Bab 10

58 2 0
                                    

Mereka pun melepas kan pelukan itu, lalu menghapus air mata nya satu sama lain.

"Oke gaes, kita jangan memperdulikan omongan  dari semua cowok, karena semua cowok itu hanya bisa nyakitin," tutur clara , dengan tidak mempercayai semua cowok.

"Tapi kan enggak semua cowok kaya gitu," kata lilly, dengan percaya nya kalau semua cowok itu tidak seperti itu, walaupun itu adalah hal langka.

" masa sih, tapi lo , sering di selingkuhi sama mantan lo  tu," ucap clara, yang tanpa sadar menyakiti hati lilly.

Lilly yang dengar itu pun hanya bisa menghembus nafas dengan kasar, karena yang di bilang sama clara itu benar sekali.

"Udah-udah jangan berantem,"tutur agatha yang berniat untuk melerai pertengkaran mereka.

"Makasih nya, udah  mau menerima curhatan ku, walaupun itu hanya masalah sepele, dan juga makasih telah mau menerima aku sebagai sahabat nya kalian," ucap agatha dengan begitu tulus.

Kapan  ya ,gue bisa  sama kaya orang -orang bisa dihargai, dianggap, tidak di buly, cantik, pintar, beruntung dalam punya cowok, beruntung dalam punya keluarga,batin agatha, yang melihat orang-orang yang bisa seberuntung itu, sedang kan diri nya  hanya bisa mengeluh saja.

"Oke,,, sekarang kita  jangan bahas cowok lagii, sekarang kita harus fokus sama diri kita sendiri," tutur clara, dengan menyemagati diri nya dan sahabat nya.

Keesokan hari nya  pun telah tiba, di mana di kelas nya agatha sedang dilanda jam  kos, jadi semua anak sedang melakukan kegiatan masing-masing.

"Lo mau gak sama dia, cantik lo dia?" Tanya seorang siswi kepada pacarnya,lalu menujukan ke arah agatha yang berada di belakang bangku nya siswi itu.

"Enggak mau, soal nya dia jelek, aku mau nya sama kamu saja," jawab pacar siswi itu, sembari  bermanja kepada  siswi tadi yang bertanya.

Lalu siswi itu pun tertawa sebentar, lalu melanjutkan pacaran  nya.

Agatha yang mendengar itu pun, dia tidak peduli apa yang di bicara kan oleh nya siswi  itu  yang berada di depan nya, sahabat agatha yang mendengar itu pun sontak menghampiri siswi tersebut.

Lalu sahabat agatha pun mengebrak kan meja siswi tersebut dengan keras, sampai semua murid yang berada di kelas agatha menoleh ke arah mereka.

Agatha yang melihat itu pun sontak menghampiri sahabat nya, untuk tidak melabrak mereka.

"Udah clar, ly, gue enggak papa, jangan diladenin,"kata agatha sembari membujuk mereka agar tidak  melabrak siswi itu.

"Lilly,, lo jaga agatha , untuk tidak menganggu gue, buat melabrak siswi yang kurang ajar ini," perintah clara dengan nada tegas, sembari menujuk siswi tersebut.

Lalu  lilly pun membawa agatha ke belakang  kelas ,agar tidak menganggu clara buat melabrak  siswi tersebut.

Namun agatha pun tidak tinggal diam, dia mencoba buat memberontak agar lilly melepas kan nya, serta melerai pertengkaran itu.

Di lain sisi, clara pun sedang memberi pelajaran kepada tu cewek.

"WOI MONYET,,,,, MAKSUD LO APA BERBICARA SEPERTI ITU!"Bentak clara yang mengema  di ruang kelas, semua murid yang berada di kelas agatha hanya bisa diam tak berkutik.

"Kalau ngomong biasa saja, gak usah ngegas-ngegas mulu," cetus siswi itu, dengan melanjutkan kemesraan nya.

"KAGAK BISA, GUE KALAU NGOMONG KAGAK BIASA SAJA KALAU UDAH BERSANGKUTAN SAMA SAHABAT GUE!" gertak clara, dengan nada tinggi.

" GUE TANYA SEKALI LAGI, KENAPA LO BERBICARA SEPERTI ITU, KAYA LO SAJA SI PALING CANTIK,"perkik clara dengan nada emosi karena telah hina sahabat nya.

"Gue emang cantik, kenapa iri kan lo," ledek siswi itu, dengan mengibarkan rambutnya.

"Pacar aku emang cantik,"puji pacar siswi itu, sembari mengusap rambutnya.

"Huekk, kaya opet aja di bilang cantik, sedangkan yang cantik beneran di bilang jelek, rabun  kah mata lo itu," ketus clara, di awali  dengan seakan mau muntah, lalu bersikap seperti biasa.

"Pacar gue itu emang cantik, asal lo tau," celetuk dari pacar nya siswi tersebut.

"Dan teman lo itu jelek,"lanjut pacar siswi itu, dengan nada mengejek.

"WAH,,, KUDU DI KASIH PELAJARAN INI,RASAKAN INI!,"celetuk clara, lalu menjotos pacar nya siswi itu.

Namun pada saat pacar nya siswi itu mau membalas perbuatan clara, ada seseorang yang dapat menyelamatkan clara.

"Banci,,,, amat jadi cowok, mending ganti kelamin aja deh, kalau mau memukul cewek,"cibir seseorang itu, sembari menahan tangan pacarnya  siswi itu.

"Heh lo jangan ikut campur dengan urusan gue,"ketus pacarnya siswi itu,lalu menghempaskan nya.

"Gue kagak  bakalan ikut campur sama urusan lo, kalau elo tidak menyakiti cewek ini,"decit seseorang itu, lalu menarik clara buat pergi.

Clara pun mencoba  memberontak, namun itu akan sia-sia karena kekuatan nya tidak sebanding sama orang itu.

Clara pun mencoba buat memukul orang itu sembari berkata,"lepasin woy,,  ".

"Tangan gue sakit,,,, jangan lo pegang dengan erat-erat,"rengek clara , karena orang itu menarik tangan nya dengan erat, sampai kemerahan.

Lalu orang pun itu melepaskan tangan nya clara ,serta melihat tangan nya clara ,apakah yang dikata kan oleh  clara emang benar bahwa tangannya
Sakit.

Dan emang benar tangan nya clara agak memerah, lalu ia mengambil tangan clara lalu meniup nya dengan pelan-pelan.

Clara yang melihat perilaku cowok itu, langsung tercenggang, karena cowok resek itu bisa memperlakukan nya seperti itu.

Ini cowok bukan nya yang berada di kolidor dulu nya?, kenapa tu cowok bisa tau kalau gue lagi berantem sama si jamet, apakah dia bukan manusia nya, kalau emang bukan manusia terus apa , masa setan sih, kalau beneran setan, kok bisa setan bisa seganteng ini, batin clara ,dengan berdebat di pikiran nya.

"Kenapa hmm, terpesona?" Tanya cowok itu dengan pede nya.

Lalu lamunan nya clara pun langsung buyar,lalu memandang cowok itu dengan ifeel.

"HEH ,,, SIAPA YANG TERPESONA HAH" perkik clara, dengan reflek nya.

Sontak cowok itu langsung menutup telinga nya, dengan memandang clara sedemikian.

"Btw,, nama lo siapa sih?"tanya clara, kepada cowok itu.

"Kan lo udah tau nama gue,"balas cowok itu, dengan santai nya.

"Lupa gue,, hehehe,"sahut clara, dengan  tertawa kecil.

"Oke sekarang lo harus menginggat nama gue, oke,"tutur cowok itu dengan penekanaan.

"NAMA GUE ADALAH REHAN KEANDRA, BISA DI PANGGIL REHAN,"
Lanjut rehan dengan penekanaan.

"Kalau mau bilang sayang juga boleh,"sambung rehan ,dengan sedikit candaan.

"Iye-iye, gue bakalan ingat, kalau nama lo rehan,"ujar clara, dengan menginggat  bahwa nama nya adalah rehan.

"Makasih rehan,"tutur clara, dengan tulus.


tersenyum lah ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang