"Enggak papa," ketus bara kepada leo.
"Sesuai perjanjian kemaren,"tagih leo kepada bara.
"Udah ku tranfer, noh belanja sepuas nya," kata bara, lalu menujukan hp nya kepada leo.
"Wihh, banyak banget,"cenggang leo pada bara, lalu menatap bara dengan tidak percaya.
"Kalau gini mah lo jadi adik ipar gue juga gak papa bar, malahan gue restuin,"lanjut leo, lalu pergi dari kelas nya dan menyusul ayang beb nya.
Di ikuti arya di belakang nya, namun sebelum arya pergi dari kelas itu ia menatap bara dengan tatapan musuh.
Bara yang melihat arya menatap diri nya dengan tatapan musuh langsung acuh saja, lalu ia pergi ke parkiran.
Setelah sekian lama akhir nya orang yang di tunggu-tunggu datang juga, ia adalah agatha.
"Sory lama soal nya ada urusan,"kata agatha kepada bara.
Padahal mah urusan nya gibah, hehehe, batin agatha, dengan tersenyum.
"Ooo, enggak papa, siapa tau kan urusan nya penting jadi ku tunggu lebih lama juga enggak papa," kata bara yang tidak tau bahwa agatha sebenarnya menghibah.
"Sebenar nya urusan nya enggak penting," ujar agatha yang sedikit jujur.
"Lah masa?" Sahut bara dengan tidak percaya.
"Iya, soal nya tadi aku menghibah dulu sama my bestie," jujur agatha kepada bara, lalu menuduk kan kepala nya.
"Maaf," lirih agatha,namun dapat terdengar sama bara.
"Enggak papa, lagi pula kan gue kagak melarang lo ngibah sama sahabat mu," kata bara, dengan menahan senyum, karena melihat agatha yang terlihat imut di mata nya.
"Bar, kagak sibuk lo sama tugas osis?" Tanya agatha kepada bara.
"Udah ku selesaikan kemaren malam, jadi hari ini tidak ada lagi tugas osis, jadi waktu kita semakin banyak,"penjelasan dari bara , yang membuat agatha semakin jatuh hati kepada bara.
"Ooo begitu,"
"Jadi mari kita habis kan waktu untuk berdua,"ajak bara dengan nada modus.
Deg deg deg
Kok bara kaya gitu sih, kan jantung ku makin berdebar terus, aaaaa, mak anak mu salting sampai terbang tinggi menuju ke atas bumi, batin agatha, yang sedang salting atas apa yang bara ucapkan.
"Dasar buaya darat," cetus agatha lalu naik ke motor bara.
"Ta, lo sibuk gak?" Tanya bara kepada agatha.
"Enggak, kenapa emang nya,"kata agatha dengan selow nya.
"Mau ikut gue enggak?" Tawar bara dengan modus.
"Mau lah," balas agatha sembari menatap pemandangan yang berada di samping nya.
Bara yang merasa kepo agatha sedang apa, mengarahkan sepion nya ke arah agatha, bara yang melihat agatha yang sedang menikmati pemandangan langsung tersenyum tipis.
Tak lama mereka pun sampai di parkiran apartemen, lalu mereka berdua pun berjalan, sembari bergandengan tangan.
Tak selang lama mereka pun telah sampai di apartemen milik nya bara, lalu bara pun membuka apartemen itu, dan terlihat apartemen milik nya bara sangat lah bersih.
Wauuu, arpatermen ini sangat lah bersih, apakah apartemen ini milik nya bara?, batin agatha yang sangat takjub sama apartemen milik nya bara.
"Ini punya nya siapa?" Tanya agatha kepada bara.
"Punya ku," balas bara lalu duduk di sofa yang terbilang empuk.
Bara, udah paket lengkap dah, udah pintar, ganteng ,kaya terus apalagi yang belum bara miliki, pasti bara memilih cewek yang sepadan sama dia, batin agatha yang sangat sadar diri.
"Oalah," kata agatha yang masih berdiri.
"Duduk ta," perintah bara kepada agatha.
Agatha pun menuruti perintah bara untuk duduk di sofa, lalu bara pun berpindah tempat agar ia dekat sama agatha.
"Asal kamu tau ta, kamu orang pertama yang melihat apartemen aku," kata bara yang lebih lembut.
Agatha yang mendengar suara bara yang sekarang langsung menahan napas.
Jantung gue kagak aman mak, tolongg, clar,lilly tolongin gue, bisa-bisa gue sakit jantung kalau dekat sama bara terus- menerus, batin agatha dengan menahan diri untuk tidak salting.
Lalu bara pun memeluk agatha dengan erat, namun tanpa agatha sadari bahwa tangan nya mengelus-ngelus rambut bara.
Bara yang merasa bahwa ada yang mengelus-ngelus rambut nya, sontak menoleh ke arah agatha, agatha yang di tatap oleh bara pun langsung menghentikan ngelus-elus nya.
"Kenapa berhenti?" Tanya bara yang udah tidak memeluk agatha lagi.
"E-engak pa-papa," gugup agatha yang di pandang dalam oleh bara.
"Dasar buaya, mana modus lagi," cemooh agatha yang sedang menutupi rasa gugup nya.
"Btw kita baru kenal nya, jadi jangan ganjen,"ucap agatha dengan mencoba untuk kita salting.
"Ye, emang nya kenapa, enggak boleh?" Kata bara, dengan penasaran.
"Enggak soal nya kita tidak mempunyai hubungan apa-apa,"lontar agatha berdasarkan fakta.
Mereka berdua pun tertampar oleh fakta, bahwa mereka tidak mempunyai hubungan apa-apa.
Duh, napa ni mulut pakek acara ngomong kaya gitu sih, padahal itu emang bener seh, batin agatha dengan tidak jelas.
Bener juga sih yang dibilang sama agatha, kenapa gue bisa bersikap kaya gitu , batin bara yang menyesal atas apa yang ia perbuat.
Suasana di apartemen bara serasa canggung, mereka hanya berdiam-diam saja.
"Maaf, " tutur bara/agatha secara bersamaan.
Ehh, kok bisa samaan sih, kan jantung ku makin enggak aman, satu harian ini jantung ku semakin lama semakin berdetak dengan kecang, mau jatuh dari tempat nya, atau jangan -jangan gue punya penyakit jantung lagi, hish mana mungkin, kalau iya sih beh rasa nya pengen langsung buat surat wasiat lah, batin agatha yang udah tidak karuan,sembari mengigit bibir nya.
Ini kenapa jantung aku enggak aman saat berdekatan sama agatha sih, atau jangan-jangan aku jatuh cinta lagi sama agatha, kalau iya sih bagus, batin bara dengan senyum tipis.
Bara yang melihat agatha sedang mengingit bibir, langsung menahan senyum karena agatha terlihat imut di mata nya.
"Kapan kita pulang,"kata agatha yang mencairkan suasana, yang alibi nya pengen rasa nya cepat-cepet untuk pulang.
"Oke,"
Lalu mereka pun mulai melangkah meninggalkan apartemen nya bara, lalu naik motor dan bara berniat mencari makan untuk dirinya dan agatha.
Sesampai nya di warung bakso, lalu bara pun turun dari motor nya.
"Udah turun dulu," kata bara, lalu meletakan helm nya di motor.
Agatha pun mulai turun dari motor nya, lalu mengikuti bara dari belakang.
Bara pun berjalan di depan, lalu duduk di kursi, diikuti agatha di belakang nya.
"Mang, bakso 2 sama es teh 2,"kata bara kepada mang-mang bakso.
"Ta,lo enggak papa kan makan di pinggir jalan?" Tanya bara kepada agatha.

KAMU SEDANG MEMBACA
tersenyum lah ( End)
Non-FictionMenceritakan seorang gadis yang ingin mencari kebahagiaan di dalam hidup nya. Apakah gadis itu akan bahagia atau sebalik nya?. Kalau penasaran silahkan di baca. Maaf kalau ada kalimat yang berantakan. Murni dari pikiran ku sendiri, kalau seadainya t...