Bab 22. Shock Therapy

777 149 135
                                    

Guys, Hira sama Humairah udah nikah guys...

Yang mau baca duluan, jangan lupa ke karyakarsa yaaa..


--------------------------------------------------------


Terus mengamati gerak gerik Humairah, ibu Wati sadar bila gadis ini memang terlalu muda dan terlalu polos untuk dijadikan istri. Namun ia pun sadar kebaikan Humairah yang baru saja gadis itu lakukan untuk orang yang tidak ia kenal, sangat menarik perhatian ibu Wati. Ia menjadi semangat, ingin tahu, seperti apa keluarga serta lingkungan gadis itu. Sampai-sampai, sekalipun karakternya lepas, seakan tanpa beban, namun untuk perihal kebaikan dari hati, Humairah langsung juara di hatinya.

"Kamu suka bola karena calon suamimu?"

"Apa, Bu? Saya mah enggak suka bola. Ini juga nonton terpaksa kok," jawabnya jujur.

Humairah kembali menunduk, menatap layar ponsel, sambil membalas pesan dari teman-temannya.

Sedangkan ibu Wati yang duduk persis di sampingnya malah tersenyum melihat gerak gerik Humairah yang tanpa dibuat-buat.

"Pak ... pak," panggil ibu Wati pada sang suami.

Keberadaan adik Hira yang duduk di antara mereka, membuat bu Wati kesulitan berbisik mengenai fakta semenarik ini.

"Apa, Bu?"

"Calon mantu," ucapnya tanpa suara.

Memberikan kode kepada suaminya, tentu saja ke arah Humairah yang duduk di sebelah ibu Wati persis, suaminya terlihat mengerutkan kening.

Dalam pikirannya, anak sekecil itu yang Hira pilih menjadi calon istri?

"La, La," tegur Sasa melihat gerak gerik penonton di hadapan mereka.

Mikaela mulai fokus pada hal yang ditunjukkan Sasa. Keningnya berkerut, berusaha memahami apa yang dimaksudkan Sasa. Tapi sayangnya dia tidak mengerti. Karena sampai saat ini tidak ada yang telihat aneh dimatanya.

"Kenapa, Deh?"

"Itu, ibunya Hira kok kayak SKSD gitu sama tuh cewek. Emang mereka saling kenal, ya?"

"Mungkin. Soalnya yang gue tahu, Humairah tuh punya calon suami pemain bola. Gue sih curiganya sama Baba. Abisan dari tadi dia ngelirik ke sini mulu sama Bintang."

"Wah, keren banget si Baba. Gue yakin ini cewek bukan orang sembarangan."

"Masa sih, Gin? Kenapa lo bisa ngomong gitu?"

"Kelihatan banget kali. Walau dia kelihatan santai, tapi barang-barang yang dia pakai branded semua tuh!"

Menatapi Humairah yang masih terlihat fokus pada ponsel, Sasa teringat akan gadis yang pernah mereka lihat dalam video latihan para pemain tim nasional beberapa waktu lalu.

"Ini dia tuh si cewek itu bukan sih?"

"Cewek?"

"Iya, yang latihan tim nasional waktu itu?"

"Ah, iya bener," seru Gina cukup kencang.

"Iyalah pantes kalau dia ada di tempat tim nasional, tenyata dia calon istrinya Baba."

"Ah, bener sih. Berarti cowok yang kita lihat ganteng itu ..." gantung Sasa pada kata-katanya.

Mereka bertiga saling melemparkan tatapan, sampai akhirnya Mikaela yang merespon lebih dulu.

"Apa sih? Maksud lo dia ini," ucapnya sambil mendelik, memberikan lirikan tajam ke arah Humairah dibagian bawah posisi mereka. "Dia ini punya pacar walau udah ada calon suami, gitu?"

Perjodohan anak JENDERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang