25

5.4K 564 12
                                    


Jeno duduk disana, disalah satu kursi diruangan raja ketika selir Liora, ibu Jaemin berlari masuk kedalam ruangan itu dengan wajah khawatir.

Dia tampak paling panik.

Berlari dan lansung menampar raja, mengabaikan keberadaan semua orang diruangan itu.

Jeno, Mark, para pelayan didalam ruangan itu segera memalingkan wajah mereka.

"Kau bilang kau akan melindunginya!" Liora berteriak dengan suara kencang, matanya tampak merah, baru saja menangis.

Raja ikut panik, bukan atas wibawanya, tapi atas amarah istrinya.

Jeno sedikit tertegun dengan pemandangan itu.

Siapapun yang tidak mengerti sebesar apa cinta raja pada selirnya jelas akan bingung. Termasuk Jeno dan Mark.

"bagaimana sekarang." Liora memegang kepalanya frustasi dan raja berusaha meraih selirnya dan menenangkannya. "dia bisa saja dalam bahaya yang mulia,." diujung kalimat, suaranya melirih.

Mark dan Jeno saling berpandangan. Tampak bingung, mengingat rumor yang beredar mengatakan bahwa selir sangat membenci putranya. Tidak tampak begitu pada pemandangan yang mereka jumpai saat ini.

"Ram sudah mencarinya, kau taukan dia paling hebat dalam hal itu. Semuanya akan baik - baik saja." Tambah raja, masih berusaha menenangkan istrinya.

Jeno, dan Mark tidak mengerti kenapa situasi ini tampak begitu genting. Jaemin bisa saja hanya keluar sebentar atau berkunjung kesuatu tempat.

Ketika percakapan menjadi lebih serius, Jeno dan Mark dituntun keluar dari sana.

"malam ini adalah malam haula." ucap Yena ketika mereka meninggalkan istana raja, berjalan dikoridor istana.

"dan apa yang spesial tentang itu?" tanya Mark, penasaran.

"Pangeran Jaemin,.." ada jeda disana, cukup lama, tapi Yena tidak melanjutkan sama sekali.

"Ada apa dengan Jaemin?" tanya Jeno. Tiba - tiba dia menjadi yang paling penasaran. Jantungnya berdetak tak nyaman menanti jawaban Yena.

Tapi Yena tidak berani menjawab.

Jeno menarik lengan dayang itu, membuat langkah mereka berhenti. Agak kasar.

"Jeno." Mark memperingatkan adiknya. Dia tidak boleh terlibat masalah disana.

"Aku yang akan menikah dengannya." ucap Jeno penuh penekanan "Jika Jaemin pergi, itu berarti pernikahanku akan batal. Aku berhak tau." Tambahnya.

Yena mengangkat kepalanya dengan berani, menatap Jeno dan Mark bergantian.

Yena tidak boleh mengatakannya, itu bukan haknya. Tapi pada akhirnya apa yang dikatakan oleh Jeno benar adanya.

Lagipula, Jaemin banyak tersenyum karena Jeno. Lagipula, Yena tau kalau Jaemin sangat mencintai Jeno.

Lagipula, Jeno sudah sepakat untuk menikah.

Pada akhirnya, Yena menghela nafas pasrah.

"dia seorang omega s+" ucap Yena dengan suara yang ia usahakan tak didengar oleh orang lain kecuali mereka bertiga.

Ucapannya berhasil ditangkap oleh 2 pangeran didepannya dengan jelas, membuat Mark memasang wajah terkejut sedang Jeno mempertahankan wajah datarnya.

Mark segera mengecek kesekitar, takut seseorang mendengar ucapan mereka.

"kau tidak tau dampak dari ucapanmu dayang?" Tanya Mark dengan marah. Itu adalah pelanggaran berat dan sebagai calon kaisar, dia tidak bisa menerima pengakuan itu dengan biasa - biasa saja. Bahkan jika Jaemin adalah calon omega adiknya.

EMPIRE | Nomin {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang