kebahagiaan mereka ada di Lo. Lo harus semangat, harus tetap berjuang. Gue tau ini sangat sulit untuk dipercaya dengan logika. Tapi yang harus Lo yakini Lo ada, dan Lo terwujud di tubuh gue" jelas Kayla lagi membuat semangat Kiara sekaan bangkit kembali.

Kiara menundukkan kepala nya kebawah dengan Isak yang mulai terdengar jelas. "Gue ngga tau bakalan kuat atau ngga Kay, sakit rasanya di saat penyakit itu datang. Sakit rasanya di saat masalah terus datang bertubi-tubi. Rasanya sakit sekali Kay!! Sakit!!" Isak gadis itu membuat Kayla memeluk Kiara dengan kuat dan tanpa mereka sadari kedua gadis itu menangis beriringan.

"Gue tau kia.... Gue tau.." 

"Tapi gue  tau kalau Lo wanita kuat. Akhir perjalanan ini akan segera tiba. Sebentar lagi semua akan terungkap jadi Lo harus bertahan. Walaupun dikit lagi tapi Lo harus kuat demi janji Lo ke gue" kata Kayla membuat Kiara menangis keras.

Ucapan Kayla itu membuat hatinya sedikit lega. Ketakutan nya tadi digantikan dengan keberanian yang datang secara tiba-tiba.

Kedua matanya tertutup kembali entah kenapa bisa tubuh nya menjadi ngantuk. Tanpa ia sadari ada bisikan yang terdengar dari telinga nya tapi ucapan itu sedikit tak terdengar karena rasa kantuk nya semakin menjadi.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang