Author pov
"Hah... tiba tiba aku ingin makan spageti!" Jennie, merutuk di tengah malam saat dirinya tiba tiba saja menginginkan memakan spageti.
Itu membuatnya tersiksa, bagaimana tidak? Ini sudah pukul dua malam akan tetapi dia tak bisa tidur dan perutnya mati kelaparan. Dia tak ingin memakan apapun selain spageti yang dia inginkan malam itu juga.
"Sialan! Kenapa menyiksa sekali? Bagaiaman aku harus mendapatkannya? Ini sudah sangat malam!" Katanya memdecak pinggang, berjalan mondar mandir tak tenang di depan ranjangnya.
Ok! Dia harus meminta pada lisa malam ini juga! Jika tidak? Dia tau apa yang akan terjadi dengan dirinya. Dia akan tersiksa malam ini karna bayinya tidak akan membiarkannya tenang.
"Ok! Ayo minta dengan dadamu!" Katanya dan kemudian dia mengambil ponselnya untuk menghubungi lisa.
Sementara itu...
Lalisa manoban, tengah tertidur nyenyak di ranjangnya sambil mendengkur. Dia sudah tak perduli apapun karna merasa lelah seharian beraktivitas diluar sana.
Drrt drrt drrt
Ponselnya bergetar di atas nakas.
Sekali lisa membiarkannya, dia menutup wajahnya dnegan bantal karna benar benar mengantuk.
Drrtt drttt drrt
Ponselnya bergetar lagi dan lisa benar akan mengutuk sesiapapun yang meguhunginya di tengah malam begini.
"Aish!!! Siapa yang menghhhungiku tengah malam? Menyebalkan!" Katanya menggeram bangun dari tidurnya. Lisa mengambil ponselnya cepat dan mengangkatnya sambil marah.
"Yah! Jangan ganggu aku! Ini sudah malam! Aku sedang tidur!" Katanya kesal.
Tak lama yang terjadi adalah..
"APA KATAMU?! BERANINYA KAU MEMBENTAK KU HUH?! DASAR IDIOT!" Lisa mengerutkan dahinya dan kemudian menatap layar ponselnya. Matanya membulat sempurna ketika melihat itu adalah jennie yang memghubunginya. Sialan! Mati dia.
"A-ah honey.. maafkan aku.. aku tidak tau itu kamu.. aku_"
"Diam kau bodoh! Beraninya kau memarahiku huh?! Kau pikir siapa yang membuat aku hamil huh?! Siapa yang membuat aku tersiksa di malam hari?! Kau! Kau yang membuatku tersiksa dasar sialan!" Jennie mendengus tajam di sebrang sana membuat lisa kewalahan. Aduh... dia salah! Dia tau ini akan menjadi masalah baginya.
"Iya iya iya maaf ya sayang ya... t-tadi aku.. aku tak tau sungguh.. aku mengantuk dan tertidur.. aku tak melihat siapa yang menghubungiku jadi akh marah sayang.. jika aku tau itu kamu aku tak akan marah.. Mian baby" katanya mencoba merayu jenni.
Jennie tetap mendengus kesal di sebrang sana dan bahkan dia tak peduli apapun dengan permintaan maaf lisa. Lisa tetap salah di pikirkan ya.
"Ada apa sayangku? Kamu butuh sesuatu? Katakan padaku apa yang kamu inginkan hm?" Tanyanya.
"Aku lapar! Aku ingin makan spageti!" Dengus jennie yang membuat lisa memggaruk kepalanya tak gatal.
"Sayang? Ini kan sudah malam.. besok saja ya.. besok aku belikan spageti yang banyak untukmu" katanya mencoba merayu jennie sekali lagi. Sejujurnya dia malas keluar unruk menuruti ngidam jennie karna dia mengantuk.
"Aku maunya sekarang! Aku lapar ya sekarang lisa!"
Lisa, mengacak acak rambutnya frustssi. "Tapi ini sudah malam honey... aku mengantuk sekali" katanha dan apa jennie perduli? Keinginan anaknya lebih menyiksa daripada sekedar mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly
أدب الهواةPerceraian jennie dan lisa 17 tahun silam membuat kedua anak mereka harus di korbankan secara mental dan bantin. Perpisahan keduanya membuat luka satu sama lain yang masih membekas hingga 17 tahun kemudian. Dan ajaibnya, takdir mempertemukan kedua...