41

976 79 7
                                    


  Desahan masih terus bersuhutan dalam kamar tersebut apalagi ketika jaemin dan jeno justru melakukan secara bersamaan membuat jisung semakin mencengkram bantal bahkan sesekali menggigit selimut yang mereka gunakan untuk mengunci tubuh pemuda manis itu..

  Matanya sudah bengkak karena menangis bahkan suara jisung sudah serak tapi seperti kedua pangeran itu tidak ingin menghentikan aksinya.

  Sudah tiga kali jisung tidak sadarkan diri karena ulah mereka berdua tapi mereka benar-benar tidak membiarkan jisung untuk istirahat...

"Aahhhggghhh" Jeno dan jaemin sampai secara bersamaan...

  Mereka berdua kembali melihat jisung yang sudah memejamkan matanya yang sangat bengkak tersebut...

"Apakah kita berlebihan? " Gumam jaemin melihat keadaan jisung setelah mengeluarkan miliknya, begitu juga dengan jeno...

"Kurasa tidak, mungkin jisung masih tidak terbiasa dengan kita ingat dunia kita berbeda dengan manusia dan seharusnya setelah ini jisung harus bisa menyesuaikan dirinya dengan kita bukan... " Jeno mengambil pakaian nya dan juga milik jisung yang berserakan sebelum membawa tubuh pemuda manis itu untuk di bersihkan...

"Kau bereskan saja kekacauan ini biar aku yang memandikan jisung" Gumam jeno sambil membawa jisung begitu saja membuat jaemin memandang nya dengan tajam...

"Awas kau lee jeno" Gumam jaemin...










   Sinar mentari sudah mulai menyinari negri tersebut namun pemuda manis itu tidak terusik sama sekali, bahkan kedua pangeran kembar tersebut sudah tidak ada di dalam kamar tersebut...

   Ratu doyoung hanya tersenyum melihat bagaimana keadaan jisung walaupun ada sedikit rasa tidak tega melihat wajah pucat tersebut...

"Mereka pasti tidak bisa mengontrol diri mereka tadi malam sampai membuatmu seperti ini hm" Doyoung mengelus pelan rambut jisung yang perlahan sudah berubah warna menjadi putih silver...

"Yang yang tolong ambilkan air dan juga kain" Ujar doyoung namun baru saja yang yang pergi pintu kembali terbuka dan ternyata renjun dan haechan yang masuk ke dalam kamar tersebut...

  Mereka berdua hanya diam melihat sang ibu ratu yang menggunakan sihirnya di atas perut jisung...

"Eeuugghh"

  Renjun yang meyadari hal itu langsung berpindah ke sisi kepala jisung dan mengelus nya pelan agar tenang...

  Jisung mulai mengerjabkan matanya saat merasakan hangat dan nyeri di bagian perutnya...

  Dirinya hanya memandang sayu apa yang di lakukan oleh doyoung dengan sihirnya bahkan sesekali dirinya juga merasakan sakit secara tiba-tiba...

"Sshhttt" Jisung mulai menggeliat tidak nyaman saat rasa nyeri itu semakin terasa apalagi bagian bawahnya...

   Renjun mengusap air mata yang jatuh dari mata pemuda manis itu...

"Bersabarlah jisung, sakitnya akan hilang sebentar lagi" Gumam renjun dan benar dirinya sudah tidak merasakan sakit lagi walau masih bisa merasakan sedikit nyeri pada bagian dalamnya...

"Ibu bagaimana ? " Ujar haechan dengan semangat membuat doyoung tersenyum dan mengangguk...

  Tentu mereka berdua senang dengan hal itu berarti apa yang mereka lakukan akan berhasil...

   Jisung sendiri masih sedikit bingung tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini tapi mau mengeluarkan suara entah kenapa tenggorokan nya sedikit sakit membuat jisung hanya bisa memandang mereka bertiga dengan sayu...

"Aku sudah menyuruh pelayan untuk menyiapkan makanan khusus untuk jisung, dan kenapa yang yang lama sekali mengambil barangnya" Gumam haechan yang kemudian berlalu untuk melihat apa yang mereka kerjakan...

  Doyoung hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan haechan...

"Kau pasti bingun, tapi tidak sekarang, kau akan tau nanti jisung jadi jangan khawatir hm" Doyoung mengelus punggung tangan jisung yang terasa sedikit hangat tersebut....












   Sedikit aja biar makin penasaran...

  Nanti double up sebelum aku unpublis selama ramadan ya...

price of dragon castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang