Bab 51

15 1 0
                                    

Agatha pun berjalan duduk di  rumput- rumput sembari melamun lagi, dengan sinar matahari yang menyinari diri nya.

"Aish, kenapa gue keinget sama kejadian gue kemaren sih," lontar agatha yang sedikit salting atas kejadian kemaren.

"Boleh ngak sih buang muka," lanjut agatha yang malu sama bara, rasa agatha ingin menghilang dari bumi.

"Bara laksemana, kok bisa gue meluluhkan seorang bara yang terkenal dingin," ujar agatha dengan tersenyum manis, sembari menatap langit yang indah, seindah bara.

Tak lama ada pembantu agatha yang datang dengan membawakan air minum, lalu meletakan air itu didekat agatha, saat pembantu itu ingin pergi, namun agatha lebih dulu mencegah nya.

"Eh, tunggu bi," cegah agatha dengan melihat ke arah pembantu nya.

"Iya, non ada apa?" Tanya pembantu itu dengan sopan.

"Bibi sibuk ngak?" Tanya agatha dengan santai.

"Enggak non, emang nya kenapa?" Balas pembantu itu dengan sedikit kebingungan.

"Nah bagus, bi mau gak nemani agatha di sini, soal nya agatha kesepian kalau di sini sendiri," bujuk agatha agar pembantu itu mau menemani diri nya disini.

"Mau kok non," balas pembantu itu dengan senang hati, lalu duduk di samping agatha.

"Tapi bibi enggak papa kan non kalau duduk di sini?" Tanya pembantu itu dengan merasa sungkan.

"Oo, jelas tidak papa, malahan bagus bibi duduk di samping agatha, kan enak kalau mau bicara gitu," balas agatha dengan senang hati, kemudian ia menatap ke arah langit.

"Bi, gimana si rasa nya jatuh cinta?" Tanya agatha kepada pembantu nya, sontak pembantu nya menoleh ke arah agatha dengan tersenyum.

"Rasa tu  senang, sedih, khawatir, terus ada gejala- gejala  yang enggak bisa bibi ungkap kan dengan kata-kata," ungkap pembantu itu dengan jujur, sebab pembantu itu pernah yang nama nya jatuh cinta.

"Tapi, ini menurut kepribadian  bibi sendiri non, kenapa non tiba-tiba nanya itu? " lanjut pembanyu itu dengan bertanya-tanya.

"Enggak papa bi, agatha cuman mau tanya saja," balas agatha dengan santai,lalu meminum minuman yang telah di siap kan oleh bibi nya.

"Makasih bi," ucap agatha yang telah selesai minum, kemudian ia melihat langit-langit.

"Bi, agatha mau cerita, ada nih seorang gadis yang di tatap dalam oleh seseorang, tatapan nya tu bikin gadis itu overthiking, tapi gadis itu hanya acuh saja karena ia takut ke geer an, terus tanggapan bibi gimana?" Tanya agatha dengan penasaran apa yang akan bibi itu jawab.

"Mungkin cowok itu jatuh cinta non sama si gadis itu," jawab bibi ,yang bikin agatha kurang puas ama jawaban tersebut.

"Gadis yang non agatha ceritain , apakah itu non?" Lanjut bibi dengan bertanya-tanya, jelas agatha yang mendengar itu terkejut namun agatha langsung mengubah wajah nya, yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Enggak lah bibi ngaco ,ngapain juga ada orang yang suka sama agatha selain bara," lontar agatha dengan membanggakan bara, namun tiba-tiba agatha teringat sesuatu.

Flashback

Di kolidor sekolah ada seorang gadis yang sedang berjalan menuju kelas dengan santai, namun saat gadis itu sedang melihat sekeliling ia tidak sengaja Eye contact sama satu cowok.

Namun gadis itu tetep menatap cowok itu sampai cowok itu memputuskan pandangan, ternyata dugaan gadis itu salah, ternyata cowok itu tetap menatap ke arah gadis itu.

Mau gak mau gadis itu membuang muka, karena ia tidak mungkin tetap menatap cowok itu dengan lama nya, entar malah di kira suka.

Kenapa tu cowok natap ke gue mulu sih, ada yang salah dari gue, batin gadis itu dengan melihat ke arah tubuh nya.

Perasaan kagak ada yang salah kenapa tu cowok menatap gue mulu, ohiya gue lupa kalau di punya mata, jadi suka-suka dia lah mau natap siapa saja, batin gadis itu dengan tenang.

Tak rasa gadis itu udah di kelas saja, kemudian gadis itu duduk di bangku nya.

"Ta, kenapa telat?" Tanya lilly yang sedang menghapus pesan nya kepada agatha, ia kira kalau agatha tidak masuk maka nya ia tanya kepada agatha lewat chat.

"Hehehe, kesiangan," balas agatha dengan apa ada nya.

"Ooo,"

Flashback off

"Dasar bucin," tungkas bibi itu dengan bercanda.

"Ye emang, hehehehe," balas agatha dengan bercanda, dan untung saja  pembantu  dan agatha itu tidak ada rasa sakit hati atas kalimat yang mereka saling lontarkan.

Kemudian mereka melanjutkan percakapan nya dengan random, sampai tidak sadar bahwa matahari sudah terbenam, mereka pun kembali ke dalam rumah.

Di sisi lain, terdapat amora yang sedang menatap langit-langit yang sangat indah, tiba-tiba ada rehan yang datang menghampiri amora yang sedang di balkon.

"Ra, masuk ini udah malam," perintah rehan yang berada di depan pintu balkon.

"Bentar bang, amora sedang natap indah nya langit malam," ucap amora yang sedang menatap langit malam yang indah itu.

"Ra, kamu kagak mau pindah aja, satu sekolahan sama abang, di situ kan ada pacar abang juga, entar kalian makin akrab," saran rehan yang masih tidak rela kalau amora sekolah yang berbeda.

"Enggak bang, amora mau mandiri, maka nya amora pilih sekolah yang ini," tutur amora yang berusaha menyakin kan rehan, kemudian ia menatap rehan dengan tatapan membujuk.

"Abang jangan khawatir amora baik-baik saja di sana," bujuk amora agar rehan  yakin bahwa amora bisa sekolah disana.

"Oke, kalau itu mau mu, abang akan membiarkan kamu sekolah di sana tapi ingat, kalau kejadian kemaren terulang lagi, abang tidak akan segan-segan membalas perilaku mereka," ancaman rehan terhadap amora, yang berniat baik, dan juga untung amora mengerti.

"Udah sana tidur," perintah rehan kepada amora, amora pun menuruti perintah dari rehan, untuk tidur sekarang.

Rehan yang melihat amora menuruti perkataan nya langsumg tersenyum bahagia, entah kenapa yang bersangkutan sama tentang  adik nya, ia akan maju paling depan.

Di sisi lain, terdapat agatha yang sedang melihat tiktok yang berisi tentang kasih sayang dari abang nya, agatha yang mempunyai abang cuek hanya diam saja.

"Boleh iri gak sih?" Tanya agatha yang iri sama orang yang di jadikan ratu oleh sang abang.

"Kapan nya gue kaya gini," lirih agatha yang pengen kaya gadis yang berada di fyp tiktok nya, yang di cium oleh abang nya.

"Semoga mimpi agatha yang satu ini terwujud," ungkap agatha yang kepengen sekali mimpi nya kewujud.

"Dicintai hebat oleh abang nya, adalah salah satu keinginan ku," lontar agatha, kemudian merebahkan tubuh nya, namun tak lama ia tertidur.

tersenyum lah ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang