20

903 85 4
                                    

"Ayah sudah mengirim surat itu? "

  Sang ayah hanya tersenyum menatap ke arah putrinya yang duduk di hadapannya itu....

"Ya ayah sudah mengirimkan nya, Kau tenang saja putriku, sekarang kita hanya perlu menunggu balasan untuk surat itu"

"Aku benar-benar ingin memasuki castel itu ayah, rasanya aku sudah tidak sabar sekali"

"Sebenarnya apa yang kau cari putriku, Memangnya kau ingin dengan siapa, apakah putra mahkota bukankah bagus dengan begitu kau bisa menjadi ratu suatu saat nanti dan memimpin kerajaan itu " Ujar sang ayah...

"Aku tidak tertarik ayah, lagi pula  putra mahkota sudah mempunyai pasangan begitupun dengan pangeran mark dan aku sangat tidak ingin berurusan dengan pasangan dari mereka, tapi sebenarnya aku sudah jatuh cinta dengan salah satu dari pangeran kembar dragon castel saat pertama kali memasuki akademi sihir"sang putri tersenyum sambil membayangkan saat pertama kali dirinya melihat orang yang dia cinta...

   Sang ayah sedikit mengernyitkan alisnya bukankah itu sudah lama sekali...

"Itu sudah sangat lama putriku, pantas saja kau selalu menolak lamaran dari Kerajaan lain ternyata sudah ada seseorang yang kau sukai"sang ayah hanya mampu menatap putrinya dengan pandangan tidak percaya...

"Tapi apakah ayah yakin mereka akan menerima lamaran kerajaan kita, mengingat kerajaan kita adalah satu satunya kerajaan yang terasingkan di dunia sihir"namun bukannya menjawab sang ayah hanya tersenyum memandang putrinya

"Kau tau putriku, itu karena kerajaan kita adalah yang paling kuat yang memiliki sihir paling mematikan dan jikapun mereka menolak maka kita gunakan cara kedua, apakah mereka lupa siapa yang berhasil menyelamatkan ratu dragon castel saat terserang sihir hitam saat tengah mengandung pangeran mark, ayah yakin mereka tidak akan bisa berkutik, lalu jika ayah tau siapa gerangan yang menjadi incaran hati putriku ini"tangan sang ayah seraya mengelus rambut panjang putrinya membuat putrinya tersenyum malu...

"Pangeran jeno ayah, aku mau pangeran jeno dan aku ingin pangeran jeno tinggal di kerajaan kita di castel kita ayah, jika pangeran jeno sudah berada di genggamanku maka dengan mudah aku bisa mempengaruhinya"ya itulah tujuan utamanya memiliki pangeran jeno seutuhnya dan membawanya ke tempat nya sekarang, dengan begitu semua yang dia inginkan akan segera berada dalam genggaman nya dengan mudah....




   Raja taeyong meremas surat yang berada di genggamannya itu dengan kuat, dirinya benar-benar tidak habis pikir dengan mereka yang seperti memanfaatkan situasi

"Bagaimana mungkin mereka berani mengirim surat lamaran seperti itu,apa yang mereka pikirkan sebenarnya, apa mereka tidak sadar diri siapa mereka sebenarnya sehingga dengan mudahnya  mengajukan surat lamaran untuk putrinya yang bahkan aku tidak sudi menerimanya" Taeyong meremat surat itu dengan kencang, dirinya sudah tidak mau lagi berurusan dengan kerajaan dan raja licik seperti mereka....

"Bahkan aku tidak yakin ada pangeran dan keluarga bangsawan di alam sihir ini yang mau bersanding dengan putrinya" Timpak jaehyun sambil menyandarkan tubuhnya mengingat bagaimana liciknya kerajaan itu

"Dia menginginkan pangeran jeno"jelas jaehyun sambil menyunggingkan senyumnya..

  Taeyong langsung menoleh ke arah keponakannya itu saat mendengar jika dia memang menginginkan jeno putranya

"Kirim surat balasan pada mereka  dan katakan pada mereka bahwa sampai kapanpun aku tidak akan menerima lamaran itu untuk putraku" Ujar Taeyong dirinya tidak akan pernah menyerahkan putranya masuk dalam jebakan licik mereka...
Apakah benar tidak ada yang mau dengan putrinya, bukankah seorang putri hanya menanti surat lamaran untunya bukannya melamar

"Dan katakan juga jeno putraku sudah mempunya pasangan dan akan menikah bulan depan" Ujar Taeyong walaupun Taeyong tidak yakin dengan apa yang dia ucapkan

    Setelah itu Taeyong langsung pergi dari ruangan milik keponakannya itu dia harus menemui ratunya untuk membicarakan hal ini, bagaimanapun ini tidak boleh sampai terjadi...










"Waahh lihatlah hyung aku bisa aku bisa" Jisung sangat senang saat dia berhasil mempelajari sihir tingkat awal bersama dengan renjun dan haechan walaupun awalnya jisung sangat kesulitan dalam membaca mantra yang sangat sulit dan tidak dia mengerti , butuh waktu lama untuk jisung bisa menggunakan sihir itu dan sekarang jisung sangat senang sekali walaupun hanya membuat bunga terbakar....

"Waahh kau memang hebat jisung, kau belajar dengan cepat" Ujar renjun yang ikut senang padahal itu hanya hal sederhana juga ada ikut campur tangan ratu doyoung yang sengaja memberikan sedikit kekuatan sihir untuk jisung secara diam-diam setelah renjun mengatakan jisung ingin belajar ilmu sihir....

  Ya sebenarnya sebelum mereka berdua melatih jisung dan sejak pemuda manis itu tiba-tiba ingin belajar sihir juga seperti mereka, renjun langsung menemui ratu doyoung untuk bertanya apakah bisa jika jisung ingin belajar sihir?
Awalnya doyoung sempat ragu tapi akhirnya dia mengijinkan mereka berdua untuk mengajari jisung dengan campur tangannya juga

"Hyung apakah nanti aku bisa seperti mu?" Jisung menatap haechan dan renjun secara bergantian setelah membuat sihir dasar walaupun yang muncul hanya api kecil...

     Haechan dan renjun saling melirik satu sama lain, mereka juga sebenarnya ragu dengan apa yang di katakan jisung pada mereka..

"Tidak tau jisung~ah, tapi mungkin bisa jika kau mau belajar, tapi sekarang kau harus istirahat, pasti tenagamu terkuras kan untuk mengeluarkan sihir itu" Ujar haechan sebenarnya hanya untuk mengalihkan agar jisung tidak bertanya kagi dan mereka menghindari pertanyaan tadi, tentu saja...

  Jisung mengangguk memang benar dia sedikit lemas saat berusaha mengeluarkan sihir itu, apa mungkin karena dia bukan berasal dari dunia ini sehingga berbeda dengan mereka yang mampu menggunakan sihir dalam skala besar..

"Tapi buku mantranya aku pinjam ya hyung" Ujar jisung karena dirinya masih ingin belajar membaca mantra mantra sulit yang dia tidak tau tapi untung saja itu hanya buku matra biasa yang di berikan doyoung pada renjun untuk mengajari jisung

  Namun sepertinya tanpa mereka sadari jaemin pangeran itu menyaksikan itu semua dari jendela kamar nya....
Jaemin melihat bagaimana jisung tersenyum saat berhasil belajar sihir, bagaimana cerianya dia bersama renjun dan haechan, sungguh jaemin bersyukur karena jisung baik baik saja di sini...

"Aku senang melihat senyummu, manis,tapi mungkin aku masih pengecut karena tidak berani menemuimu"jaemin benar-benar menyesal dia ingin sekali memeluk pemuda manis itu dan meminta maaf tapi dia tidak berani






"Yang mulia, apakah tidak ada cara lain, aku takut jisung masih tidak mau menemui jaemin apalagi keadaan jeno yang masih belum ada perkembangan"

    Doyoung tentu saja terkejut dengan apa yang di sampaikan oleh rajanya itu, dirinya masih tidak tau apakah jisung mau bertemu dengan putranya, lalu tiba-tiba Taeyong meminta melakukan pernikahan

"Aku akan tetap mencarikan penawar racun itu tapi, pernikahan itu akan tetap di lakukan bukankah dengan begitu jisung bisa jadi bagian dari kita, sebentar lagi akan terjadi purnama biru,dimana purnama ini hanya terjadi 500 tahun sekali dan ini pertama kalinya kita akan melakukan ritual pada bulan purnama biru,aku mendengar cerita apapun yang di lakukan pada saat purnama tersebut maka jiwa orang itu akan di bersihkan seperti mendapatkan jiwa baru dan mungkin itu bisa terjadi untuk jisung kita akan melakukan pernikahan saat itu dan membuat jisung mendapatkan sinar cahaya purnama untuk mendapatkan kekuatan sihir dari bulan purnama biru, aku sudah memikirkan semuanya, jadi aku yakin kau bisa membujuk jisung pelan pelan "Taeyong berusaha meyakinkan ratunya yang sebenarnya sangat ragu








   Komen sama votenya jangan lupa ya😄

price of dragon castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang