baby ryota A. L 13

1.1K 50 3
                                    


Selama di kantor lion terus saja kepikiran tentang pembicaraan orang tua nya tadi pagi.

Lion meminta bodyguard nya mengantarkan nya ke tempat gym Setelah pulang dari kantor . Ia ingin meluapkan emosi  dan pikiran nya dengan meninju samsak.

Lion tiba di tempat gym.

" Pulang" Perintah lion pada bodyguard nya. Ia tak suka di ganggu.

Lion memasuki ruangan  dengan wajah datar. Banyak pasang mata yang melirik ke tampanan lion namun lion tak menghiraukan nya.

" Hai lion " Sapa ken teman  lion yang memiliki tempat gym ini.

" Samsak" Ujar lion dingin.

Ken mendengus dan menatap lion kesal. " Setidak nya sapa aku dulu manusia es"

" Cepat" Titah lion.

" Hem ayo" Ajak ken.

Ken tentu saja paham apa yang di maksud lion. Sedari dulu jika sahabat nya ini ada masalah ia akan meluapkan nya dengan meninju samsak.

Ken  membawa lion masuk ke ruangan samsak.

" Keluar"

" Mm . Baik lah bersenang-senang lah dengan mainan mu. Aku akan pergi berkenan dengan pacar ku"  Ken keluar dan meninggal lion yang sedang menahan kesal saat mendengar ucapan pacar ken.

"Lagi lagi pacar apa istimewa nya sih. Mereka hanya membuang  buang waktu saja" Gumam lion.

Lion memulai akainya dengan memukul samsak tanpa sarung tangan.

Dugh  dugh

Suara pukulan keras terdengar di setiap lion meninju samsaknya. Sesekali ia menendang nya.  Tangan nya bahkan sudah memerah dan terluka.

Sekitar 15 menit lion menyudahi aksinya. Lion melihag Tetesan darah mengalir dari tangan nya merasa puas. Ia mengambil dompet nya yang terletak di meja.

*****

Lion berjalan jalan dengan santai.  Luka di tangan nya ia biarkan begitu saja. 

" Hey tunggu" Teriak seseorang dari belakang.

Lion mengabaikan teriakan itu. Ia tetap melanjutkan jalan nya. Namun suara itu masih saja terdengar jelas di telinganya.

" Tunggu "

Karna merasa penasaran lion berhenti dan menoleh ke belakang.

Hah.... Hah

Orang yang berteriak tadi tiba di depan nya. Nafasnya memburu karna habis berlari.

Lion hanya diam memperhatikan orang di depannya ini. Wajah yang terlihat tidak asing.

' ah  orang aneh itu' batin lion saat mengingat nya.

"  kenapa tidak berhenti sih. Sedari tadi yoshi berteriak "

Lion mengeryit mendengar Omelan laki laki aneh itu.

Yoshi dengan tiba tiba menarik tangan lion.  " Lihat ini terluka"

Lion menarik tangan nya kembali dan mencoba berlalu pergi.

Belum sempat lion berjalan  yoshi kembali menarik tangannya. " Tunggu sebentar. Yoshi cuman mau ngobatin luka nya"

" Tidak perlu" Tolak lion dingin.

" Ih harus mau.  Nanti luka nya jadi berulat. Emang kamu mau tangan nya ada ulat banyak." Omel yoshi menatap kesal lion.

"Ak.. "

" Ayok" Ajak yoshi dengan menarik pergelangan tangan lion.

Kenapaa dia hanya diam dan menurut. Bahkan kaki nya tak dapat berhenti. Lion tak dapat menolak ajakan laki laki yang menurut nya aneh itu

Yoshi membawa lion ke rumah nya. Lion terdiam melihat bangunan kumuh yang tak layak di sebut rumah. 

" Ayo masuk" Ajak yoshi
Ia membuka pintu rumah nya.

Lion ikut masuk ke dalam. Ia bisa melihat ruangannya kecil namun rapi berbanding terbalik dengan di luar. Banyak buku buku yang terlihat kusam tertata rapi. Tempat tidur nya hanya tikar, dan di sampingnya ada kompor kecil. Bahkan kursi tidak ada.

" Duduk lah di sini. maaf yoshi tidak punya kursi"  Setelah mengatakan nya yoshi mengambil persediaan obatnya beberapa salep luka dan obat merah yang selalu ia sediakan. 

Ia menyediakannya untuk mengobati luka nya yang selalu tersayat kaleng yang ia kumpulkan.

Lion duduk di atas alas tikar yang di sediakan Yoshi.

" Ha ini pasti sangat sakit kan? " Yoshi  membersihkan luka nya terlebih dahulu.

Sedangkan lion hanya diam dan memperhatikan yoshi yang sedang mengobati luka nya.

" Yoshi juga sering terluka. Tapi yoshi cepat mengobati luka nya takut ada ulat" Ucap yoshi.

Setelah selesai membersihkan luka nya yoshi memberi kan antiseptik  Povidone iodine kemudian yoshi membalut kedua tangan  lion dengan perban.

Chuupp

" Hus semoga sakit nya hilang " Ujar yoshi sambil meniup luka tersebut dan mengecup tangan lion. Berharap luka lion cepat sembuh.

Sedangkan oknum yang di cium tangan nya kaget  lion mengerjapkan matanya menatap yoshi yang tersenyum ke arah nya.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



 about love EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang