Nanon pov
Aku sampai di rumah, aku kembali setelah berbincang dengan musuhku tadi. Aku meregangkan otot leherku sambil masuk ke dalam rumah. Huft... aku butuh istirahat sekarang agar besok aku bisa pergi ke sekolah.
Aku masuk ke dalam dan tak lama aku melihat brody sedang meminum air di dapur. Oh dia masih disini? Tengah malam begini? Ya ampun.. aku pikir dia sudsh pulang?.
"Brody?" Panggilku dan dia menoleh kemudian menatapku.
"Oh kau sudah pulang?" Tanyanya dan aku memganguukan kepalaku.
"Kau belum pulang brody?" Tanyaku dan dia tersenyum menggaruk belakang kepalanya tak gatal.
"Ah ya.. tadi aku ingin pulanh sampai mommymu menanyakan dirimu" katanya dan aku membulatkan mataku. Aku memgecek ke sekitar dan apa yang terjadi? Apa mommy marah marah?.
Aku mendekati brody dan mencoba berbisik pdanya untuk mengetahui apa yang dilakukan. "Apa yang terjadi? Mommy marah padaku?" Kataku berbisik sambil melihat kondisi sekitar.
Aku mendengar dia terkekeh. "Tenang saja.. dia baik baik saja setelah aku bicara padanya" katanya dan benarkah? Aku tak yakin.. kalian tau bagaikan ibuku saat marah kan? Mungkin saja dia bisa meledak seperti monster.
"Sungguh? Aku tak yakin.. mommy sangat seram sepeti monster" kataku menggigit kuku jariku dan bergidik ngeri. Itu benar guys.. bayangkan ruby jane itu mengamuk, bisa bisa aku di kuliti.
Aku mendengar brody tertawa. "Sudah.. jangan khwatir.. aku sudah tau cara meluluhkan mommymu" katanya dan sungguh? Apa itu? Hm... sejujurnya aku curiga mereka memiliki hubungan. Tapi.. baiklah.. kali ini tak masalah karna aku harus cari aman.
Tak lama kemudian mommy turun. Dia menggunakan kimono dan rambutnya basah berantakan. Mungkin? Dia habis mandi di tengah malam?.
"Nanon? Kamu sudah pulang?" Tanyanya menghampiriku dan aku bersembunyi di belakang brody. Takut guys... aku takut... tolong siapkan pemakaman yang bagus untukku.
"Nanon?" Dia mendekati kami dan ya aku perlu menjawabnya.
"A-ah ya mommy... aku.. Eum.." aduh bagaimana ini? Apa yang harus sku katakan?. "Brody.. tolonh aku..." kataku di belakang tubuhnya. Semoga brody bisa menolongku dari amukan ruby jane.
"Darimana kamu?" Tanyanya, tidak berteriak tapi aku tau dia bisa meledak.
"Luar? Hehehe aku punya urusan.. Mian" kataku dan dia mengangguk anggukan kepalanya.
"Yasudah.. pergi istirahat dan jangan kemana mana lagi ok? Ini sudsh malam" katanya dan apa?! Apa apaan ini?! Tidak ada teriakan? Sungguh?! Dia tidak meledak?! Jadi benar yang dikatakan brody?. Oh astaga... ini keajaiban dunia guys.
Aku menganga tak percaya ketika dia membalik tubuhnya untuk pergi ke dapur. Aku mengikuti pergerakannya dan sungguh? Dia bahkan tidak melemparkan sandal syenel nya ke wajahku?.
"Apa itu? Benarkah itu mommy ruby jane? Kenapa dia terlihat seperti jennie? Dimana ruby jane saat marah?" Kataku dan aku mendengar brody terkekeh.
"Sudah aku katakan dia tidak akan marah kan?" Katanya dan itu benar. Ok, tak masalah.. ini bagus.. oh mungkin lain kali aku bisa menyuruh brody untuk membantuku.
"Baiklah.. aku masuk ke kamar Dulu.. sampai jumpa mommy.. brody" kataku dan aku segers berlari menuju kamar. Oh aku takut dia akan berubah pikiran.
.
.
.Author pov
Hari Ini, kembali dengan aktifitas sepeti biasanya.
Yeri, berada di sekolah tapi tidak dengan pikiran dan hatinya yang masih merasa tidak mood sepeti biasanya. Bagaimana tidak? Dia kehilangan sahabat kecilnya dan bahkan? Cintanya kandas begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly
FanfictionPerceraian jennie dan lisa 17 tahun silam membuat kedua anak mereka harus di korbankan secara mental dan bantin. Perpisahan keduanya membuat luka satu sama lain yang masih membekas hingga 17 tahun kemudian. Dan ajaibnya, takdir mempertemukan kedua...