Bab 47

19 2 0
                                    

"Udah lampu hijau nih," ujar agatha dengan senang.

Mereka terlalu asik berbincang sampai sore, membahas tentang hal random, hingga akhir nya mereka pulang kerumah masing-masing.

Di sisi lain, terdapat gadis yang cantik yang  sedang berada di taman, yang sedang menulis sebuah cerita.

"Woy lah!, ide gue kok tiba- tiba ilang aja ya," dengus lilly yang kesal, karena ide nya tiba-tiba ilang.

Kemudian lilly pun bangkit dari teman duduk nya, lalu berjalan melangkah meninggalkan taman.

Sesampai nya lilly di rumah, lilly pun berjalan menuju dapur, untuk melihat apakah ada buna nya.

"Bunaaa, anak mu yang cantik ini pulang!" Pekik lilly dengan berjalan sembari melompat-lompat.

"Bunaa, ada disini, jangan teriak-riak, bunaa kagak budek," ucap bunaa lilly sembari membawa spatula.

Lalu lilly pun bersaliman kepada buna nya yang tersayang, kemudian ia duduk di salah satu kursi yang berada di sana,sembari melihat bunaa nya yang sedang memasak.

"Gimana cerita mu lilly?" Tanya bunaa lilly kepada lilly, yang sedang masak makanan untuk mereka nanti.

"Baik bun, kadang aku lupa sama alur nya, tapi  sekarang aku lebih pede, untuk mempublik cerita nya," curhat lilly kepada bunaa.

"Semanggat lilly, bunaa berharap cerita kamu bisa di kenal sama semua orang," ucap bunaa dengan penuh harapan, namun lilly langsung terdiam saat mendengar ucapan dari sang bunaa.

"Aamiin, bunaa,"kata lilly yang sedikit bersedih, sebab ia takut tidak bisa mewujudkan impian nya dan impian bunaa nya.

"Lilly, akan berusaha sekuat tenaga, buat mewujudkan impian ku dan buna," lanjut lilly dengan penuh harapan, untuk membangga kan kedua orang tua nya.

"Lilly, cepat panggilkan ayah sama abang mu," perintah bunaa kepada lilly, yang sedang membawa lauk, lalu menaruh nya di meja makan.

"Woke bunaa," ucap lilly lalu meninggalkan dapur itu, kemudian menuju ke kamar abang nya.

"Annyeong istri nya jaemin datang! " pekik lilly yang sudah berada di kamar nya abang nya, Dan terlihat abang nya sedang menonton anime.

"Haluu, lo dek-dek," ejek abang lilly yang sedang menonton anime, tanpa melihat ke arah lilly.

"Eleh, dari pada abang wibu, suka kok sama anime kagak nyata, gepeng pula ," ejek lilly kepada abang nya, karena ia tidak terima dengan apa yang ia katakan.

"Kenapa elo kesini li?" Tanya abang lilly kepada lilly.

"Disuruh bunaa buat manggil abang  untuk makan," ucap lilly dengan kalimat yang panjang.

"Panjang amat kalimat nya, seharus gini disuruh buna kebawah untuk makan," kata abang lilly yang sedang mengoreksi kalimat nya lilly.

"Mana yang terakhir kagak nyambung pisan," lanjut abang lilly yang udah tidak menonton anime.

"Iye-iye, cowok selalu benar, sedangkan cewek selalu salah," ketus lilly dengan kesal nya.

"Kagak kebalik tu kalimat nya??" Tanya abang lilly dengan bertanya-tanya.

"Kagak,"

Kemudian lilly pun mulai meninggalkan kamar si abangsat nya, kemudian ia menuju ke ruang tengah untuk memanggil ayah.

Sesampai nya di ruang tengah lilly pun langsung duduk di samping ayah nya, sedangkan di sisi lain ayah lilly terheran- heran terhadap lilly, tumben sekali tu anak duduk di dekat diri nya.

"Tumben kamu duduk di samping ayah?" Tanya ayah lilly, yang menaruh koran nya di meja, di lanjut menaruh kacamata nya di meja juga.

"Hehehe, lilly mau minta duet, buat beli bakso mercon," balas lilly dengan jujur, jujur saja tadi saat mau pulang ia melewati warung bakso mercon, yang membuat nya jadi pingin.

"Kalau bakso mercon kagak boleh, tapi kalau bakso biasa baru ayah izinin,"tolak ayah lilly, dengan alasan kesehatan lilly.

"Yaudah deh, bakso biasa saja," kata lilly dengan pasrah, kemudian ayah lilly merogoh saku, lalu memberikan uang kepada lilly sebesar 20.000.

"Nih buat bakso, kurang gak?" Tanya ayah lilly kepada lilly.

"Hihihihi, enggak kurang,"balas lilly, bangkit dari tempat duduk nya kemudian mulai meninggalkan ruang tengah.

Dipertengahan mau menuju ke dapur, lilly teringat bahwa ia belum memberitau ke ayah nya untuk makan malam.

Mau gak mau lilly pun kembali ke arah ruang tamu, kemudian ia berdiri di samping sofa ya ayah, ayah lilly yang melihat lilly kembali langsung bertanya.

"Kenapa lilly?, uangnya kurang ya?" Tanya ayah lilly kepada lilly.

"Bukan yah, tapi lilly lupa memberitau ayah, kalau disuruh bunaa untuk keruang makan, makanan nya sudah jadi," ungkap lilly ,kemudian ia berlari meninggalkan ruang tengah.

Ayah lilly yang melihat ya, hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala nya saja.

Diruang makan semua orang makan dengan tenang,damai, setelah selesai makan lilly membantu bunaa nya, untuk membereskan piring-piring itu.

Setelah itu lilly pun kembali kekamar, dan duduk di kursi belajar nya, mengambil buku, kemudian menulis cerita wattpad di buku catatan nya.

Lilly yang keasikan membuat cerita, sampai lupa melihat jam yang udah menujukan jam 22.58 .

"Huaaa, steres banget gue  rasa nya , pengen nyerah ,tapi  takut mengecewakan sang bunaa, apalagi ada mimpi ku yang sangat tinggi," lirih lilly yang melihat ke arah catatan nya.

"Oke, lilly seravina tidak mudah untuk menyerah, mungkin," gumam lilly yang lagi Overthinking.

"Huaaaa," nguap lilly, kemudian ia bangkit dari kursi nya, lalu berjalan menuju tempat tidur.

Keesokan harinya, ada seorang gadis yang sedang bertempur di  dapur, tak lama ada wanita paru baya yang datang ke dapur, karena ia mendengar ada suara  kegaduhan disana, wanita paru baya itu mengira bahwa ada maling di rumah nya, maka nya dia cepat-cepat ke dapur untuk memastikan apakah ada maling disana.

Namun dia salah mengira, ia melihat ada anak gadis nya yang sedang memasak sesuatu.

"YAALLAH, LILLY SERAVINA, KAMU LAGI NGAPAIN DI DAPUR PAGI- PAGI SEKALI, BUNAA KIRA ADA MALING MASUK KE SINI, TERNYATA ADA KAMU TO!" Teriak bunaa lilly karena melihat ulah nya sang anak,sedangkan lilly yang mendengar teriakan bunaa nya, langsung menyatuhkan sebuah nanas muda  bersama dengan sebuah botol.

Bunaa lilly yang melihat itu sontak terkejut, lalu melihat ke arah anak nya, dengan tatapan bertanya-tanya.

"Lilly, elo hamil?" Tanya bunaa yang udah salah paham, sedangkan lilly yang mendengar itu langsung syok berat.

"Hah?, kok bisa gue hamil, kan gue belum asolole," kata lilly yang juga terkejut.

"Lah terus kenapa ada buah nanas yang jatuh, di samping nya juga ada obat?" Tanya bunaa lilly kepada lilly, yang buruk sangka.

"Berarti kamu??" Lanjut bunaa lilly dengan menuduh, sembari menutup mulut nya.

"Siapa bapak nya lilly?" Tanya bunaa lilly dengan khwatir.

tersenyum lah ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang