30

797 80 3
                                    


  Suasana pagi ini sedikit berbeda entah apa yang terjadi tapi sedikit ada sesuatu....

  Jisung pemuda manis itu mula mengerjab membuka matanya saat dirasa tubuhnya seperti tertimpa beban berat yang membuat dirinya tidak bisa bergerak sama sekali...

  Jisung menyesuaikan pandangannya namun ketika dia melihat apa yang melilit tubuhnya dirinya langsung menegang berusa menoleh menatap siapa pemilii tangan itu, jisung kembali terdiam, melihat pangeran jeno dan pangeran jaemin yang masih memeluknya....

  Tubuhnya mulai bergetar bahkan matanya mulai berkaca kaca sekarang...

  Jisung mencoba memejamkan matanya kembali berharap semua yang dia alami sekarang hanyalah mimpi tapi tidak, semuanya nyata dan dirinya belum bisa menghadapi mereka berdua, bayangan saat mereka melakukan itu kembali terlintas, jisung ingin melupakan itu semua....

  Hingga pintu tiba-tiba terbuka dan di sana ratu doyoung menatap cemas pada jisung yang tubuhnya sudah bergetar....

"Jisung" Ratu doyoung lalu melihat ke arah dua putranya yang masih terlelap dan langsung membangunkan mereka berdua....

"Bangun kalian" Ujar ratu doyoung menarik tangan kedua putra kembarnya....

"Ibu?apa yang ibu lakukan? " Ujar jaemin namun dirinya menyadari setelah melihat keadaan jisung yang sudah bergetar...

  Sial dirinya lupa jika jisung masih takut dengan mereka biasanya jaemin akan bangun lebih dulu agar tidak membuat jisung takut dan atau biasanya dirinya hanya akan diam namun sekarang dirinya ingat jika mereka berdua memeluk tubuh jisung semalam dan bodohnya lagi jeno masih tidak mengetahui itu semua.....

"Ada apa" Ujar jeno serak karena dirinya baru saja terbangun....

  Doyoung yang melihat jaemin sudah menyingkir langsung membangunkan jisung dan membawanya ke dalam pelukannya...

  Jeno masih terduduk di tempat tidur tangannya hendak mengusap rambut jisung justru di kejutkan dengan jisung yang bersembunyi di pelukan ibunya...

  Jeno yang masih tidak mengerti dengan situasi yang terjadi hanya menatap bingung pada ibunya dan juga kembarannya....

"Lebih baik kalian membersihkan diri di kamar kalian dulu, jisung biar ibu yang ngurus, setelah itu temui putra mahkota" Ujar doyoung menatap kedua putranya...

"T tapi"

"Aku akan menceritakan semuanya, lebih baik kita pergi sekarang juga" Jaemin langsung menarik tangan jeno untuk keluar dari kamar tersebut membiarkan ibunya yang menenangkan jisung sekarang....

"Mereka sudah tidak ada, sekarang jisung mandi dulu hhmm, yang yang sudah menyiapkan semuanya ibu menunggu disini" Doyoung mengelus rambut jisung pelan memberikan kenyamanan pada pemuda manis itu.....






"Jelaskan apa yang terjadi sebenarnya" Ujar jeno sekarang mereka berdua sudah berada di dalam kamar milik jaemin karena hanya kamar itu yang paling dekat dengan kamar milik jisung dan hanya terpisah dua kamar saja...

  Jaemin memijat pelipisnya pelan sebelum menjelaskan semuanya pada jeno kenapa jisung seperti ketakutan tadi....

"Sekarang kau faham bukan apa yang terjadi? Jadi aku harap kau mau mengikuti apa yang aku ucapkan tadi dan untuk putri Giselle yang sudah berada di castel ini, aku mempunyai ide dan ku harap kau bisa bekerja sama kali pangeran jeno jika kau benar-benar ingin tetap bersama jisung atau jika memang kau tiba-tiba tertarik dengan putri Giselle maka pergilah, terserahmu dan itu sangat menguntungkan bagiku bukan "jaemin berlalu meninggalkan jeno yang masih terdiam....





  Giselle berjalan pelan menyusuri lorong lorong castel tersebut, dirinya sedikit bingun kenapa tempat ini begitu sepi bahkan sedari tadi dirinya tidak berpapasan dengan anggota kerajaan yang lain....

" Kemana mereka semua pergi? Tidak mungkin bukan jika mereka masih berada di kamar masing masing, dan dimana letak kamar pangeran jeno sebenarnya "dirinya sudah berjalan sedari tadi bahkan penjaga pun tidak dia temukan...

  Dirinya menatap pada benda yang dia bawa....

" Aku tidak perduli apa yang sedang mereka lakukan sekarang aku harus segera bertemu dengan pangeran jeno "ujarnya........









   Doyoung tersenyum menatap jisung yang sekarang sudah selesai bersiap di bantu yang yang tadi, sekarang mereka berdua masih berada di dalam kamar tersebut, doyoung mengelus pelan tangan jisung yang sedikit dingin....

" Kau pasti terkejut hhmm"doyoung menatap jisung yang masih menunduk.....

   Jisung sedikit menggerakkan kepalanya pelan menjawab pertanyaan dari doyoung...

"Maafkan mereka, ibu juga tidak tau apalagi tiba-tiba pangeran jeno juga ikut, jisung ibu mau bertanya boleh? " Doyoung menatap manik mata jisung....

"Jisung masih takut dengan mereka? Maafkan kami yang memaksamu menerima ikatan ini padahal kita semua tau jisung masih belum siap bertemu dengan mereka" Ujar doyoung membuat jisung langsung menggelengkan kepalanya...

"T ttidak ini bukan salah ibu atau siapapun, a aaku hanya belum siap, s ssetiap aku melihat mereka hiks setiap aku melihat mereka bayangan itu selalu ada hiks s saat mereka melakukan itu ibu hiks, dia tidak mau pergi dari sini" Jisung memukul mukul kepalanya sendiri membuat doyoung langsung meraih tangannya dan mendekap erat tubuh pemuda manis itu yang sudah menangis....

"A aku tau hiks ini sudah takdir, aku juga ingin hiks bisa memaafkan pangeran t tapi hiks bayangan itu muncul ibu, hiks buat bayangan itu hilang, aku mohon ibu hiks, disini bisa melakukan apapun bukan" Jisung menatap ratu doyoung dengan penuh permohonan....

"Ibu hebat kan, ibu bisa melakukan semuanya,, ibu ratu bisa hiks tolong hilang kan itu hiks, b bayangan itu hiks membuatku sakit hiks" Lirih jisung....

  Doyoung hanya terdiam mencerna semua yang di ucap kan oleh jisung....

"Ibu akan membantumu, ibu akan mencoba, ibu tau jisung anak baik sayang" Doyoung menghapus air mata yang ada di pipi tersebut, yang yang hanya melihat itu semua dari belakang dirinya tau apa yang di rasakan oleh jisung sekarang....

price of dragon castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang