Renjun berjalan tergesa-gesa dengan haechan di belakangnya yang sedari tadi mengikutinya...."Ibu dimana Jisung" ujarnya saat menemukan sang ibu yang sedari tadi dirinya cari....
"Ada apa nak? Kenapa kau tampak cemas seperti ini?" Baekhyun sendiri juga bingung melihat raut wajah putranya itu...
"Jisung sedang istirahat dan juga ada sesuatu hal yang akan ibu beritau Renjun" gumam Baekhyun namun Renjun langsung menggelengkan kepalanya.....
"Ada hal yang lebih penting dari itu ibu" ujar Renjun menatap Baekhyun dengan cemas...
Baekhyun terdiam menatap putranya itu dengan seksama....
"Perang akan terjadi, Mereke melanggar perjanjian negeri sihir, aku dan Haechan akan pergi ke gua abadi, itu sudah tugas kita" Renjun menunduk bahkan Haechan tidak tau mau berekspresi seperti apa saat surat tadi tiba....
Dirinya juga terkejut saat tiba-tiba melihat naga milik putra mahkota yang terbang di sekitar mereka berdua tadi....
"Tidak, itu sangat berbahaya, sihir kalian akan terkuras, ibu tidak bisa membiarkan itu semua" Baekhyun juga terkejut dengan apa yang di katakan putranya itu ..
Dirinya tau hal itu karena memang itu sudah menjadi peraturan kerajaan Dragon Castel di mana ketika para pangeran melakukan tugas yang membahayakan atau bahkan berperang maka pasangan mereka harus tetap membantu dengan berdiam di dalam gua keabadian yang di kelilingi oleh api putih, di dalam mereka akan tertidur tapi masih tersadar, secara tidak langsung sihir mereka akan menyatu jadi jika ada kemungkinan pangeran mereka hampir kehilangan tenaga bahkan kehilangan kekuatan sihir mereka maka secara langsung pasangan para pangeran akan memberikan sihirnya.
Sebuah peraturan tidak tertulis tapi sudah di lakukan oleh raja terdahulu bahkan dulu Baekhyun ragu saat melakukan ritual penyatuan jiwa antara putranya dan putra mahkota Dragon Castel, karena ini yang Baekhyun takutkan, dirinya takut kehilangan putranya karena bagaimanapun jika sihir itu sampai benar-benar terkuras maka nyawa putranya tidak akan selamat.
"Kami tidak bisa melanggar peraturan yang sudah ada, jiwa kami sudah terikat yang mulia ratu" gumam Haechan membuat Baekhyun memejamkan matanya....
"Tidak adakah cara lain?" Baekhyun menatap mereka berdua yang menggelengkan kepalanya.....
"Kami harus membawa Jisung ibu" Renjun masih menunduk tidak berani menatap ibunya yang sudah berkaca-kaca....
"Ibu tidak akan mengizinkannya Renjun, itu sangat berbahaya apalagi Jisung sedang mengandung" lirihnya membuat Renjun dan Haechan sontak mendongak menatap ke arah Baekhyun yang memandang mereka dengan sendu....
"Bagaimana bisa?" Lirih Renjun, sekarang mereka benar-benar berada di situasi yang sangat sulit....
"Kita cari cara lain?" Ujar Baekhyun namun Renjun masih menatapnya dengan mata yang juga berkaca-kaca menahan airmata agar tidak keluar.
"Ibu, kita sudah meneteskan darah perjanjian di Dragon Castel, sebuah perjanjian dan menyatunya kekuatan sihir kita, kami tidak bisa lari dari tanggung jawab tersebut, bagaimana dengan nasib pangeran Jeno dan Jaemin, kali ini peran kami juga sangat penting tapi keadaan Jisung"
"Kalian akan tetap berangkat"
Mereka menoleh dan melihat Chanyeol yang mendekat dan sepertinya mendengar pembicaraan mereka....
"Yang mulia" Baekhyun menatap suaminya dengan bimbang, dirinya masih tidak rela jika mereka harus pergi ke gua itu....
"Ratuku, mereka harus tetap menjalankan kewajiban mereka, bagaimanapun mereka sudah terikat dengan kerajaan tersebut dan hanya kesialan jika mereka melanggar sebuah peraturan tradisi yang sudah ada, Renjun pergilan penuhi kewajiban mu, putra mahkota membutuhkanmu saat ini putraku, begitu juga dengan Haechan, tapi tunggulah saat Jisung sudah bangun" ujarnya membuat Renjun sedikit tersenyum dan langsung berlari memeluk ayahnya....
Chanyeol terdiam menerima pelukan itu dirinya mendekap erat tubuh putranya dengan nyaman....
"Ayah mengizinkan mu menikah dengan Jaehyun berarti ayah sudah menerima semua resiko yang kapan saja bisa terjadi" Chanyeol masih mendekap erat tubuh Renjun yang sudah terisak di pelukannya....
Chanyeol memandang Haechan yang masih menunduk....
"Ibumu akan segera datang Haechan" ujarnya pelan membuat Haechan mendongak dan tersenyum....
"Kami sudah memberi tau ibumu sejak kalian pertama kali datang" Chanyeol ikut tersenyum, dirinya sudah menganggap mereka semua putranya sejak dulu karena terlalu sering Renjun membawa Haechan ke istana ini....
Kini Jeno Jaemin bahkan mark berdiri di hadapan ratu Doyoung, ibu mereka untuk meminta restu...
Doyoung tidak berdiam diri begitu saja peran dia adalah melindungi Castel dan istana ini dari serangan sihir yang mungkin bisa masuk....
"Apa kalian ragu? Bagaimana keadaanmu Jeno? Bukankah Jaemin bilang kau sempat kesakitan kemarin? Mark apakah kau merindukan Haechan?" Doyoung tersenyum mengelus satu persatu putranya yang kini sudah tumbuh dewasa bahkan memiliki pasangannya masing-masing.....
"Apakah kami bisa bertahan ibu?" Mark menatap ibunya, sangat jelas sekali jika Doyoung memaksakan senyum tersebut....
"Jika kalian hampir menyerah, ingatlah ada pasangan kalian yang juga ikut berjuang dari jauh, dan ingatlah mereka juga merasakan apa yang kalian rasakan nantinya" ujarnya tenang namun membuat mereka bertiga terdiam....
"Apakah harus ibu lalu bagaimana dengan Jisung kami" Jeno entah kenapa dirinya sejak kemarin selalu kepikiran dengan Jisung seakan wajah Jisung terus berada di depannya...
"Ibu tau kekhawatiran kalian terutama Jeno dan kau Jaemin" doyoung terkekeh pelan menatap putranya....
"Walaupun sihir Jisung masih terlalu kecil tapi dia harus ikut demi kalian, maka dari itu bertahanlah agar Jisung tetap baik baik saja mengerti" ujarnya membuat kedua putranya menganggukkan kepala mereka....
"Kemarikan tangan kalian" Doyoung memegang ketiga tangan putranya dan menggenggamnya erat hingga sebuah cahaya muncul dari sela sela jari mereka....
Doyoung tersenyum walaupun ketiga putranya justru terkejut....
"Setidaknya dengan sihir ini kalian bisa bertahan, gunakan sihir ini saat keadaan genting, ibu tau kalian bertiga cukup cerdas untuk menggunakannya" ujar Doyoung....
"Ibu, apa yang ibu lakukan, sihir ibu sudah terlalu banyak di gunakan, lalu kenapa ibu memberikan kekuatan itu pada kita" Mark menatap ibu tidak percaya yang hanya di balas senyuman yang sangat tulus....
"Kekuatan sihir milik ibu tidak akan pernah habis kecuali ayah kalian tiada, jadi selama itu tidak terjadi maka semuanya akan baik baik saja, kalian lupa dari mana ibu berasal hm" sangat lucu ketika ke tiga putranya justru khawatir akan kekuatan sihirnya....
"Apa kalian akan tetap di sini, mungkin ayah dan putra mahkota Jaehyun sudah menunggu kalian, pergilah dan jangan khawatirkan apapun, ingatlah pasangan kalian yang juga menunggu kalian kembali". Doyoung tersenyum dirinya tidak bisa mengantarkan kedua putranya keluar karena dirinya harus melakukan sesuatu.....
Ayo jangan lupa vote sama komen oke....
KAMU SEDANG MEMBACA
price of dragon castle
Fanfictionpemuda manis yang hanya tinggal sendiri didasaat semua orang selalu mengucilkan nya karena dirinya yang bisu, hanya mampu tersenyum walaupun banyak orang mencacinya tapi dia masih mempunyai sahabat dan orang baik yang mau membantunya...... ser...