baby ryota A. L 20

1K 44 6
                                    



Ceklek

Pintu terbuka dengan pelan.
Deri dan key menoleh. Ternyata lion yang baru saja tiba. Meski hati lion berantakan belum tenang tapi Lion sengaja membuka nya dengan pelan agar Yoshi tidak terganggu.

Lion menghampiri Yoshi yang masih setia menutup matanya.

Chuup chuup

Lion mengecup kedua pipi, hidung kening dan terakhir bibir Yoshi lama.

" Jangan lama tidurnya ya. Cepat bangun sayang aku menunggu mu" Ucap lion lirih

Sedangkan deri dan key melongok tak percaya.
Dimana sosok dingin dan kejam teman mereka?
Apa ini lion?
Kapan singa ini punya kekasih?
Kenapa si imut ini mau sama singa dingin ini?

Pertanyaan itu muncul dikepala mereka saat melihat sikap lembut lion.

" Bagaimana keadaan kekasih ku? " Tanya lion. Namun matanya fokus pada Yoshi jangan lupa tangan nya yang menggenggam erat tangan Yoshi.

Lamunan deri buyar seketika.
" Ah ia. Keadaannya  sudah cukup membaik. Untung saja kita cepat membantunya dan membawanya ke rumah sakit. Jika saja kita telat memisahkan Justin dengan nya bisa jadi tulang bagian tangan dan pundak nya berakibat patal." Jelas deri.

" Apa dokter sudah memeriksa semua nya? "

" Mm sudah" Jawab deri.

" Maksudku itu apa sudah semuanya...bagian.."

Key yang paham maksud lion ia menghampiri lion dan menepuk-nepuk pelan pundak lion.

" Tenang saja aku sudah menyuruh dokter untuk memeriksa semua bagian dalam dan luar. Justin belum sempat menyentuh nya sedikit pun. Untuk berciuman saja Justin juga belum melakukan nya."

Key melirik Yoshi sebentar " Dia anak yang hebat. Mungkin dia  tadi berusaha memberontak dengan kuat agar Justin tak dapat menyentuh nya.  Sehingga membuat Justin marah dan berperilaku kasar pada nya. "

Lion mencium tangan Yoshi berkali-kali.
"Hikss maaf" Ucap lion merasa bersalah karna tak bisa menjaga Yoshi.

Deri dan key tersenyum. Baru kali ini mereka melihat sosok rapuh lion hanya karna anak yang bernama Yoshi ini. Hanya Yoshi yang benar benar bisa menaklukkan singa ini? .

"Aku yakin ada seseorang yang menjebak Yoshi. Aku tadi sempat mendengar dan melihat Justin sedang berbicara dengan seseorang.  Orang itu membawa paksa seseorang yang ia ikat dan tutup wajahnya kemudian memberikan pada Justin lalu Justin memberikan orang itu berupa uang. Maaf aku tidak tau kalau itu adalah Yoshi. Saat aku mencoba menghalau nya tiba tiba key datang memanggil ku mengatakan bahwa kalian sudah tiba. " Ujar deri

Lion langsung menoleh pada deri " Apa maksud mu? "

" Aku rasa Yoshi di jual seseorang pada Justin. "  Jelas deri.

Mendengar itu lion mengepalkan tangan nya. Urat urat di tangan nya menonjol karna marah. Saat ini ingin rasanya ia langsung membunuh habis orang itu.

" Aku akan membunuh mu dengan perlahan lahan" Ucap lion menyeringai. Ia Tersenyum mematikan.

Deri dan key yang mendengar ucapan dingin lion merinding. Sumpah melihat lion yang mengamuk bukan lah hal yang menyenangkan bagi mereka. Lion itu bagaikan iblis ketika marah. Ia seperti seorang psikopat yang haus akan darah. 

" Hubungi roy dan katakan padanya aku ingin orang itu sudah ada di markas ku"  Titah lion.

Key dengan cepat menghubungi roy. Ia juga menyuruh  terlebih dahulu agar meretas CCTV yang berada di bar milik mereka. 

*******

" Cepat hiro hikss "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Cepat hiro hikss "

Ryota berjalan dengan tergesa-gesa saat tiba di rumah sakit.  Ia tadi mendapat kabar dari lion bahwa anaknya itu sedang berada di rumah sakit. Belum sempat lion memberitahu siapa yang sakit ryota langsung saja memutuskan sambungan telepon nya karna terlanjur panik.

" Baby tenang lah aku yakin anak kita baik baik saja"

" Hikss Bagaimana bisa aku tenang anakku sedang  masuk rumah sakit" .

" Baby tenang oke.. Kamu tau lion kan anak kita itu anak yang hebat dan kuat dia pasti baik baik saja. Ayok baby jangan panik  lion akan marah dan tak suka jika melihat mu sepanik ini. Ia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri karena membuat mu sekhawatir ini"  Hiro menghapus air mata ryota mencoba menenangkan ryota.

Hiro menggenggam tangan ryota berjalan menuju ruangan yang sempat di kirim kan lion tadi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 about love EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang