Bab 16. Kerandoman hari ini

676 132 213
                                    

Ciye, update terus nih setiap hari.
Jangan lupa dikomen setiap paragrafnya.. BIAR RAMEEE


-------------------------------


Ara, lo di mana?

Didatangi oleh petugas, Yesha jelas bingung untuk bersikap dan menjelaskan bila dirinya bukanlah Humairah, si calon pengantin dari salah seorang pemain tim nasional ini. Hanya mengikuti usul Ara, dia juga tidak menyangka kejadiannya akan semenakutkan ini. Dijemput keluar oleh dua orang petugas, entah berpindah ke area mana, yang jelas saat ini Yesha hanya bisa menurut serta mengikuti langkah kedua orang itu.

Bahkan saat langkah kakinya tiba di lorong menuju salah satu ruangan dalam stadion ini, Yesha baru menyadari mau dibawa ke mana dirinya. Ramai dengan orang-orang yang berkerumun, dengan seragam yang sama, Yesha sadar siapa mereka semua. Yang terlihat dikedua matanya saat ini adalah kerumunan para pemain, kru dan pelatih untuk pertandingan saat ini. Sekalipun tidak ada satupun yang Yesha kenali, tetapi dari seragam, dan cara mereka berkomunikasi, Yesha sadar mereka bukan orang-orang biasa seperti dirinya.

Namun yang menjadi pertanyaan atas kondisinya saat ini, mengapa dia dibawa ke tempat para pemain berkumpul?

Jangan-jangan petugas ini menyangka dirinya adalah Humairah, batin Yesha bersuara.

Mulai merasakan kepanikan, gerakan kedua kakinya mulai terlihat tidak bisa diam. Dalam keadaan seperti ini, dia harus mencari cara bagaimana menjelaskan kepada mereka semua bila ada kesalahan yang terjadi di sini.

"Pak ... maaf, Pak. Maaf banget deh. Saya ini bukan Ara."

"Maksudnya?"

"Saya bukan perempuan yang bapak cari. Sumpah deh. Ini emang gelang tiketnya Ara, tapi saya temennya. Duh, gimana dong. Gue enggak mau orang-orang pada salah paham," ucapnya berseru kencang.

"Kami hanya diminta untuk membawa perempuan yang memakai wristband dengan lambang Kartika Eka Paksi ke ruang pemain saja."

"Ah? Lambang?"

Melihat gelang tiket yang ia pakai, Yesha benar-benar menyesal mau menerima gelang masuk ini. Harusnya ia sadar sejak awal bila gelang ini bukan tiket masuk biasa, seperti yang lainnya. Namun gelang yang Ara miliki sudah diberikan tanda oleh sang ayah yang merupakan Jenderal besar TNI AD.

"OMG. Kenapa gue mau-mau aja pakai gelangnya si Ara. Sial!!!" serunya kencang.

Menjadi perhatian beberapa orang, termasuk para pemain, salah satu asisten pelatih mendekati keributan ini. Dia pikir yang berteriak-teriak benar Humairah, calon istri dari Hira, salah satu bintang lapangan atau asset negara yang menjadi andalan tim nasional, namun nyatanya ketika dia perhatikan dengan seksama, tebakannya salah.

Pernah berolah raga bersama beberapa hari yang lalu, asisten pelatih ini sadar, bila perempuan yang dibawa oleh petugas bukanlah Humairah.

"Loh, bukan ini orangnya?" Seru Leri, sang asisten pelatih yang berucap kepada dua petugas di depannya.

Saling melirik satu sama lain, petugas itu merasa bingung. Karena arahan yang ia dapatkan hanyalah membawa perempuan dengan gelang berlambang Kartika Eka Paksi, yang kebetulan berada di section khusus keluarga pemain. Tapi mengapa pelatih ini mengatakan bila tugas yang mereka kerjakan salah?

"Tapi dia pak yang memakai gelang tiket sesuai petunjuk. Dan dia juga yang duduk dikursi perempuan itu."

"Ah? Tapi bukan dia orangnya!"

Mulai ada keanehan yang terjadi, Leri kembali ke timnya. Dia berusaha mencari jawaban dengan bertanya kepada Hira langsung di mana keberadaan Humairah saat ini.

Perjodohan anak JENDERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang