28

769 86 5
                                    


   Saat ini haechan dan renjun tengah berjalan perlahan di lorong istana setelah mereka berdua berhasil kabur dari suami mereka berdua...

"Ren? Kau sudah melakukannya? " Haechan menatap renjun sejenak sebelum kembali melihat keadaan sekitar....

"Ya, mereka semua tidak akan mengetahui kita ada disini karena aku sudah mengelabui pikiran mereka dan membuat mereka tertidur pulas untuk malam ini, tapi apakah rencana ini akan berhasil jika gagal, aku tidak akan lagi meminta saran dari mu" Ujar renjun yang membuat haechan mendengus kesal mendengar nya....

"Kau tenang saja aku yakin ini akan berhasil, bagaimanapun caranya kita tidak boleh membiarkan penyihir jahat itu memenangkan ini semua kita harus menggunakan segala macam cara agar dia tidak bisa dekat dengan pangeran jeno, dan sialnya aku tidak bisa menembus pikiran wanita itu" Haechan sedari tadi sudah mencak mencak yang membuat renjun menatapnya tajam, agar tidak menimbulkan suara, susah payah dirinya membuat semua penjaga di sekitar mereka tertidur...

"Bisakah kau diam, jangan buat ini semua hancur, sekarang ayo masuk dan bangunkan pangeran bodoh itu" Renjun langsung saja masuk kedalam kamar milik jeno...

  Bagaimana bisa masuk tenang segel itu sudah di lepas tapi jeno tidak menyadarinya kan dia sekarang tidak mempunyai sihir...




"Aahh kk" Jeno langsung terbangun saat ada yang memukul kepalanya dengan sangat keras...

"Bangun pangeran bodoh atau kau akan menyesal karena menyia nyiakan ini" Ujar haechan yang terus menarik selimut yang menutupi tubuh jeno sedangkan renjun akan menjadi penonton dalam, mari bangunkan pangeran jeno yang sedikit tidak waras ini...

"Sial, apa yang kalian lakukan hah! " Jeno hendak marah namun dia urungkan saat melihat tatapan tajam milik renjun....

"Apa kau mau apa, kau tidak bisa apa apa sekarang karena kau tidak lagi mempunyai sihir sekarang" Ujar haechan kembali menarik selimut itu hingga benar-benar jatuh....

  Tanpa menunggu lagi haechan langsung menarik tangan kekar itu....

"Kenapa kau berat sekali sih, ya renjun kau juga diam saja, cepat bantulah aku bodoh"

   Renjun hanya memutar bola matanya malas...

"Gunakan saja sihirmu maka dia akan berjalan sesuai kehendakmu itu" Ujar renjun santai...

"Kalian mau membawaku kemana hah! Aku pastikan kalian berdua akan mendapatkan hukuman dari jaehyun hyung dan mark hyung nanti" Jeno menatap tajam mereka berdua, sial saat seperti ini dia sangat ingin semua sihirnya kembali....

"Tapi kami tidak takut" Ujar haechan....

"Apa kau tidak ingin melihat istrimu pangeran jeno, kau tidak cemburu sama sekalian dengan pangeran jaemin yang sudah bisa tertidur nyaman dengan istrimu sedangkan kau, bahkan melihatnya saja belum" Renjun berbicara dengan santainya sambil berjalan keluar...

"Aku tidak perduli dengan itu semua yang aku mau cuma pemuda manis yang aku bawa saat itu" Ujar jeno...

"Lebih baik kau diam dari pada kau menyesal, ayo jalan" Ujar haechan....


   Setelah aksi menculik pangeran jeno dari kamarnya kini mereka bertiga sudah tiba di depan kamar jaemin dan jisung....

"Ingatlah pangeran jeno jika kau terus egois maka kau akan menyesal dan kau harus tau sekarang putri Giselle sudah tinggal disini, aku harap setelah ini kau bisa berfikir dengan jernih" Renjun langsung mendorong tubuh jeno masuk kedalam kamar tersebut dan langsung menutupnya kembali...

"Aahhkk akhirnya selesai juga aku sungguh lelah" Ujar haechan sedangkan renjun menatap aneh pada pemuda gembul di sampingnya itu...

"Apa yang membuatmu lelah bahkan kau tidak sama sekali mengeluarkan tenagamu kecuali untuk menggunakan sihirmu" Renjun langsung pergi meninggalkan haechan dari pada meladeni dia lebih baik renjun kembali kekamar nya sebelum putra mahkota jaehyun menyadari jika dia kabur....

  Sedangkan jeno terus memaki renjun dan haechan yang dengan seenaknya membawanya kesini...

  Namun dirinya juga penasaran dengan siapa orang yang bisa membuat saudaranya itu berpaling padahal mereka berdua sudah berjanji tidak akan melakukan pengikatan jika tidak dengan pemuda manis yang mereka bawa bahkan mereka berdua sudah rela berkorban di hutan itu....

  Perlahan jeno mulai mendekat melihat dengan jelas siapa yang sedang tertidur dengan saudaranya itu...

  Jeno berhenti tepat di samping pemuda yang sekarang sedang tertidur dengan damai....

"Sebenarnya siapa dirimu yang bisa membuat saudaraku langsung menerimamu...

  Tangan jeno bergerak perlahan menurunkan sedikit selimut yang menyembunyikan wajah itu lalu menyingkirkan rambut yang menutupi matanya hingga jeno langsung terdiam dan hingga dirinya langsung menjauhkan tangannya dari wajah pemuda manis itu...

  Jeno langsung melihat ke arah saudaranya yang masih nyenyak tertidur dengan tangannya yang memeluk tubuh itu...

  Jeno langsung berlalu dan langsung menarik tangan jaemin dengan kasar hingga pemuda itu tersentak dan langsung membuat matanya...

"Kau??? "

price of dragon castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang