Bab 17. Cemburu BUTA!

794 157 161
                                    

Alhamdulillah, update setiap hari nih. Kalau dapat boom komen kan aku jadinya semangat...

Toh, aku enggak minta apa-apa juga dari kalian. Cuma modal komen dan vote aja, pasti aku bakalan update setiap hari kalau komennya banyak..


SEMANGAATT...

Jangan lupa komen disetiap paragrafnya


-----------------------------------------


Pertandingan dimenangkan oleh tim nasional Indonesia, namun yang banyak orang lain sayangkan banyak peluang-peluang terciptanya goal tetapi sayangnya tidak bisa direalisasikan oleh striker atau bintang lapangan, yakni Hira. Entah karena laki-laki itu sedang banyak pikiran, atau memang kondisinya kurang fit, permainan yang Hira lakukan tidak sebaik biasanya. Sampai beberapa asisten pelatih mengoreksi beberapa finalisasi tendangan yang Hira lakukan ke gawang lawan.

"Bang Hira pusing tuh, yayang beib enggak ketemu tadi," sindir Bintang dengan lawakan seperti biasanya.

Terlihat sudah tidak malu-malu lagi, bahkan tidak ada batasan seperti sebelumnya, Bintang dan rekan-rekan Hira yang lain, begitu santai membicarakan fakta di depan Humairah langsung. Seakan-akan memang mereka semua sengaja melakukannya agar Humairah mendengar langsung melalui mereka, bukan dari perantara gosip yang beredar.

"Mbak, tadi pergi ke mana? Dicariin sama Hira tuh," tegur salah seorang pemain kepada Humairah langsung.

Menampilkan senyum terbaik yang ia bisa lakukan, Humairah melirik wajah Hira yang duduk di sampingnya dengan ekspresi kelelahan.

Jika sebelumnya dia tidak bisa santai berada dalam ruangan atlit ini, namun untuk yang kedua kalinya Humairah sudah jauh lebih enjoy dan menikmati percakapan demi percakapan yang tercipta di antara mereka.

Bahkan Humairah sibuk menertawakan para pemain yang langsung berbaring di lantai setelah lelah bermain.

"Diusir bang dari tempat duduk," jawab Humairah tanpa ragu.

"Kok bisa?" Seru Kresna sang kapten yang kini sudah bertelanjang dada sambil menyandang handuk kecil di bahunya. "Emangnya petugas enggak ada yang ngenalin?"

Membalas lirikan Humairah, Hira mencoba membantu menjelaskan hal gila yang dilakukan calon istrinya ini tadi sore.

"Kelakuan remaja, Kres. Gelang tiketnya dikasih ke temen. Terus dia jadi diusir petugas."

"Oh gitu," melirik ke arah Yesha, Kresna sadar hampir semua rekannya sudah haus akan perkenalan dengan perempuan muda, sahabat Humairah. Akan tetapi jika dilihat-lihat sejak tadi, sepertinya belum ada yang bergerak untuk mengajak gadis itu berkenalan.

"Eh, iya. Belum kenalan nih," ucap Kresna langsung bergerak cepat sambil mengulurkan tangannya ke arah Yesha. "Kresna, kapten tim nasional."

"Yesha, Bang."

"Owh ... Yesha." Seru semuanya dengan kompak.

"Kenapa kalian enggak pada kenalan langsung sih? Nungguin gue dulu, heran banget sama anak-anak ini," ucap Kresna kebingungan.

Kompak tertawa, tidak ada yang mau mengatakan hal yang sejujurnya kepada Kresna sampai Bintang, pemain yang paling tengil menyuarakan isi pikiran mereka semua kepada Kresna.

"Enggak mau ngelangkahin yang lebih tua lah."

"Maksud lo? Geblek banget! Sama cewek aja harus yang tuaan duluan yang kenalan."

"Kan emang gitu. Bentar lagi bang Hira bakalan nikah, terus lo dan yang lainnya juga, jadi sisa gue sama bocil-bocil kematian ini sisanya."

Menatap tajam ke arah Bintang, Humairah bersuara kencang.

Perjodohan anak JENDERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang