23

760 84 5
                                    


"Ayah! Apa apaan ini? Mereka menolak ku, bahkan disaat ratusan pangeran hendak memiliki ku tapi mereka yang diberi kesempatan dengan mudah justru menolak ku, menolak seorang putri dari Kerajaan corvus" Dirinya benar-benar merasa terhina dengan penolakan tersebut...

  Sang ayah hanya diam, menggenggam erat surat balasan dari dragon castel, kerajaan itu benar-benar mencari masalah dengan dirinya, sejak tadi dirinya berusaha menghentikan putrinya yang mengamuk hingga hampir menghancurkan sebagian wilayah kerajaan...

   Dirinya sudah berbaik hati, mengirimkan sebuah surat bahkan memberikan mereka kesempatan dan menolak para pangeran lain hanya demi pangeran dari dragon castel tapi mereka justru menghinanya dengan menolak lamaran untuk putrinya dan dengan jelas mengatakan bahwa mereka sudah mendapatkan calon yang baik untuk pangeran mereka, bukankah itu sebuah penghinaan?

"Putriku, kau tenang saja, ayah janji kau tetap bisa menikah dengan pangeran jeno, ayah akan melakukan apapun asal kau mau bersabar, kita akan pergi ke castel mereka tapi tidak sekarang hhmm, kau mengerti kan? " Ujar sang ayah berusaha membuat putrinya agar tenang karena sejujurnya sangat tidak mudah untuk menembus pertahan kerajaan tersebut....









"Ssshhhttt"

    Seorang pangeran sudah mulai membuka matanya walau masih sangat pelan...

  Pangeran jeno, entah apa yang terjadi hingga jeno tidak bisa merasakan tubuhnya sendiri, hanya rasa sakit yang pangeran itu rasakan...
Namun jeno sedikit mengernyit bingung saat dirinya sudah sepenuhnya membuka matanya, dirinya melihat ke sekelilingnya, tidak ada siapapun di kamarnya, entah kemana perginya semua orang saat ini....

  Jeno kembali memejamkan matanya hingga tak lama dirinya mendengar suara pintu yang terbuka, namun jeno tidak tau siapa yang masuk ke dalam kamarnya tersebut....

    Sebenarnya tadi ten ibu haechan itu hanya ingin melihat keadaan pangeran jeno sekaligus membawa ramuan yang jarus di minumkan pada pangeran jeno, namun dirinya cukup terkejut saat masuk kedalam kamar tersebut justru mendapati jeno yang sudah sadar....
Tentu saja dirinya langsung berlari mendekati pangeran jeno yant masih terus meringis itu...

"P pangeran sudah sadar pangeran? " Ten langsung melihat keadaan jeno dengan sihirnya...

"S a siapa?" Jeno bergumam sangat lirih karena dirinya masih terasa lemas...

  Sebenarnya ten cukup heran, raja taeyong mengatakan belum bisa menemukan ramuan untuk racun tersebut karena raja taeyong harus menemukan buku kuno tersebut tapi sekarang ten melihat dengan jelas pangeran jeno sudah sadar tanpa penawar tersebut....

"Saya ten pangeran, ibunda haechan" Ujar ten sambil fokus pada tubuh jeno...

"Maaf a aaku t ttidak tau, k kkemana semua orang" Gumam jeno sambil menatap ibunda haechan itu yang sedang membantunya menghilangkan rasa sakit tersebut....

  Ten sungguh terkejut dirinya benar-benar lupa jika harus memberi tau semua anggota keluarga jika pangeran jeno sudah sadar sekarang...

"Maaf pangeran saya akan memanggil yang mulia raja dan ratu pangeran, mungkin saat ini mereka berada di dalam kamar milik tuan jisung, mengingat mereka baru saja menjalani ritual pengikatan dan pembersihan jiwa" Ujar ten...

  Namun sepertinya itu membuat jeno sedikit terkejut pikiran buruk mulai memenuhi pikirannya sekarang...

"Pengikatan? Siapa" Lirih jeno...

"Pengikatan antara pangeran jaemin dan jisung dan juga tentu saja dengan anda pangeran" Jelas ten karena dirinya tau pasti jeno berpikir macam macam sekarang...

"Jeno sayang, nak"

   Baru saja jeno hendak bertanya kembali tapi pintu langsung terbuka menampilkan hampir semua anggotanya kecuali jaemin dan jisung tentu saja....

   Jeno hanya membuka matanya sekilas sebelum kembali menutup matanya saat rasa pusing kembali menderanya....

"Jeno" Doyoung menghampiri putranya dan duduk di ranjang milik jeno sambil mengelus surai putranya...

"Hhhmm" Jeno sangat tidak berniat membalas sapaan ibunya sehingga dirinya lebih baik bergumam lirih....

  Jeno masih memikirkan pengikatan yant baru saja terjadi...

   Sedangkan yang lain hanya memandang dengan raut bingungnya terutama raja taeyong....

"Bagaimana bisa, bukankah sihir itu hanya bisa di hilangkan dengan darah manusia terpilih, sedangkan aku belum mendapatkan penawar racun itu" Gumam taeyong mendekati putranya yang masih pucat....

"Saya juga tidak tau yang mulia, saat saya kemari saya sudah melihat pangeran jeno sudah sadar yang mulia" Ujar ten...

"Bukankah ini keajaiban" Doyoung tidak henti hentinya tersenyum menggenggam erat tangan putranya...

"Aku ingin istirahat, bisakah kalian meninggalkan ku sendirian" Lirih jeno tanpa memandang mereka bahkan jeno memalingkan mukanya dari ibunya sendiri....

"Aku mohon, kalian pasti lelah bukan karena hari ini terjadi sesuatu di castel ini" Gumam jeno yang membuat mereka semua tidak mengerti apa yang di maksud oleh pangeran jeno tersebut...

    Namun mereka semua tetap menuruti permintaan jeno untuk meninggalkan dia sendirian walaupun mereka masih menyimpan tanda tanya tersebut.....











   Sedangkan jaemin hanya terdiam setelah dirinya membaringkan jisung di atas tempat tidur pemuda manis tersebut, jisung kembali tidak sadarkan diri setelah ritual tersebut...

   Pakaian jisung sudah di ganti dengan yang lebih sederhana oleh yang yang, sekarang dirinya hanya menunggu kedatangan haechan yang akan memeriksa kondisi pasangannya tersebut...

"Maaf, aku memang menginginkan mu tapi sepertinya aku justru membuatmu semakin membenci ku dan saudara ku" Jaemin mengelus surai jisung pelan takut membuat pemuda manis itu terusik karena kegiatannya....

"Jaem! "

  Jaemin menoleh dan melihat mark beserta haechan yang datang...

"Hyung, bagaimana keadaan jeno" Ujar jaemin...

  Dirinya membiarkan haechan melihat kondisi jisung sekarang...

"Kau tidak perlu lagi khawatir, jeno sudah baik baik saja mungkin" Ucap mark...

"Bagaimana bisa bukankah ayah masih belum menemukan penawarnya" Jaemin bingung ketika mendapatkan kabar bahwa jeno sudah sadar sebelum penawar tersebut di temukan...

"Aku tidak tau, semua juga bingung tapi ibu mengatakan bahwa sihir itu sudah sepenuhnya menghilang dari tubuh jeno" Ya mark mendengar itu saat mereka sudah keluar dari kamar jeno dan ten mengatakan itu semua padanya...

"La"

"Jisung baik baik saja Pangeran jaemin, hanya saja karna jisung masih manusia biasa berbeda dengan kita, jadi tubuh jisung sedikit lemah, apalagi ada sihir kecil dalam tubuhnya mungkin itu berasal dari bulan purnama biru, tapi itu hanya kecil dan mungkin tidak berfungsi selain hanya untuk menjaga saja" Ujar haechan menyela pembicaraan jaemin beserta mark...

"Terimakasih haechan, kau selalu membantuku, bisakah aku titip jisung sebentar, aku ingin melihat keadaan jeno" Ujar jaemin memandang haechan dan mark secara bergantian....

"Sebaiknya jangan dulu jaem, jeno tidak bisa di ganggu untuk saat ini, lebih baik kau fokus pada jisung terlebih dahulu, kita akan keluar, istirahatlah" Ujar mark menarik tangan haechan agar keluar bersamanya...

   Jaemin sempat bingung dengan ucapan hyungnya itu namun saat hendak bertanya, mark sudah lebih dulu pergi meninggalkan dirinya....










   Sepi gak nih

Tapi karena aku lagi ultah aku double up ya....

price of dragon castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang