"Agathakinayabun,"kata bara dengan cepat.
"Hah, apa yang kamu bicara kan bar, bunda tidak mendengar nya dengan jelas,"ucap bunda bara, yang tidak mendengar jelas kata dari bara.
"Kalau ngomong yang pelan dan jelas lah bar,"lanjut bunda bara.
"Hush, agatha kinaya bun,"ulang bara dengan jelas.
"Cieee, bara,"goda bunda bara dengan mengoda anak nya.
"Ehem, ada yang jatuh cintong nih,"ucap bunda bara dengan bahasa yang gaul.
"Apaan sih bun, bara belum jatuh cinta nya,"elak bara dengan telinga yang merah.
"Yang bener nih, belum jatuh cinta sama agatha, kalau belum yaudah bunda jodohin agatha sama tetangga sebelah saja ya,"tutur bunda bara kepada anak nya.
"JANGAN!" Tanpa bara sadari bahwa bara berteriak kepada sang bunda.
"Maafin bara pun, karena telah berteriak kepada bunda,"sesal bara yang telah teriak kepada bunda.
"Iya gpp, kok," kata bunda dengan santai nya.
"Kamu udah nembak agatha apa belum?" Tanya bunda bara dengan penasaran.
"Belum, karena nanti agatha mati dong kalau di tembak,"kata bara dengan polos nya.
"Yaampun bar, kamu ini anak nya siapa sih, masa kalimat itu saja tidak tahu, maksud bunda itu, kamu udah macarin agatha apa belum?" Tanya bunda bara dengan sabar.
"Belum," jawab bara dengan polos nya.
"Kenapa belum bar?" Tanya bunda lagi dengan kepo.
"Bara gerogi bun, sama belum pede saja,"kata bara dengan jujur.
"Cowok kok kaya gitu, entar kalau udah diambil orang malah nangis,"kata bunda bara dengan santai.
"Ini udah malam, sekarang mending kamu tidur,"lanjut bunda bara yang mau melangkah kearah keluar dari balkon.
"Selamat malam lakse," kata bunda bara kepada bara, kemudian bunda bara benar-benar pergi dari balkon kamar nya bara.
Jangan heran kenapa bunda bara manggil bara dengan lakse, karena bunda bara memang suka memanggil bara dengan sebutan lakse atau bara.
"Malam juga bunda,"balas bara kepada bunda.
Keesokan hari nya pun telah,dimana bara sekarang sedang berada di rumah agatha, karena kemaren ia belum bertemu dengan agatha, kecuali pas lewat di kelasnya agatha di pagi hari kemaren.
Leo datang dengan membawa sepatu di tangan nya, dan juga tas, kemudian leo pun duduk di sofa depan bara, lalu mulai memakai sepatu.
"Wih, ngapain bro kemari, pasti mau jemput gue kan?" Tanya leo dengan bercanda.
"Pede,"ketus bara kepada leo.
"Dih, kalau sikap elo kaya gitu pasti enggak gue restuin sama agatha,"ancaman leo kepada bara.
Bara yang mendengar itu sontak menoleh ke arah leo,kemudian menganggkat alis, lalu berkata,"emang nya agatha minta restu ke elo, bukan nya elo yang tidak mau berurusan sama agatha ya,".
Nada bicara bara emanglah biasa saja, namun kata-kata nya mampu menujuk ke hati leo.
Leo yang mendengar itu langsung terdiam,lalu ia pergi dari ruang tamu itu, sebab ia telah selesai memakai sepatu itu.
"Dasar baper, masa digituin saja langsung ngambek,"gumam bara yang melihat sahabat nya langsung pergi daru ruang tamu itu.
Tak lama agatha pun datang ke ruang tamu dengan membawa roti berlapis dengan selai anggur, lalu duduk di ruang tamu tanpa sadar bahwa ada bara di sana,Dengan selai yang tertinggal di muka.
Bara yang melihat kedatangan agatha,langsung mengigit bibir nya sendiri karena tidak tahan sama keimutan dari agatha.
Tak lama mama agatha pun datang dengan membawa minuman untuk di berikan sama bara.
"Agatha, kamu makan saja lama banget, bara nungguin tu,"beritau mama agatha,dengan memberikan minum kepada bara.
Agatha yang mendengar itu sontak menoleh kearah bara, dengan roti yang berada di mulut nya, lalu agatha pun menutup mulut nya dengan tangan, namun sial agatha malah kesedak roti itu.
Bara yang melihat agatha kesedak, lalu ia memberikan minuman milik nya kepada agatha,replek agatha meminum air yang di berikan oleh bara.
"Hati-hati kalau minum nya, entar kesedak lagi,"kata bara dengan perhatian nya.
"Makasih,"ujar agatha yang telah selesai meminum air itu.
"Agatha-agatha, maka nya kalau makan itu hati-hati kan jadi kesedak,"nasehat mama agatha.
"Iya maaf," kata agatha yang udah gak mood.
"Mah, aku pergi kesekolahan dulu nya,"pamit agatha lalu salim ke mama.
Diikuti bara di belakang nya,"tan kita berangkat dulu nya,"pamit bara dengan salim kepada mama agatha.
"Hati-hati ya,"
Sesampai nya mereka di sekolah lalu agatha pun berdiri di samping motor bara.
"Makasih,"kata agatha lalu meninggalkan bara sendiri.
Lalu agatha berlari kecil, meninggalkan bara sendiri di parkiran, bara yang melihat agatha berlari kecil, hanya langsung tersenyum kecil.
"Lucu,"lirih bara, yang sedang melihat tingkah agatha.
Di sisi lain,terdapat agatha yang sedang mengetak kan kaki nya, karena ia marah sama bara.
"Iihh, kesel deh gue sam bara, nyebelin, kirain setelah kemaren gue kagak ada di rumah, bara udah tidak kerumah ku lagi dan ternyata gue salah besar, dia kerumah lagi dong,"gumam agatha yang kesal sama bara.
Sesampai nya agatha di kelas agatha pun langsung duduk di bangku nya sendiri, lalu memainkan hp nya, tak lama lilly dan clara pun datang ke bangku nya agatha.
"Kenapa ta?" Tanya lilly kepada agatha.
"Bara nyebelin, masa dia datang kerumah ku sih,kan nyebelin,"ceplos agatha tanpa sadar.
Beberapa detik kemudian agatha pun langsung menutup mulut nya, kedua sahabat agatha yang mendengar itu langsung terkejut, lalu menatap agatha dengan tatapan bertanya-tanya.
"Ta, kok bisa dia kerumah loh sih?" Tanya clara dengan masih syok.
"Bisa lah,"
"What!, ta lo cepet cerita kejadian yang kita tidak tau,"kata clara dengan penasaran.
"Serius gue sama bara emang tidak mempunyai hubungan apa-apa,"kata agatha dengan sejujurnya.
"Yang bener,"ujar clara yang masih tidak percaya ama agatha.
"Ehemm, dua rius malahan,gue sama bara emang tidak mempunyai hubungan apa-apa, bisa di bilang kalau kita itu masih fase pdkt saja,"ungkap agatha.
"Ooo begitu,"ucap kedua nya,dengan bersamaan.
Tak selang lama, wali kelas pun datang dengan membawa buku mapel yang telah ia bawa dari ruang guru.
"Asalamualaikum, anak-anak,"salam wali kelas itu.
"Waalaikumsalam bu," jawab semua murid.
"Di harap kan buat kedua orang tua kalian datang nya, untung ngambil nilai semester kalian,"pemberitauan wali kelas itu.
"Iya bu,"balas semua murid itu.
"Ohiya, untuk peringkat nya diumumkan lusa nya,"kata guru itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
tersenyum lah ( End)
SaggisticaMenceritakan seorang gadis yang ingin mencari kebahagiaan di dalam hidup nya. Apakah gadis itu akan bahagia atau sebalik nya?. Kalau penasaran silahkan di baca. Maaf kalau ada kalimat yang berantakan. Murni dari pikiran ku sendiri, kalau seadainya t...