Di sisi lain, ada seseorang yang sedang menatap kosong ke arah jendela.
"Ternyata gini ya, rasa nya jadi korban bully,"lirih seseorang itu, yang masih menatap kosong ke arah jendela itu.
"Trauma yang enggak pernah ilang, enggak ada semangat hidup, dan juga enggak ada gairah hidup,"lanjut seseorang itu,lalu menatap ke arah tangan nya, yang tadi malam ia lukai.
Semalam Saat ia pingsan ternyata ada orang yang mengobati luka yang ia ciptakan.
"Mencoba buat tidak dendam itu sulit, tapi mau gimana lagi, kita tidak bisa membalas nya,"gumam seseorang itu yang menyadari kebodohan yang ia buat dulu.
"Malu banget gue, kalau mengenang masa lalu yang sangat pahit,"desis seseorang itu, lalu menatap ke arah jendela lagi.
"Cape banget, padahal seharian gue cuman rebahan doang,"rintih orang itu, lalu merebahkan tubuh nya.
"Ternyata yang cape itu bukan fisik nya, tapi yang cape itu mental nya,"lanjut seseorang sembari menutup mata.
"Hampa banget dunia gue, hush,"sambung orang itu dengan mencoba menenangkan pikiran nya.
"Gue mau membalas dendam atas perlakuan mereka terhadap gue, namun gue tidak tega dengan mereka semua," hembus orang itu, dengan tenang.
"Cape ya?" Kata cowok yang baru saja datang dari arah pintu seseorang itu.
Seseorang yang mendengar suara tersebut sontak menoleh ke arah cowok itu, yang sedang bersender di pintu kamar nya.
"Ngapain lo kemari, hah?" Tanya seseorang itu,dengan nada agak meninggi.
"Ganggu tau gak?"lanjut seseorang itu, dengan nada tidak suka kalau tu cowok berada di hadapan nya.
"Gue cuman mengawasi lo saja, karena apa yang lo lakuin kemaren, membuat gue takut kalau lo ngulangin hal yang sama seperti kemaren,"jelas cowok itu,yang sedang menyender di depan pintu kamar nya.
"Sekarang udah enggak,"tukas seseorang itu,dengan merayu cowok itu untuk pergi dari kamar nya, sebab ia ingin tenang seharian di kamar nya saja, tanpa ada yang gangguin.
"Kagak percaya gue sama lo, gue tau hidup lo lagi capek, tapi tolong lah jangan menyiksa diri lo, karena hal ini,"nasehat cowok itu lalu mulai mendekati seseorang itu.
"Enggak usah sok tau deh loh,"kata seseorang itu, lalu berdiri dan pergi dari kamar nya.
Cowok itu, yang melihat seseorang itu pergi hanya bisa menghembuskan napas nya saja.
Di sisi lain ada seorang gadis yang sedang diam-diam membuat sebuah cerita di buku nya.
Semoga gue bisa menjadi penulis yang terkenal, dan cerita gue di kenang sepanjang masa,batin gadis itu, lalu menutup buku yang berisi cerita yang ia buat.
Apakah gue bisa menjadi penulis terkenal kaya mereka semua,tapi gue takut kalau gue tidak bisa publik speaking terhadap banyak orang, batin gadis itu, lalu menatap buku yang sedang ia pengang.
Hush,, gimana mau jadi penulis sedangkan cerita gue saja belum ku publik kan, batin gadis itu, yang masih ragu-ragu sama cerita nya.
Minder banget gue, gue saja tidak bisa merangkai kata-kata, kok bisa gue berani membuat cerita kaya gini, pasti enggak ada yang membaca nya, batin gadis itu, yang masih berdebat di dalam hati nya.
Setelah itu ia meletak kan buku nya di atas meja belajar, lalu ia merebahkan tubuh nya di kasur, lalu ia membuka tiktok, dan menscroll tiktok.
Namun tak lama dari itu, ada motivasi dari tiktok yang membuat gadis itu, semangat buat mempublik cerita nya.
Apa gue publik saja ya, cerita nya, batin gadis itu, lalu kembali ke meja belajar, lalu menulis ulang cerita itu di hp nya.
Ku draf saja dulu, siapa tau besok mau ku publik, sekarang aku mau membuat cover, batin gadis itu, yang lagi bingung memikirkan cover yang mau ia buat.
Keesokan hari nya pun telah tiba, dimana semua murid yang berada di sekolahan ini,sedang melakukan ujian semesteran.
Tak lama dari itu, semua murid telah menyelesaikan ujian semester itu, dan juga di sertai oleh jam istirahat berbunyi, semua murid pun berbondong-bondong untuk pergi kekantin untuk makan .
Tak semua murid berada di kantin, ada juga murid yang berada di lapangan, di taman, di kelas.
Namun di sisi lain ada ke tiga gadis yang sedang menonton film horor di kelas.
Saat adegan hantu nya muncul, sontak mereka bertiga langsung berteriak.
"AAAAAAA!" Teriak ketiga gadis itu,sampai mengema di satu ruang kelas.
Murid yang masih ada di kelas itu pun sontak menoleh ke arah ketiga gadis itu, dengan tatapan sinis.
Salah satu dari ketiga gadis itu pun menyadari tatapan dari murid yang masih berada di kelas, langsung menoleh ke arah mereka.
Lalu berkata,"ngapain lo liat-liat?".
"Suka-suka gue lah, mata-mata gue kenapa lo yang sewot sih,"cetus dari salah satu murid di sana.
"Tapi bisa gak sih kalau ngeliat biasa saja, jangan kaya orang dendam gitu,"cibir gadis itu ,dengan menatap sinis ke orang yang tengah berbicara dengan nya.
"Gimana enggak dendam coba,elo dan kedua sahabat lo udah bikin kita enek tau gak?" Timbrung dari teman yang satu nya.
"Emangnya kita berbuat apa sampai kalian enek gitu?" Sahut gadis itu yang udah emosi.
"Kalian udah teriak-teriak gak jelas," jawab teman dari murid satu nya lagi.
"Iya mana ganggu kita lagi, dengan teriakan lo bertiga, lo pikir ini kelas lo, bisa seenak jidat kalian untuk bisa berisik sesuka hati,"lontar murid satu nya.
"Udah clar, jangan di ladenin muluk, nanti kalian bisa masuk bk,"tutur agatha yang berniat untuk melerai pertengkaran mereka.
"Iya clar, jangan di ladenin,"ujar lilly kepada clara, dengan memegang pundak dan juga tangan clara.
"Kalian diam aja, ini urusan gue sama si cabe itu, kalian jangan mencegah gue buat menghabisi mereka,"kata clara yang udah kepancing emosi.
"Maksud lo apa yang bilang kita cabe, hah,"ketus murid yang berada di sana.
"Kalian kan emang cabeee,"ucap clara dengan nada mengejek.
"APA!, lo bilang apa cabe, enggak salah denger nih gue, lo apa gue yang cabe," decit murid tadi dengan muka judes.
"What lo bilang gue cabe, yang bener saja," tuntut clara yang terkaget-kaget.
"Kagak salah," lanjut clara dengan muka jahil.
"Emang ya susah kalau udah cantik plus pintar, pasti ada saja netizen yang komentar seperti itu,"sambung clara dengan nada mengejek.
"Dih sok cantik sekali lo, kagak usah kaya gitu deh lo, muka pas-pasan saja berlagak banget," hina murid itu dengan pedas.
"Kaya lo cantik saja!" Cemooh clara dengan pedas juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
tersenyum lah ( End)
Non-FictionMenceritakan seorang gadis yang ingin mencari kebahagiaan di dalam hidup nya. Apakah gadis itu akan bahagia atau sebalik nya?. Kalau penasaran silahkan di baca. Maaf kalau ada kalimat yang berantakan. Murni dari pikiran ku sendiri, kalau seadainya t...