Jeno masuk keruang istirahatnya setelah membanting pintu cukup keras.
Omega S+, katanya.
Jeno mengerang marah, entah untuk apa. Yang ia tau, perasaannya tak nyaman.
Jeno jadi ingat soal nigma yang Jaemin punya.
Awalnya hanya itu, tapi kemudian ingatannya berhenti disosok Jaemin yang tersenyum malam itu.
Ingatan itu berhasil mereda amarah Jeno.
Jeno ingat Ketika untuk pertama kalinya Jaemin menunjukkan nigmanya pada Jeno.
"Tapi Jeno, kau tidak boleh mengatakannya pada siapapun. Ini rahasia antara kita." ucap Jaemin kala itu sebelum membuat bunga - bunga disekitarnya mengeluarkan cahaya yang indah.
Jeno tertegun ditempatnya.
Wajah tersenyum itu menariknya masuk.
Membawa dia tenggelam dalam ingatannya sendiri, lebih jauh. Ketempat pertama kali Jeno menemukan Jaemin ditengah ramai.
Itu jatuh pada hari pertama Jeno tiba dikerajaan itu. Senyum yang sama. Itu saat Jaemin berdiri disamping Illard. Lalu ingatan lain saat Jaemin begitu gembira melihat Jeno berhasil memanggil kunang - kunang digunung hari itu, yang kalau dipikir itu bukan apa - apa. Tapi Jaemin tersenyum sembari melompat kecil.
Jeno ingat detakan asing didadanya malam itu.
Jantung Jeno berdetak cepat. Ada sesuatu didalam dadanya yang terasa tidak nyaman setelah ingatan itu masuk dikepalanya.
Jeno ingat wajah kaget Jaemin ketika dengar ia setuju dengan usulan pernikahan mereka, lalu saat Jaemin memelas, mengejeknya dan bertingkah bodoh.
Itu menarik detakan dalam dada Jeno semakin kencang. Tidak terasa hangat seperti sebelumnya, detakan ini tak ada nyaman - nyamannya.
"Jeno, aku menyukaimu. tidak, kurasa aku mencintaimu."
Jeno tertegun ditempatnya ketika ingatannya berhenti disana.
Rasanya seperti, ia sadar akan sesuatu.
Wajah teesenyum Jaemin adalah apa yang kemudian berhenti pada ingatan Jeno. Bukan, ini bukan wajah tersenyum yang datang dari saat Jeno memanggil kunang - kunang atau ketika Jaemin menemukannya dimanapun. Itu adalah wajah tersenyum yang Jaemin buat setiap Jeno mengeluarkan kata - kata Jahat.
Wajah tersenyum yang sebenarnya Jeno tau adalah topeng.
Lalu ingatan Jeno berhenti pada punggung kecil yang ia tinggalkan dini hari di taman belakang istana Jaemin hari itu. Jaemin berjanji untuk memperlihatkan mentari pagi padanya, tapi mengusirnya bahkan sebelum itu sempat terjadi dengan alasan mengantuk.
Jeno bukan orang yang bodoh. Dia tau punggung kecil yang ia tinggalkan saat itu terluka banyak.
Tapi Jeno,.
"Sial." umpat Jeno setengah mengeram. Ia memukul meja dengan tinjunya sebelum bangkit dari sana.
Semakin lama ia duduk, hatinya kian tak tenang.
Ia berusaha keras untuk tak peduli, tapi ketika wajah tersenyum bodoh itu menetap pada ingatannya, detik itu Jeno tidak bisa tenang.
Mereka akan memburu Jaemin malam ini. Entah memasung atau membunuhnya, yang jelas itu bukan hal yang akan Jeno biarkan.
Tidak ada satupun dari para bajingan ini, kecuali dia yang boleh bertingkah demikian pada Jaemin. Tidak ada yang boleh menyakiti Jaemin kecuali dia. Jeno tidak akan membiarkan siapapun melakukan itu. Tidak pada Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE | Nomin {END}
FanfictionJaemin adalah pangeran yang diasingkan, yang selalu disalah pahami karena garis keturunannya. Meski begitu, dia baik hati, ramah dan selalu tersenyum. Bertemu Jeno, pangeran Kekaisaran Heftin, si arogan yang benci dengan senyuman yang katanya tampak...