Jennie pov
Prang!!!!
"Apa?! Sungguh lisa?! Tidak mungkin!"
Tubuhku melemah ketika aku mendapat kabar bahwa kedua putriku di larikan kerumah sakit karna mereka ditemukan terkapar di gudang tua oleh dadanya.
Tidak! Apa yang terjadi dengan mereka? Aku harus memastikan mereka disana.
"Aku akan kesana!" Kataku segera menyimpan ponselku.
Joy datang untuk memriksa ku dan dia ikut cemas melihat aku sudah banyak menangis sambil mengganti pakaianku.
"Jen? Ada apa? Apa yng terjadi? Apa kau baik baik saja?" Tanyanya dan aku menatap matanya sambil menangis.
"Joy.. anak anakku.. mereka di larikan kerumah sakit sekarang karna ditemukan terluka di gudang tua. Joy? Aku ingin mengeceknya" kataku gemetar dan bergegas untuk pergi ke rumah sakit.
Aku memakai coatch ku dengan cepat dan tak perduli apapun lagi selain aku harus sampai di rumah sakit.
"Aku temani ya jen" Joy berkata dan aku memganguukan kepalaku.
Kami bergegas keluar dari rumah dan aku membawa kunci mobilku untuk pergi kerumah sakit. Aku akan memgendari mobil dan tak perduli jika aku sedang hamil. Aku harus segera memastikan putri putri ku disana.
——————————————-
Tak lama kami sampai di rumah sakit, aku segera keluar dan meninggalkan mobilku di loby utama rumah sakit.
Aku berlari di lorong rumah sakit, Joy mengejarku di belakang dan aku sedang terburu buru karna aku benar cemas dengan kondisi anakku.
Aku mencari dimana ruangan igd dan itu dia.. aku melihat lisa dan Yang lain di depan ruangan itu.
"Hon!" Panggilku dan aku berlari ke arah mereka. Aku melihat lisa sudah tampak frustssi demgan bersandar di tembok.
"Bagaiaman dengan keadaan anak anak kita? Mereka baik baik saja kan? " kataku mencoba bertanya padanya.
Dia menggelengkan kepalanya sambil menundukan wajahnya. Ada apa? Kenapa aku semakin cemas?.
"Jennie.. tenang dulu... dokter masih memeriksanya di dalam.." jisoo unnie menyentuh bahuku dan tidak! Bagaimana bisa aku tenang sekarang? Anak anakku di dalam antara hidup dan mati.
"Bagaiaman aku bisa tenang? Anak anakku dalam masalah sekarang..." kataku mulai memangis.
Tapi.. apa yang sebenarnya terjsdi? Mengapa ini bisa terjadi?. "Lisa? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa anak anak kita bisa seprti ini?" Tanyaku dan detik berikutnya dia menangis. Apa yang terjadi? Aku belum pernah melihat lisa menangis sepetti ini.
"Lisa?" Aku mendekatinya dan dia memberanikan menatap mataku. Matanya sudsh memerah dan sembab, aku yakin dia juga banyak menangis.
"Maafkan aku... maaf karna tidak membawa anak anak kita dalam keadaan selamat... aku menemukan mereka dnegan luka yang banyak di tubuh mereka dan lumuran darah di wajah mereka.. maafkan aku..." katanya sambil menangis membuat aku mematung dan tak dapat mengatakan apapun lagi. Sungguh? Ya Tuhan.. aku tak bisa membayangkannya.. anak anakku.. apa yang terjsdi dengan kalian? Apa mungkin mereka bertengkar saling melukai?.
"Mungkin? Mereka bertengkar saling melukai? Karna kami tidak melihat sesiapapun disana selain mereka" moon berkata dan aku kembali menangis.
Tidak! Tuhan... tolong selamatkan keduanya aku mohon... semoga mereka baik baik saja.
Tak lama dokter keluar dari ruangan itu, aku segers mendekatinya dan ingin tau bagaimana kondisi anak kami.
"Dokter? Bagaimana? Bagaimana dnegan keadaan anak anak ku? Mereka baik baik saja kan? Katakan padaku dok!" Kataku terus memaksanya untuk bicara. Joy menahanku dsn mencoba menenangkanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly
FanfictionPerceraian jennie dan lisa 17 tahun silam membuat kedua anak mereka harus di korbankan secara mental dan bantin. Perpisahan keduanya membuat luka satu sama lain yang masih membekas hingga 17 tahun kemudian. Dan ajaibnya, takdir mempertemukan kedua...