Bab 45

19 2 0
                                    

"Cantik nama nya seperti orang nya," kata  candra dengan mengombal.

Amora yang memdengar itu, langsung tersenyum manis.

"Jangan senyum napa, tidak semua kuat sama senyuman manis dari mu," gombal candra kepada amora.

"Buaya darat," ketus amora kepada candra, kemudian mengubah wajah nya menjadi datar.

"Enggak papa buaya, yang penting  dapat senyuman manis dari mu," sahut candra dengan senyuman manis.

"Untuk  mengakhiri pertemuan hari ini, sabi kali ya kalau minta nomer hp ," kata candra dengan gombal.

"Enggak mau,"

"Yah, kenapa?, yaudah kalau enggak mau kita akan di sini selama nya," ucap candra kepada amora.

"Kagak bisa gitu dong!" Ketus amora yang tidak terima.

"Ya bisa lah,"

"Yaudah ini ku kasih nomer ku, 08 *****," ucap amora dengan nada ketus.

"Udah ya, udah selesai," ketus amora, kemudian meninggalkan candra sendiri di sini.

Flashback off

Rehan yang mendengar cerita dari amora langsung tersenyum, karena ia baru melihat amora bahagia setelah sekian lama.

"Cepet masuk sana kedalam rumah, ini udah mau malam , kagak baik anak cewek disini," perintah rehan kepada amora.

"Woke,"

Kemudian amora pun mulai meninggalkan taman belakang rumah, setelah amora meninggalkan taman belakang rumah, rehan pun menelepon
Suruhanya.

"Cari yang nama nya candra rizki andrian, cari data nya, tempat tinggal, inti nya yang berkaitan sama candra, kalau udah kirim ke gue," perintah rehan kepada suruhan nya.

"Apapun akan ku lakukan demi keselamatan amora," lirih rehan yang menjaga amora dengan sepenuh tenaga.

Keesokan hari nya pun telah tiba, dimana rehan sedang memandang langit-langit dari arah balkon, tak selang lama ada telepon dari hp nya.

"Halo, kenapa??" Tanya rehan kepada suruhan nya.

"Saya sudah menemukan inpo tentang candra rizki andrian, dia di sekolah yang sama seperti kamu tuan rehan, dia juga satu kelas sama clara, dia deket sama agatha tuan, agatha sahabat nya clara, dia juga baik, suka menolong, tempat tinggal dia di *** **** , dia juga masih belajar mengolah perusahaan dari sang papa nya, dia bekerja mulai dari nol  sebagai kariawan biasa, biasa nya di gaji 30 ribu satu hari, dia juga sangat berkeja keras, ia menghormati para perempuan," ungkap suruhan nya rehan.

Rehan yang mendengar itu, ia merasa lega, namun ada yang mengajal dari hati nya.

"Oke, kalau begitu makasih, uang kamu akan saya kirim cepetan nya,"kata rehan lalu menutup telpon nya.

Tak lama rehan pun menelepon clara, dan untung saja dia mau mengangkat nya.

"Hallo, dengan siapa nih??" Tanya clara yang sedang skinceran.

"Hallo gue rehan," balas rehan dengan nada agak lembut.

"WHAT!, REHAN MAKSUD NYA REHAN KEANDRA YANG NYEBELIN YA!," pekik clara sembari memakai toner.

"Hmm, iya sayang," kata rehan yang mulai mendeketkan hp nya kembali di telinga nya.

"SAYANG,SAYANG NDAS MU I!, LO DAPAT NOMER KU DARI MANA??" tanya clara yang mau memakai masker wajah.

: ndas mu arti nya kepala mu ya.

"Jadi cewek kagak boleh kasar, kalau sikap mu kaya gini makin sayang deh,"  balas rehan dengan santai nya, kemudian ia menatap ke arah langit-langit.

"JAWAB PERTANYAAN KU?" Tanya clara dengan teriak, kemudian clara pun duduk di kasur kamar nya.

"Ada deh, kamu kagak boleh tau," balas rehan dengan tersenyum, lalu masuk kedalam kamar kemudian duduk di kasur kamarnya.

"Clar, kamu kenal candra rizki andrian gak?" Tanya rehan kepada clara.

"Kenal emangnya kenapa?" Kata clara yang udah tidak teriak-teriak.

"Dia orang kaya gimana?" Tanya rehan dengan penasaran.

"Ehem, elo suka nya sama candra, kok nanyain dia,"ucap clara yang salah paham.

"Lah kagak kebayang sih kalau beneran rehan suka ama candra, siapa yang bakalan jadi boti sama seme nya," gumam clara yang membayangkan kalau mereka gay, namun sayang nya rehan mendengar ucapan dari clara.

"Jangan memikirkan yang aneh-aneh ya clar, gue cuman suka nya ama kamu," lontar rehan yang mampu membuat clara terdiam.

"Bohongkan??" Tanya clara yang tidak percaya.

"Gue kagak pernah bercandaa soal perasaan clar," balas rehan dengan serius, kemudian rehan pun kembali kebalkon lagi, untuk menikmati udara segar.

Clara yang mendengar itu langsung terdiam, tanpa ia sadari bahwa ia  tersenyum manis, atas apa yang rehan ucapkan.

"Clar, elo masih disana kan?" Tanya rehan kepada clara,kemudian rehan pun melihat ke arah layar nya, dan masih terhubung sama clara, tapi kenapa clara jadi diam.

"Hah, ehh iya kenapa?" Tanya clara yang baru sadar.

"Kagak, gue akan kerumah lo clar, dalam 20 menit lagi," ucap rehan, kemudian mematikan telpon nya, kemudian memulai meninggalkan balkon, menuju ke arah mobil kemudian menuju ke rumah clara.

Dan benar saja 20 menit kemudian rehan telah tiba di rumah nya clara, mau ngak mau clara pun menyuruh rehan masuk, lalu mempersilahkan rehan untuk duduk.

"Kenapa lo kemari?" Tanya clara dengan ketus.

"Suka-suka aku dong!," kata rehan kepada clara, lalu mata rehan melihat sekeliling.

Tak lama ada mami clara yang datang menghampiri clara, kemudian duduk di samping clara.

"Eh, ada si ganteng, nama nya siapa ganteng?" Tanya mami clara dengan bar-bar, sedangkan clara lagi menahan malu.

"Rehan keandra, tante," ucap rehan dengan sopan, lalu salim kepada mami clara.

"Aduh, udah ganteng sopan pula, mau cari siapa ganteng?" Tanya mami clara dengan tersenyum manis.

"Clara tan," tutur rehan dengan tersenyum manis, membuat clara terpaku atas senyuman nya rehan.

Rehan kalau senyum kok manis banget, batin  clara yang terpesona sama senyuman nya rehan.

"Oo, clara to,"

"Tan, rehan izin membawa clara buat ku keluar, boleh gak?" Izin rehan dengan sopan, sedangkan clara yang mendengar itu langsung terkejut.

"Boleh, malahan boleh banget, tapi tolong jaga clara ya han," ucap mami clara kepada rehan, yang sedikit khawatir sama clara.

"Iya tan, makasih tan," lontar rehan kemudian salim sama mami clara, diikuti clara di belakang nya.

Sesampai nya di cafe, rehan dan clara pun duduk di pojok sana, kemudian memesan makan.

"Clar,"

"Iya han, kenapa?" Tanya clara kepada rehan,sembari menatap ke arah rehan.

"Gue suka sama lo, sejak kita ketemu pertama kali di kolidor, entah kapan rasa ini tumbuh, tapi aku benar-benar cinta sama lo," ungkap rehan dengan tulus, kemudian berhenti sebentar lalu di lanjut dengan kalimat yang sangat romatis.

"Mau gak kamu jadi pacar ku?" Tanya rehan dengan tulus.

Clara yang mendengar itu sontak langsung terkejut, memantung dan akan kagak percaya apa yang di alami sekarang.

tersenyum lah ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang