Bab 35. Hadiah dari tanggal 5

688 139 205
                                    

Hola .... hola. Selamat Tahun baru ya guys...

Buat yang masih lemes-lemes dan ngantuk-ngantuk karena tahun baruan, ini aku bawain cerita yang udah 2 minggu gak update.. wkakaka


selamat baca


-----------------------------------------------------


Charm (Bukan Pembalut Pleeeasee)

Glara

Demi apa harganya sampai 340juta. Itu cincin apa rumah? Gila banget deh.

Moli

Ara parah banget. Belum jadi istri udah minta cincin seharga rumah. Gila banget.

Ara

Eh, gue enggak minta ya, dia suruh gue nunjuk cincin yang gue suka, ya gue tunjuk aja. Pas diinfoin harganya sampai 300jutaan gue juga enggak mau kok. Gila!! Berasa punya hutang gue rasanya. Apalagi kalian tahu, selain sama pak Jenderal, gue enggak pernah minta sama siapapun. Termasuk sama bang Omar atau mas Agwa. Jadi harusnya kalian tahu lah gue pasti nolak barang mahal ini.

Sara

Tapi kan enggak ada, Ra. Doa tolak rezeki. Jadinya udahlah, lo terima aja. Lagian nih ya, kalau gue jadi Hira, enggak mungkin juga gue kasih cincin nikah Cuma seharga 5 sampai 10 juta. Mau ditaruh dimana muka pak Jenderal.

Glara

Bener juga kata Sara. Udah, Ra. Nikmati aja. Kan enggak setiap hari juga lo minta sama dia, jadi yah wajarin aja.

Yesha

Apa kabar tuh si Mika kalau tahu cincin lo seharga rumah. Bisa gantung diri kali dia.

Moli

Woi ... MIKA SIAPA?????

Glara

Mika siapa lagi? Elah, banyak amat pemain figuran nih dikisah Ara sama Hira.

Sara

Termasuk kita?

Yesha

Kita udah pasti pemain hiburan. Kalau pemain utama judulnya bukan perjodohan anak jenderal, tapi kisah cinta selebgram abal-abal yang viral karena aplikasi media sosial

Moli

Brengsek YESHA!!

***

Mendarat di bandara Ninoy Aquino, Omar, Humairah dan keluarga Hira langsung dijemput oleh sebuah mobil mini elf yang akan membawa mereka semua ke sebuah hotel yang kebetulan ditempati juga oleh para pemain tim nasional.

Terletak di kompleks olah raga Rizal Memorial, seorang pahlawan nasional yang berprofesi sebagai seorang dokter oftalmologi, Humairah dan yang lainnya langsung disambut ramah oleh pelayan hotel tersebut yang akan mengantarkan mereka semua ke kamar yang sudah dipesan bersamaan dengan pemesanan hotel untuk pemain tim nasional Indonesia.

Membooking seluruh kamar, dalam satu lantai yang sama, Humairah tidak banyak bicara ketika pelayan mengarahkan dirinya ke kamar khusus yang ternyata diam-diam sudah Lakeswara siapkan untuk dirinya.

"Bang, ada angin apa sih? Tumben banget dipisahin kamar gini sama pak Jenderal?"

"Mana abang tahu. Udah nikmati aja."

Perjodohan anak JENDERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang