25. Keselarasan

6.5K 695 37
                                    

Lisa pov

Sekarang kami sedang berada di rumah sakit. Yeah... moon memberitahu kami bahwa Joy berada di rumah sakit setelah dirinya di serempet oleh pengendara motor tak bertanggung jawab.

Aku datang bersama jennie, aku menemaninya untuk menjenguk temannya. Teman temannya yang lain juga disini bersama pasangan mereka, kini para wanita berada di dalam untuk memberi kehangatan pada Joy.

Yang aku tau dari moon, Wendy tidak datang sejak semalam, bahkan untuk mengabarinya saja sulit. Entah kemana orang itu tapi dia benar benar keterlaluan jika sampai membiarkan Joy dalam kesulitan.

Aku tau dia masih dalam ambang ke dilema an, akan tetapi dia tidak bisa lari dari tanggung jawabnya begitu saja. Bahkan kami tidak akan tinggal diam sebagai sahabatnya, jika dia salah? Maka kami akan berterus terang menyalahkannya dan menyuruhnya memperbaikinya!.

"Hah... dasar Wendy yang bodoh.. bagaimana mungkin dia berfikir untuk meninggalkan Joy?" Jisoo unnie mengeluh ketika dia bersandar di kursi tunggu tepat di depan ruang rawat inap Joy.

Kami berada di luar untuk menunggu para wanita di dalam. Anak anak berlarian di sekitar kami dan kami membiarkan anak anak bermain, atau jika tidak mereka akan bosan dan banyak menangis.

"Itu benar.. Aish.. sebenarnya kemana dia? Apa benar dia akan meninggalkan Joy?" Seulgi ikut mengeluh tentang temannya itu.

Aku berfikir sejenak, mungkinkah Wendy pergi dari Korea? Tak mungkin! Apa perlu kami menghampirinya?.

"Apa perlu kita temui dia di rumahnya?" Kataku dan mereka menatapku.

"Aku setuju, aku ingin mengulitinya sekarang juga" moon berkata dan aku mengangguk anggukan kepalaku.

Well, kita perlu membuatnya bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan.

"Baiklah, ayo.. kita pergi. Aku bicara pada istriku dulu" jisoo unnie bangkit dari duduknya membawa Elf untuk masuk ke dalam. Kami juga, meskipun aku belum menikah lagi dengan jennie tapi aku akan mengatakannya karna aku datang bersamanya kesini.

"Aleyna.. ayo masuk" seulgi menanggil putrinya dan gadis kecil itu berlari ke arah seulgi.

Kami masuk dan melihat para wanita tengah mengelilingi Joy di ranjangnya.

"Sayang.. kami ingin pergi kerumah Wendy. Kami akan menyeretnya kesini untuk bertanggung jawab pada Joy" seulgi berkata dan itu membuat para wanita menatap kami.

"Itu benar.. meskipun dia sahabat kami, tapi kami tidak akan tinggal diam jika dia salah" jisoo unnie ikut andil bicara.

Para wanita menyetujuinya, mereka mengizinkan kami untuk pergi kerumah Wendy.

Jisoo unnie dan seulgi memberikan anak anak mereka pada istri mereka. Aku mendekati jennie untuk meminta izin padanya.

"Tak apa aku tinggal sebentar? Aku akan kembali kesini lagi bersama yang lain" kataku dan dia tak masalah. Justru dia menginginkan aku menyeret Wendy untuk bertanggung jawab pada temannya.

"Tak apa.. bawa Wendy kesini! Aku akan mengulitinya jika dia berani macam macam!" Katanya tajam dan aku terkekh kemudian mencium pelipisnya.

Kami berpamitan, anak anak mulai menangis ketika melihat kami akan pergi. Kami tidak membawa mereka karna itu akan menyakitkan, apalagi kami bisa saja berteriak pada Wendy kapan saja dan itu tidak akan baik untuk anak anak.

Beberapa lama berjibaku dengan tangisan anak anak, kami berhasil keluar dari ruangan dsn segera berlari menuju parkiran rumah sakit. Kami harus terburu buru atau anak anak akan mengejar kami dan menangisi kami. Huft... untung aku tidak memiliki anak kecil lagi, hahahaha.

Sky & butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang