Author pov
Beby, menaiki taksi untuk menuju sekolahnya tapi pada saat di lampu merah dia melihat motor yang dia kenali berada di sisinya. Itu nanon...
Lampu merah berganti menjadi lampu hijau dengan cepat motor nanon melaju bahkan sepeti orang yang hilang arah tak peduli jika dia mungkin akan menabrak.
Taksi beby juga mulai berjalan lagi dan dia tak melihat nanon berbelok ke sekolahnya melainkan tetap lurus entah kemana.
Sementara itu...
Nanon sampai di sebuah danau yang sangat sepi. Dia akan meluapkan semua emosinya disini.. dia benar benar merasa kecewa dengan semuanya sehingga dia tak bisa pergi ke sekolahny dan memilih unruk menyendiri meluapkan emosinya.
"Arrrgghhh!!!!" Nanon berteriak sekuat tenaga untuk meluapkan semua emosinya. Dia menangis dan benar benar merasa sangat hancur sekarang.
"Kenapa ya Tuhan?! Kenapa!!!!!! Kenapa ini harus terjadi padaku...... hatiku hancur ya Tuhan....." dia kembali berteriak dan bahkan menangis histeris.
Dia menyakiti dirinya sendiri dan terus berteriak tak perduli jika suaranya akan habis.
"Tidak tidak tidak! Aku benci lisa... aku benci dadaku... aku tak mau melihatnya... kenapa Tuhan kenapa kau pertemukan aku dengannya?" Dia jatuh bersimpuh di depan hamparan danau yang luas sambil menangis tersedu sedu seolah dia mengadu dengan semua keadaan yang dia hadapi.
"Hatiku hancur Tuhan... kenapa kau menghancurkan ku dalam sekejap? Andwae..." sekrang, dia hanya bisa menangis dan menangis... tak ada yang bisa dia lakukan selain menangis.
"Nanon?" Seseorang memanggilnya dan itu membuat nanon terkejut. Dia menoleh dan melihat gadisnya disini...
Itu beby... dia datang kesini? Apa dia mengikutinya?.
Nanon bangkit dan berbalik menatap beby yang memandanginya iba.
"Beby?" Gumamnya dan perlahan beby mendekati nanon yang tengah kacau disana. Dia tau bahwa seprtinya nanon sedang ada masalah? Wajahnya terlihat sangat kacau dan sembab. Dia juga mendengar nanon berteriak seolah sedang menyalahkan keadaan.
"Maaf... aku mengikutimu kemari.. aku melihatmu tadi tidak ke sekolah jadi aku kesini mengejarmu.. aku khwatir sesuatu terjadi padamu" gadis itu berkata tulus memandangi mata nanon yang sembab.
Nanon menundukan wajahnya dan entahlah.. dia bahkan benar benar kacau sekarang.
Satu tangan beby menangkup pipi nanon dan mengusapnya untuk membuatnya merasa tenang. Dia akan disini untuk menemaninya dan menjadi tempat untuk berbagi rasa sakit yang nanon alami.
"Hey... ada apa? Katakan padaku... kamu ada masalah? Nanon... aku disini.. aku akan menemanimu, jika kamu butuh teman untuk berbagi rasa sedih mu? Aku disini..." katanya dan nanon menatap mata beby.
Dia kembali memangis setelah mendengar itu. Ya! Yang dia butuhkan saat ini adalah pelukan dan teman untuk berbagi keluh kesalnya. Dia sedang tak baik baik saja dan buruh seseorsng untuk memdampinginya.
"Aku disini nanon... aku disini... kamu tidak sendirian... aku akan bersamamu" katanya menangkup kedua pipi nanon dan mengusapnya lembut sambil tersnyum.
Nanon segers memeluk gadis itu dan menangis di pelukan beby untuk menunpahkan semua perasaannya. Dia memangis tersedu sedu di pelukan beby karna itu lah yang dia butuhkan sekarang.
Dia sangat kecewa berat dan tak bisa melakunan apapun selain hanya bisa menyalahkan keadaan nya sekarang. Itu benar benar memukul hati kecilnya.
"Sudah... ada aku disini..." beby mengusap punggung nanon untuk membuatnya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly
FanfictionPerceraian jennie dan lisa 17 tahun silam membuat kedua anak mereka harus di korbankan secara mental dan bantin. Perpisahan keduanya membuat luka satu sama lain yang masih membekas hingga 17 tahun kemudian. Dan ajaibnya, takdir mempertemukan kedua...