22. In love

7.5K 618 13
                                        

Jennie pov

Aku, tengah mengerjakan pekerjaanku di meja kerjaku. Oh ya ampun... ini sangat melelahkan dan aku butuh bernafas. Andai saja anak anak sudsh saling bertemu dan nanon memaafkan dadanya, mungkin kami bisa meluangkan waktu untuk berlibur.

Aku menandatangani beberapa berkas gaji untuk para karyawan. Ini begitu banyak dan ya harus aku selesaikan sekarang juga atau mereka akan mendemonstranku karna gaji mereka tak dibayarkan hari ini.

Tok tok tok

"Ya masuk" aku tidak melihat sesiapapun itu karna aku perlu bekerja ekstra untuk Menandatangani ini semua.

Tok tok tok

Astaga,, siapa itu? Kenapa tidak masuk saja? Aku sudah memerintahkannya.

"Ya masuk saja!" Kataku dan aku kembali mengerjakan pekerjaanku.

Tok tok tok

Ya ampun.. siapa yang tengah menguji kesabaranku? Apa dia sedang bermain main? Aku sedang sibuk dan tak harusnya dia mempermainkanku.

"Yah! Masuk saja! Aku tengah sibuk! Aku sudah memerintahkan itu jamgan sampai aku pecat!" Kataku menatap pintu yanh belum terbuka.

Tak lama, pintu terbuka sedikit dan aku melihat ada boneka kecil mengintip dari balik pintu itu. Oh astaga.. siapa yang tengah bermain main di belakang sana?.

"Sorry Maam... jika anda sibuk aku bisa pergi.." katanya dengan suara yang di ubah menjadi seprti suara bayi atau anak anak.

Itu boneka Teddy bear kecil berwarna coklat yanh lucu dan menggemaskan. Aku tak tau siapa di balik penggerak boneka itu tapi kenapa dia bermain main saat aku sibuk? Tak mungkin ini karyawanku, dan Johny? Aku malas menemuinya.

"Tapi... sebelum aku pergi.. aku ingin mengatakan.. anda mendapat salam dari lalisa manoban yang cantik dan tampan bersamaan... dia sangat sedih karna kedatangannya sia sia, ya kam? Bukan begitu?" Dia seolah bermonolog pada sesiapapun di balik boneka kecil itu. Hanya boneka saja yang terlihat dan tangan.

Hah.. sekarang aku tau siapa ini, aku tau siapa yang ada di balik boneka itu. Lisa, ya ampun...

Boneka itu di gerakan seolah dia sedanh mendengarkan bisikan seseorsng di sisinya

"Ouch.. katanya.. dia mencintaimu juga jennie Maam.. sangat mencintaimu.. dia ingin menikahi karyaaanmu"

"Hey! Salah!"

Astaga.. aku tertawa. Apa apaan ini? Mengapa mereka lucu sekali?.

"Oh salah kah? Mian... coba ulangi" mereka kembali berakting seolah saling berbisik.

Aku menopang daguku dan menatap keduanya disana dengan senyum ku. Aku terkekeh gemas melihat ini, aku jadi tidak marah karna ulah mereka.

"Oh oh oh katanya dia mencintaimu dan ingin menikahimu.." boneka itu kembali bicara.

Aku terkekeh dan ya ampun.. dia lucu sekali.

"Kalau begitu aku pergi, Bye" katanya dan tidak! Dia harus disini.

"Hey! Kemarilah!" Kataku dan tak lama aku melihat wajah nya muncul dengan senyum lebar di wajahnya.

Aku terkekh dan menyuruhnya unruk masuk. Ya ampun.. menggemaskan sekali kekasihku ini.

"Kemari sayang.." kataku dan dia masuk ke dalam untuk menghampiriku. Aku bangkit dan meninggalkan pekerjaanku untuk menyambutnya.

Aku memeluknya dan mengecup bibirnya cepat.

"I miss you.." kataku mengalungkan tanganku di lehernya.

Dia tersenyum lebar memeluk pinggangku dan menggunakan bonekanya untuk mengecup seluruh wajahku. Aku terkekeh menatap wajahnya. Huh... aku mencintainya ya Tuhan.

Sky & butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang