Atasa pov
Aku sedang memesan kopi di salah satu caffetaria yang sering aku kunjungi untuk sekedar meminum kopi.
Aku memesan kopi Americano kesukaanku, aku suka meminumnya sebelum aku beraktivitas.
Aku sedang mencoba untuk mendaftar di beberapa universitas ternama disini, tapi sejujurnya aku lebih tertarik mengambil di oxford univercity. Entah kenapa aku sangat menyukai kampus itu, mungkin? Aku bisa mendaftarnya disana. Aku yakin dada tak masalah karna dia selalu membebaskan pilihanku.
Aku berbalik ketika aku sudsh mendapatkan kopiku, tapi sebelum itu aku tak sengaja berpapasan dengan yeri yang baru saja masuk bersama teman temannya.
Pandanganku berhenti sejenak memandanginya. Begitu juga dengan dia yang mematung memandangku.
Aku tersenyum menyapanya. "Hay yeri" sapaku dan dia masih tidsk ingin menatapku. Oh apa dia masih kesal padaku?.
Dia memalingkan wajahnya dan bahkan sepeti tak sudi menatapku. "Hay, maaf.. aku duluan ya" katanya dan dia mengajak temannya pergi tapi sebelum itu aku menahannya sebentar.
"Sebentar, yeri? Bisa kita bicara? Ada sesautu yang ingin aku katakan" kataku dan dia mencoba melepaskan tanganku.
"Sorry? Aku tak bisa karna bersama teman temanku" katanya dan itu membuatku kecewa. Padahal aku ingin mengatakan sesuatu untuk bertanya ada apa dengan dia?.
"Oh ok baiklah.. tak apa.. padahal aku ingin mengatakan sesuatu padamu.. aku hanya ingin tau kau kenapa" kataku tersenyum sekilas.
Aku melepaskan tanganku darinya dan akan pergi ke meja ku untuk mengerjakan tugasku. Aku masih harus mencari universitas terbaik disini.
"Kalau begitu aku permisi.. sampai jumpa" kataku dan kembali ke mejaku.
Aku duduk di mejaku dan menatap layar laptop ku kembali.
Hah... aku masih sulit menentukan dimana aku akan kuliah. Aku bertanya pada dada dan jawabannya hanya terserah.
Oh apa aku bertanya pada mommy saja ya? Mungkin mommy punya jawaban?.
Aku mengambil ponselku dan mencari nomer ponsel mommy, aku akan menghubungi mommy.
"Yes sweat heart?" Aku tersenyum ketika mendengar suara Mommyku yang lembut. Ya ampun... aku merindukannya, lama tak bertemu dengannya.
"Mom? Apa kamu sibuk?" Tanyaku.
"Tidak untukmu.. Ada apa sayang? Kamu ingin bertemu mommy?" Tanyanya dan tidak, aku bahkan tak ingin menganggu waktunya.
"Nanti saja... sekarang aku hanya ingin bertanya tentang pendapat mommy" kataku tersnyum.
"Apa itu sayang? Mommy pasti akan membantumu" katanya.
"Hum.. ya mom? Sekarang aku sedang mencari universitas terbaik untuk kuliah. Aku merasa bingung karna tidak ada yang menarik bagiku disini... kira kira.. apa mommy punya rekomendasi untukku?" Kataku.
"Oh ya ampun... mommy sampai lupa jika kamu sudah harusnya masuk kuliah. Sayang? Kenapa tidak bertanya pada dadamu?" Dia berkata dan aku mempoutkan bibirku. Bertanya dengan dada sama saja, jawabannya adlaah 'terserah kamu saja'.
"Jawaban dada tidak membantu, jadi? Aku tanya mommy saja" kataku dan aku mendengar tawa disana.
"Ok baiklah.. katakan pada mommy apa yang kau minati? Kau ingin memgambil mata kuliah apa?" Tanyanya dan aku berfikir sebentar.
Hm.. sejujurnya aku tertarik dengan ilmu komunikasi, entah kenapa aku berminat saja akan hal itu.
"Aku berminat di ilmu komunikasi.. aku sudsh mencari beberapa kampus tapi tak ada yang aku sukai" kataku lebih detail mencari di laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly
FanficPerceraian jennie dan lisa 17 tahun silam membuat kedua anak mereka harus di korbankan secara mental dan bantin. Perpisahan keduanya membuat luka satu sama lain yang masih membekas hingga 17 tahun kemudian. Dan ajaibnya, takdir mempertemukan kedua...