Bab 24

13 2 1
                                    

"Enggak papa kok," balas agatha dengan santai.

"Lagi pula gue selalu makan di pinggir jalan, kalau di tengah jalan mah jadi aneh," lanjut agatha dengan ke tidak  jelas nya.

"Kok lo mau sih sama gue yang tidak jelas ini?" Tanya agatha kepada bara.

Bara yang mendengar itu pun langsung menoleh ke arah agatha.

"Menurut ku kamu enggak aneh,"balas bara yang udah bucin.

"Tapi orang-orang pada mengatakan kalau aku itu tidak jelas," ungkapa agatha dengan jujur, agar bara mau menjauhi nya.

"Tapi menurut ku kamu jelas, dan juga enggak aneh," balas bara dengan jujur.

Tak lama akhir nya mamang bakso membawa 2 bakso sama es teh, lalu menaruh nya ke meja bara.

"Silahkan di nikmati den, neng,"ucap mamang itu, dengan ramah.

"Iya, mang," kata mereka berdua dengan bersamaan.

Lalu mereka pun saling berpandangan, mamang bakso yang melihat itu langsung tersenyum,lalu meninggalkan mereka berdua.

"Dasar anak remaja,"gumam mamang bakso itu saat mau pergi dari tempat itu.

Setelah beberapa menit kemudian mereka pun langsung memutuskan tatapan nya, lalu mereka pun menyantap bakso tersebut, dengan tenang dan damai.

Setelah selesai makan bakso, kemudian bara pun berdiri dan berjalan menuju mamang bakso untuk membayar.

Sedangkan agatha hanya menatap bara dengan tatapan senduh bercampur dengan senang.

"Bara, kalau aku di dekat kamu, jantung ku malah enggak aman,"lirih agatha, dengan perasaan yang baru ia rasakan.

"Mulai besok aku akan menjauh dari mu bara, karena aku sudah mempunyai penyakit jantung, sejak tadi pagi,"lanjut agatha yang masih gumam.

Tak lama bara pun datang menuju ke agatha, lalu meraka pun keluar dari warung bakso tadi, lalu menaiki motor dan menjalankan nya,menuju ke rumah agatha.

Kemudian agatha pun turun dari motor,
Serta masih, masih berdiri di samping motor nya bara.

Bara yang melihat itu langsung berkata,"kenapa  masih di sini, cepet sana masuk, nanti kedingginan loh,".

"Besok lo enggak usah datang kemari,"kata agatha, lalu pergi dari situ.

Saat di pertengahan jalan agatha mengucap,"makasih atas hari ini,".

Bara yang melihat itu hanya tersenyum tipis, karena  menurut nya agatha sangatlah lucu.

Kemudian bara pun menyalakan motor dan  menuju ke rumah nya.

Sedangkan di sisi lain, ada agatha yang sedang senyam-senyum sendiri yang berada di kamar.

"Aaaaaaaaaaa!"pekik agatha yang sedang melompat-lompat di kasur.

"Bara-bara kenapa gue senang sekali bertemu dengan muu,"tutur agatha,kemudian merebahkan tubuh nya yang berada di kasur.

Namun agatha tidak menyadari bahwa ada leo di pintu kamar nya agatha,dengan melipat tangan.

Agatha kelihatan bahagia banget kalau bersama bara, kalau sama gue boro-boro ketawa, senyum saja kagak pernah, batin leo, yang cemburu kepada bara.

"Ehem,"

Agatha yang mendengar suara itu langsung menoleh ke arah pintu kamar nya, dan ternyata ada bang leo yang berada di sana, agatha yang melihat itu  terbangun dari tidur nya dan duduk di atas kasur.

"Kenapa bang?" Tanya agatha kepada leo.

"Enggak papa, cuman memastikan saja, kalau gitu gue pergi dulu," kata leo lalu pergi dari kamar nya agatha.

"Kenapa tu bocah,"lirih agatha yang masih bingung pada sikap nya leo.

Keesokan hari nya telah tiba, dimana bara udah sampai dirumah nya agatha, sekarang dia lagi duduk di ruang tamu, di temani oleh papa dan leo.

"Wih, rajin amat lo bar, kesini,"ucap leo yang sedang memasang sepatu.

"Hmm,"

"Cuek amat lo sama gue, kalau sama agatha mah lo bawel banget,"kata leo yang udah selesai memasang sepatu yang sebelah nya.

"Ooiya, kan agatha  pujaan hati nya," lanjut leo yang udah menyelesaikan memasang   kedua sepatu  nya.

Setelah itu leo pun langsung berlari menuju ke pintu utama nya, sebelum si bara ngamuk.

Sedangkan di sisi lain ada agatha yang sedang berbaring di kamar nya, karena ia mau menghindar dari bara.

"Kenapa bara datang sih, kemaren kan udah ku bilang kalau enggak usah datang saja,"kata agatha dengan muka gelisah.

"Jadi ini gimana,"lanjut agatha dengan mengacak-acak rambut nya.

"Huaaaaa, mamak gimana ini," sambung agatha yang udah prustasi pada keadaaan.

Saat agatha sedang mengalau, tiba-tiba ada mama agatha yang masuk ke dalam kamar nya agatha, tanpa mengetuk pintu kamar agatha.

"Bagus-bagus, bukan nya sekolah malah garuk-garuk kaya monyet," sindir mama agatha dengan melipat tangan nya, dan di ikuti bara di belakang nya.

Namun agatha tidak melihat kalau bara ada di belakang nya mama nya.

Bara yang mendengar itu hanya bisa menahan tawa, agar agatha tidak melihat nya.

"Mama kok gitu sih ama anak nya sendiri, mah agatha izin tidak masuk sekolah ya,"rengek agatha, agar ia tidak berangkat sekolah.

Bara yang mendengar rengek nya agatha, hanya bisa menahan tawa.

"Kenapa kamu tidak  mau sekolah hah?, alasan nya apa?" Tanya mama agatha kepada agatha.

"Muaaagerr loh ma, agatha juga sakitt," kata agatha yang setengah jujur.

"Sakit apa?" Tanya mama agatha kepada agatha.

"Sakit hati melihat ji-sung bersama dengan cewek lain,"curhat agatha yang tidak ada manfaat nya.

"Heleh halu,"ketus mama agatha yang capek sama kelakuan agatha.

"Boleh enggak mah, kalau agatha tidak masuk, cuman satu kali ini,"bujuk agatha kepada sang mama.

"Boleh tidak sekolah, tapi sampai selama nya, dan langsung mama nikahi, mau kamu,"ancaman mama agatha yang begitu kejam.

"Mau, kalau nikah sama ji-sung,"balas agatha dengan jawaban yang tidak bermanfaat.

"Selain ji-sung gimana?" Tanya mama agatha kepada agatha.

"Apa masih mau?" Lanjut mama agatha.

"Masih, kalau sama renjun,jeno,jaemin dll,"jawab agatha yang masih berharap sama mereka.

"Agatha kinaya, mama serius ini mau sekolah apa mau nikah?" Tanya mama mode serius.

"Mau nikah, tapi sama mereka, kalau bisa semua member," balas agatha kepada mama.

"Hah, semua member, emang nya membernya ada berapa?" Tanya mama kepada agatha.

"Sebenarnya 27 maybe, soal nya aku lupa terus tak anggap 30 member saja," balas agatha dengan agak ragu dengan member nct.

Bara yang mendengarkan nya pun sontak terkejut bercampur dengan syok berat.

Banyak nya, gimana kalau itu beneran bakalan di  menikah, batin bara dengan syok bercampur dengan khawatir.

"Udah jangan halu, entar lo bisa stres ta,"kata mama agatha dengan begitu fakta nya.

Agatha yang mendengar itu langsung memajukan bibir nya, dengan perasaan tertampar keras namun tidak sadar-sadar.

tersenyum lah ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang