18

5.5K 562 26
                                    



Seorang wanita dengan jubah besar yang menutup hingga kepalanya menghentikan langkahnya begitu berpapasan dengan 2 orang yang baru saja Keluar dari ruang istirahat raja Toras.

"Jaemin?" panggil perempuan itu.

Mendengar namanya disebut, Jaemin menghentikan langkahnya.

"yah?"

Wanita itu memutar tubuhnya kearah Jaemin dan Jeno sebelum menurunkan tudungnya.

"ada pangeran kekaisaran juga." Wanita itu menunduk sedikit, memberi hormat.

"siapa?" tanya Jaemin bingung.

"kau menyakiti hatiku dengan tidak mengenaliku."

"Putri Kaila, penguasa daratan selatan Toras." Jeno membuka suara.

Kaila tersenyum, senang karena seorang pangeran kekaisaran mengenalinya.

"Putri Kaila?" Tapi Jaemin bingung. Ini pertama kalinya ia mendengar nama itu. Tapi karena ia mendengar kata penguasa, ia jelas salah satu keluarga kerajaan. Karena itu Jaemin menunduk memberi hormat.

"Aku tidak akan menerima hormat mu. Lagipula kau tidak mengenaliku." ucap wanita itu dengan senyum yang entah bagaimana tampak sedikit menakutkan dimata Jaemin.

"baiklah, semoga kalian menikmati waktu kalian. aku akan pamit." Lalu ia memberi hormat sebelum melanjutkan langkahnya meninggalkan 2 orang itu.

-

"halo kakak." Kaila mengambil posisi nyamannya diatas kursi yang berada tak jauh dari tempat istirahat sang Raja ketika ia tiba disana.

Sedang Raja sedang bersantai diatas tepat tidurnya sambil membaca beberapa laporan.

Putri Kaila adalah satu - satunya saudara raja yang masih hidup. Yah, 2 lainnya meninggal saat pemberontakan yang Raja Toras saat ini lakukan kala itu.

"Jadi bagaimana hasilnya?" tanya sang putri menopang sebelah dagunya dengan telapak tangan yang ia tumpukan diatas meja.

"Tidak sesulit yang kau katakan." Raja menarik satu senyuman diwajahnya yang sudah mulai menua.

Putri Kaila menaikkan sebelah alisnya, penasaran.

"apa itu artinya kita tidak perlu lagi melakukan ritual aneh agar anak bungsu mu tidak membahayakan nyawa siapapun tahun ini kakak?" Tanya Kaila.

Raja mendengus.

"padahal semuanya akan lebih mudah kalau kita menyingkirkannya saat ia lahir." Tambah Kaila.

Dia memang sangat terang - terangan.

"Dia keponakanmu kalau kau lupa Kaila. Lebih baik kau diam."

"aku sudah diam. Jika tidak, satu kerajaan pasti sudah tau kalau pangeran bungsu kerajaan toras seorang omega s+ yang memiliki potensi membantai semua orang begitu dia berdiri didepan trov" ucap Kaila panjang. Dia sebenarnya adalah pihak paling tidak setuju jika keponakannya hidup.

Alasannya sederhana. Dia tidak ingin semua pencapaiannya setelah menyingkirkan kakak tertuanya harus rusak hanya karena membiarkan 1 anak hidup.

Tapi disanalah dia, harus selalu mengalah karena selir itu mengambil kendali atas kakak keduanya.

"Aku tidak percaya kita sejauh ini hanya karena kakak begitu menginginkan selir itu." Kaila memainkan jarinya di atas bunga yang menghiasi meja marmer dihadapannya.

"Jaemin akan baik - baik saja setelah ia menikah dengan pangeran kedua kekaisaran." Raja memperjelas. Tapi tidak untuk Kaila tau, ini untuk dirinya sendiri.

EMPIRE | Nomin {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang