24. My daughter...

7.6K 716 35
                                    

Lisa pov

Malam ini, aku akan berkunjung kerumah calon istriku, ibu dari anak anakku yang cantik, seksi dan ah sial! Mengagumkan.xixixi.

Rencananya aku akan mengajaknya berkencan di luar, tapi aku tidak tau apa kami bisa? Semoga saja dia memiliki waktu untukku.

Aku sampai, di depan rumahnya. Aku membawakan setangkai bunga mawar putih sebagai hadiah pengantar untuknya.

Aku keluar dari dalam mobil dan segera masuk ke dalam. Ah.. aku sangat merindukannya.. aku juga merindukan anak keduaku, semoga nanon masih ada di rumah sehingga aku dapat melihat wajahnya. Serius, terkadang aku suka merindukannya. Rasanya aku ingin cepat sekali tinggal bersama mereka seperti dahulu kala.

Aku berada di depan pintu utama rumah jennie, aku menekan bel dan Hanya butuh waktu dua menit sampai pintu terbuka.

"Hay..." sapaku dan dia tersenyum kemudian memelukku. Aku memeluknya kembali dengan erat dan hangat.

"I miss you..." kataku tersenyum menatapnya setelah aku melepaskan pelukan kami.

"I miss you to.." dia mengecup pipiku yang membuat aku terkikik.

Aku memberikan setangkai bunga yang ku beli sebelumnya untuknya. Dia terkikik, dan menciumi bunga tersebut. Aku rasa? Dia menyukai itu?.

Dia menarik tanganku untuk masuk ke dalam dan aku hanya mengikuti nya saja. Aku akan berada disini dan berencana mengajaknya pergi.

"Sayang... aku sudah menyiapkan kue untuk atasa.. nanti kamu bawa ne" katanya dan aku mengangguk sambil tersenyum.

"Sayang? Aku ingin mengajak kamu pergi keluar.. kamu punya waktu?" Tanyaku sambil tersenyum dengan tangan yang berada di saku celanaku.

"Of course... aku selalu menantikan itu sayangku" dia berkata dan aku tersenyum mencubit hidungnya sekilas.

"Baiklah, cepat bersiap dan aku akan menunggumu" kataku dan dia menganggukan kepalanya. By The way.. aku tak melihat nanon disini, apa anak itu pergi keluar?.

"Hon? Dimana anakku? Nanon? Apa dia pergi keluar?" Tanyaku melihat ke sekitar apa dia ada dirumah?.

Aku mendengar helaan nafas dari ibunya dan ketika aku melihat jennie dia tengah cemberut disana.

"Dia ada di kamarnya. Honey.. Perlu kamu tau dia hari ini sangat aneh.. saat pulang sekolah wajahnya murung sekali, dan setelahnya dia mengurung dirinya di kamar seharian tanpa mau keluar bahkan tak ingin makan malam bersama. Aku sudsh mencoba memaksanya dan menanyakanny tapi dia berkata ingin sendirian" katanya dan oh biasanya yang seprti itu sedang dalam masalah. Mungkinkah anakku begitu? Aku bisa memeriksanya mungkin.

"Oh boleh aku memeriksanya? Kamu pergi bersiap lah dan aku akan memeriksa anakmu" kataku dan dia menganggukkan kepalanya.

Aku pergi ke kamar putri keduaku dan akan meneriksanya apa yang terjadi?. Dari ciri ciri yang jennie katakan barusan bahwa ada dua kemungkinan dia sakit atau memang ada masalah. Aku biasa bertanya pada atasa ketika dia merasa tak enak di dirinya.

Aku mengetuk pintu kamar anakku sebelum aku membukanya.

"Nanon? Ini brody.. boleh brody masuk?" Tanyaku dan aku tidak mendapat jawaban apapun.

Aku membuka sedikit pintu kamarnya dan ketika aku mengintip dia sedang meletakan kepalanya di atas meja belajarnya dan tampak murung. Jennie benar.. seprtinya dia sedang ada masalah?.

"Nanon? Sedang apa kamu?" Tanyaku dan aku mendengar helaan nafas yang berat darinya. Dia menegakan kepalanya dan bersandar di kursi meja belajarnya.

"Tidak ada" jawabnya singkat dan terdengar lemas. Oh aku rasa dia benar sedang merasakan sesuatu.

Sky & butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang