Pagi hari dengan hangatnya sang surya yang menembus cela cela tirai jendela.
Diiringi suara merdu nyanyian para burung yang berkicau indah membawa kesan yang teramat damai di dalam negri Agria....Sangat serasi dengan julukannya sebagai negri kedamaian dan ketenangan...
Namun sepertinya itu semua tidak membuat seorang yang sedang bergelung di bawah tebalnya selimut itu terusik bahkan mungkin semakin nyenyak kala semerbak aroma yang keluar dari taman bunga di luar istana....
"Astaga lihatlah, bukankah dia sangat nyenyak haechan~ah" Renjun menatap Jisung, niatnya yang ingin membangunkan pemuda manis itu jadi tidak tega apalagi melihat wajah Jisung yang sangat damai....
"Ya mungkin, dia terlalu nyaman tapi dia juga harus bangun bukan" haechan menyingkap selimut tersebut membuat sang empu langsung menggerang tidak suka....
"Bangun Jisung~ah, sampai kapan kau akan bersembunyi di balik selimut itu" ujar haechan kembali menarik selimut yang di genggam erat oleh Jisung.
"Hyung aku masih malas untuk bangun, kurasa ini terlalu awal untuk membangunkan ku" gumamnya mencoba menarik selimut yang sempat haechan singkirkan itu...
"Kalau kau tidak mau bangun maka kami tidak akan mengajarkanmu sihir lagi Jisung" ujarnya yang ternyata ampuh, Jisung seketika langsung terbangun.
"Cepatlah bersiap, kami akan menunggumu di sini Jisung~ah" ujar Renjun membuat Jisung langsung bengkit meninggalkan mereka berdua....
"Renjun, apa kau juga merasakannya?" Haechan menatap Renjun yang berada di sebelahnya....
"Apa?" Ujarnya karena menang dirinya tidak mengerti apa maksud pertanyaan dari haechan....
"Sihir Jisung melemah, bukankah tidak seharusnya seperti ini, atau apa mungkin karena berjauhan dengan ibu, secara selama ini Jisung mendapatkan setitik kekuatan sihir itu dari ibu bukan?" Ujarnya....
Renjun terdiam, kenapa dirinya tidak menyadari hal itu...
"Itu sangat tidak mungkin haechan~ah, secara ibu sudah menyegel sihir itu agar sepenuhnya menjadi milik Jisung, tinggal bagaimana caranya kita membantu Jisung untuk membuat sihir itu semakin kuat" gumamnya bahkan haechan kini ikut terdiam....
"Lalu apa yang membuat sihir itu melemah sekarang, tidak mungkin kan karena wanita itu" pikiran mereka semua kini tertuju saat di mana putri Giselle yang hendak mencelakai Jisung kala itu.....
"Apakah menunggu lama hyung?"
Mereka tersadar saat tiba-tiba Jisung sudah berdiri di depan mereka dengan keadaan yang jauh lebih segar sekarang....
"Aahh tidak, kalau begitu ayo kita pergi, ayah dan ibuku mungkin sudah menunggu kita" ujar Renjun menatap haechan yang menganggukkan kepalanya mengerti maksud tatapan itu....
"Di mana pangeran Jeno dan pangeran Jaemin, kenapa mereka tidak ada di istana ketika keadaan seperti ini" ujar Jaehyun....
Dirinya baru saja mendapatkan kabar dari naga peliharaannya yang mengawasi perbatasan bahwa ada yang mencoba melewati dinding pelindung yang dirinya buat....
"Ada apa putra mahkota, kenapa kau terlihat gusar" Doyoung menghampiri Jaehyun yang terlihat terburu buru menuju ruangan suaminya....
"Mereka sudah bergerak, apakah bibi melihat kedua putramu" ujar Jaehyun membuat ratu Doyoung mengernyit bingung....
"Mereka berdua pergi ke barat hutan untuk melihat keadaan di sana" gumam Doyoung membuat Jaehyun memejamkan matanya....
"Suruh mereka agar segera kembali dan aku menunggu di ruangan raja" Jaehyun langsung saja berlalu meninggalkan Doyoung yang sedikit bingung namun tetap menuruti permintaan keponakannya itu.....
"Jisung kau baik baik saja" Renjun menyentuh pudak Jisung membuat pemuda manis itu langsung tersadar...
"Ah aku baik baik saja hyung" gumamnya namun pandangannya tidak bisa lepas dari raja Chanyeol....
"Jisung bisa ikut kami setelah ini nak?" Baekhyun sedikit tersenyum menatap Jisung yang tampak bingung....
"Ada apa ibu?" Ujar Renjun namun Baekhyun langsung menggelengkan kepalanya....
"Hanya ada sesuatu nak, jangan khawatir, kamu pinjam Jisung sebentar saja, nanti ibu kembalikan" Baekhyun mengerti akan ke khawatiran putra manisnya itu.
Jisung hanya terdiam mengikuti dari belakang kemana raja Chanyeol dan ratu Baekhyun membawanya....
Hingga mereka menuju belakanh Istana yang ternyata terdapat sebuah ruangan dengan jalan rahasia di dalamnya...
Mereka bertiga terus berjalan melewati lorong lorong bahkan rati Baekhyun sekarang sudah menggenggam tangan Jisung karena tempat mereka sedikit gelap sedangkan raja Chanyeol yang memimpin jalan....
"Yang mulia kita di mana?" gumam Jisung namun Baekhyun hanya tersenyum dan enggan menjawabnya...
"Ruangan apa ini" gumam Jisung tanpa sadar saat mereka memasuki sebuah ruangan yang tampak luas dengan banyak cahaya yang mengelilinginya, sangat indah padahal hanya sebuah ruangan tersembunyi....
"Ini adalah ruangan rahasia di istana ini, hanya raja dan ratu lah yang mengetahui ruangan ini dan mungkin orang yang pernah singgah di sini" Baekhyun mengusap tangan Jisung yang dia genggam....
"Apa kau mempunyai sihir nak?" Baekhyun menatap Jisung yang menunduk....
"Em tidak, mungkin, tapi ratu Doyoung pernah memberikan sedikit sihirnya untukku" gumamnya membuat Baekhyun mengerti....
"Berikan tanganmu" pinta Chanyeol membuat Jisung mengernyit bingung....
"Kemari" Baekhyun menuntun Jisung mendekat ke arah rajanya itu dan memberikan telapak tangannya....
Chanyeol memasangkan sebuah gelang yang terbuat dari akar tumbuhan...
"Ini akan mengunci sementara sihir yang ada di dalam tubuhmu" gumamnya....
Jisung hanya diam, dia tidak mengerti apa maksud ini semua...
Setelah itu Chanyeol dan Baekhyun sama sama terdiam entah keputusan mereka benar atau salah mereka akan menanggung nya nanti....
Ayo jangan lupa vote sama komen oke....
![](https://img.wattpad.com/cover/347899389-288-k507621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
price of dragon castle
Fanfictionpemuda manis yang hanya tinggal sendiri didasaat semua orang selalu mengucilkan nya karena dirinya yang bisu, hanya mampu tersenyum walaupun banyak orang mencacinya tapi dia masih mempunyai sahabat dan orang baik yang mau membantunya...... ser...