Festival Haula adalah festival tahunan kekaisaran yang diadakan setiap pertengahan bulan April. Dimana dalam Festival ini, para remaja berusia 17 tahun pada tahun itu akan diumumkan second gendernya oleh Trov secara terbuka.
Trov sendiri adalah sebuah bejana besar seukuran pinggang orang dewasa yang diatasnya diletakkan sebuah tungku api sakral yang dimana ketika darah seseorang diteteskan disana akan mengelurkan bara berwarna yang berbentuk simbol tertentu yang kadang berupa ornamen yang mewakili feromonnya atau ornamen bumi, dibeberapa kejadian simbol yang dimunculkan berupa ornamen langit, tapi ini terlalu langkah. bara yang dihasilkan dari tungku ini memiliki 3 warna yang melambangkan 3 gender lain dari orang tersebut. Bara ungu untuk omega, bara kuning untuk beta dan bara merah untuk alpha. semakin pekat warnanya, semakin dominan gendernya.
Festival ini Selalu ramai dan menjadi semakin ramai 20 tahun lalu ketika putra kedua kekaisaran lahir. setelah 22 tahun lalu, tahun - tahun selanjutnya, Festival itu tidak hanya tentang Haula, tapi juga Festival perayaan ulang tahun Putra kedua kekaisaran yang tentu saja menambah besar perayaan itu.
Festival Haula selalu dilakukan dikerajaan yang berbeda setiap tahunnya. Dan kerajaan yang terpilih, selalu ditentukan oleh Trov itu sendiri.
Tahun ini, Kerajaan Tores menjadi satu yang beruntung karena terpilih setelah hampir 8 tahun lama selalu tidak mendapat kesempatan itu.Tentu saja itu berita yang menyenangkan untuk banyak orang. Karena ketika perayaan dimulai, warga dari kerajaan lain yang dibawah kepemimpinan kekaisaran Halft akan memiliki akses untuk keluar masuk kerajaan tuan rumah dengan leluasa. Untuk tahun ini, mereka akan menyaksikan secara lansung keindahan Kerajaan Tores yang memang selalu dikenal dengan bunga - bunganya yang bahkan akan tetap mekar di musim dinging.
Ini hal langkah mengingat Tores adalah kerajaan yang cukup sulit untuk dikunjungi karena aturannya yang ketat tentang kunjungan, bahkan jika itu berasal dari anggota keluarga kekaisaran.
Kerajaan yang selalu digambarkan dalam buku manapun sebagai kerajaan yang sangat indah.
Karena penggambaran itu pula, ketika festival hampir dimulai, ketika gerbang besar kerajaan dibuka untuk pertama kalinya setelah hampir 8 tahun, ribuan orang berbondong - bondong memasuki kerajaan dengan bekal tanda pengenal kerajaan asalnya berupa batu giok dengan kode tertentu yang akan membuka akses masuk jika kodenya benar.Dan tidak jauh dari gerbang besar itu, seorang laki - laki manis sedang duduk diatas sebuah balai pada sebuah restoran sambil menyesap tehnya sesekali.
"wah, ramai sekali." ucapnya dengan mata berbinar, tampak sangat takjub. "lihat pakaian mereka. sangat berbeda dengan punya kita." sambungnya, masih memperhatikan lalu lalang manusia yang memasuki pintu gerbang.
"tuan muda sudah mengulang ucapan itu hampir 5 kali sekarang."
mendengar itu, laki - laki manis itu terkekeh pelan "jangan muak. karena mungkin aku akan mengulangnya beberapa kali lagi." ucapnya tersenyum pada wanita lebih tua yang berdiri beberapa langkah dibelakangnnya.
"Yena, itu pakaian dari kota kekaisaran." ucapnya pelan sambil menunjuk kearah sepasang muda mudi yang berjalan dengan pakaian dari satin berupa gaun panjang dengan potongan yang lebih flowy, agak terbuka dibagian lengan. Sesuatu yang lelaki muda itu sebut dengan "Elegan tapi sangat aneh."
"tuan muda, hati - hati dengan ucapan anda." Yena, dayang itu mengingatkan tuan mudanya.
"tapi itu pujian." lelaki muda itu kembali terkekeh pelan sebelum menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "baiklah. apa aku terlalu berisik Yena?" tanyanya kemudian yang mendapat anggukan dari dayangnya. "baiklah aku akan menurunkan volumenya kalau begitu."
"Jaemm." teriak suara yang akrap ditelinga lelaki muda itu, beberapa saat sebelum sebuah tubuh menabrak tubuhnya cukup kuat, membawanya kedalam pelukan yang cukup erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE | Nomin {END}
FanfictionJaemin adalah pangeran yang diasingkan, yang selalu disalah pahami karena garis keturunannya. Meski begitu, dia baik hati, ramah dan selalu tersenyum. Bertemu Jeno, pangeran Kekaisaran Heftin, si arogan yang benci dengan senyuman yang katanya tampak...