7

1.5K 325 50
                                    

Hahhaha. Jangan timpuk aing gaessss. Part 8 kmrin kgk sengaja kepencet bocah.

🌺🌺🌺

0878xxxx:
Assalamualaikum.

Omar mengerutkan kening mendapat pesan dari nomor tak dikenalnya. Dengan cepat ia menekan foto profilnya.

Me:
Waallaikumusalam.

0878xxxx:
😁 dibales ternyata. Saya dapat nomornya dari Ibuk, Pak. Saya ndak minta lho, yakinlah sumpah. Karena dikasih ya alhamdulilah jadinya.

Me:
Yo. Knp?

0878xxxx:
Pak, ibuk minta tolong belikan terang bulan di tempat biasanya nanti pas pulang.

Me:
Knp ibuk nggak tlp sendiri?

Risma mengiriminya gambar hp Cindy yang mati. Dasar. Dikiranya Omar tidak tahu bahwa itu hanya akal-akalan beliau saja agar dirinya dan Risma mempunyai topik bahasan.

Me:
Ok.

0878xxxx:
Gitu doang, Pak?

Me:
Mmng kudu gmn?

0878xxxx:
Nggak gmn-gmn juga sih tapi pling nggak gmn gitu.

Me:
?

Risma mendengus melihat balasan Omar. Memang ganteng tapi kalau lempeng begini, ya susah juga dikasih kode. Macam dirinya yang tidak bisa membaca Google Map.

0878xxxx:
Dah lah. Jangan lupa di-save nomor saya ya Pak. Jadi kalo kangen bisa langsung tlp. Eak.
Gedung sate jendelanya kaca
Salam manis buat yang baca.
Uhuy!

Me:
Ok.

0878xxxx:
Beli duku di sungai hulu
Risma ayu pamit dulu.

Astaga. Omar tersenyum membacanya. Ada-ada saja perempuan satu ini.

"Senyum-senyum sendiri. Mbak Kunti nemplok mampus." Harun duduk di seberang Omar. Menaruh kunci mobil, ponsel, dan rokok plus korek api. "Radi otw."

"Run, kamu kalo dipepet cewek duluan gimana?" Omar mengangsurkan minuman botol yang selalu ia sediakan di ruangannya. Tidak selalu ia minum, stok saja jika ada tamu.

Harun menegak minuman dingin itu sampai hampir habis. "Ya nggak apa-apa. Sekarang mah nggak ada istilah kudu cowok duluan yang deketin. Ada inisiatif dia daripada nungguin endingnya nggak pasti. Siapa emangnya?"

"Risma. Yang bantuin Ibuk di rumah sebelah."

"Oh. Ya menurutku ok aja. Tapi kamu sendiri gimana sama dia? Suka nggak? Kalo suka ya balas, kalo nggak ya ditegesin jadi dia nggak ngarep gitu. Jangan gantungin perasaan orang. Kasihan."

Pria penyuka warna monokrom itu mengangguk, lalu menarik napas dalam-dalam. Terkadang ia bingung dengan dirinya sendiri seperti ada yang kurang tapi ... Risma itu menyenangkan, lucu, serta menarik. Namun ... mungkin masih terlalu dini untuk memutuskan bahwa dia bukan yang ia cari. Bukankah semua butuh proses? Bahkan membuat Indomie goreng saja butuh waktu, jadi tidak ada salahnya juga Omar mencobanya.

&&&

"Lho Ibuk mboten sios dateng (nggak jadi) nikahan putranya Pak Sidiq to?" Ilmira yang baru keluar kamar dengan menggendong Al-Kautsar kaget mendapati Cindy di rumah, padahal tadi siang beliau cerita kalau setelah Ashar akan ke acara nikahan anak temannya.

Wanita sepuh itu menggeleng. Beliau mengulurkan tangan menggendong Al-Kautsar, tentunya bocah kecil itu tertawa lebar menampakkan giginya yang mungil. "Omar sama Risma yang Ibuk suruh." Cindy membawa cucunya duduk di sofa sedangkan Ilmira mengambil minuman untuk mereka. "Mir, menurutmu mereka bakalan jadi apa ndak?" tanyanya tanpa menoleh pada mantunya tersebut.

Stole Your Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang