Yoshi menutup buku nya dan menatap orang yang berada di depan nya. Saat ini yoshi sedang berada di perpustakaan mengerjakan tugas kelompok.
" Materinya sudah yoshi siap kan. Besok kita tinggal memindahkan nya kemudian mengedit backgroundnya" Ujar yoshi sambil menyusun alat tulis nya.
" Terimakasih maaf aku tidak terlalu banyak membantu mencari materinya" Ucap temannya yang bernama roy.
" Tidak apa apa. Roy juga sudah banyak membantu kok mencari bukunya. Oh ia yoshi tidak terlalu pandai dalam mengedit.... "
" jangan risau aku bisa mengedit nya nanti. Kalau masalah mengedit nya serah kan saja pada ku" Ujar roy lalu tersenyum manis ke arah yoshi.
" Benarkah? "
Roy mengangguk semangat.
" Syukur lah kalau begitu. Yoshi percayakan itu pada Roy. "
Setelah semua tersusun yoshi dan Roy keluar bersama dari perpustakaan.
Hanya mereka berdua yang satu kelompok. Mereka di beri tugas selama dua minggu. Jadi masih ada waktu 4 hari lagi untuk menyiapkan semua nya agar terlihat sempurna
" Mau aku antar? " Tawar Roy
"Tidak terimakasih. yoshi sebentar lagi juga di jemput" Jawab yoshi.
Mendengar jawaban yoshi, Roy kembali turun dari sepeda motor nya. Ia berjalan menghampiri yoshi yang duduk di bawa halte.
" Apa ada yang tertinggal? "
" Tidak ada."
" Jadi kenapa Roy belum pulang? "
" Heheh aku ingin menemani mu di sini sampai jemputan mu datang " Jawab Roy. Ia mendudukkan dirinya di samping yoshi.
" Seharusnya Roy tidak perlu menemank yoshi. Ah tapi Terimakasih " Ucap yoshi merasa tak enak.
Mereka menunggu bersama. Roy dan yoshi mulai terlihat akrab. Terlihat mereka mulai berbicara dan bercanda layak nya seorang teman.
Mereka berbicara hal hal yang random. Roy senang ketika yoshi mulai merespon setiap perkataan nya .
Awal mereka saling kenal saat mereka berada satu kelompok. Roy sebenarnya sudah lama ingin mendekati yoshi. Namun ia tak memiliki kesempatan. Karna melihat yoshi yang selalu sibuk.
Setiap selesai pertemuan mata kuliah. Yoshi pasti selalu cepat cepat keluar. Ia tak tau kemana yoshi pergi.
" Kamu sangat lucu dan imut" Puji Roy melihat yoshi yang tertawa.
Kedua tangan Roy mencubit pipi yoshi gemas. Sedangkan yoshi terdiam mematung. Mata nya mengerjap lucu.
" Pipimu juga sangat halus" Roy mengelus pipi yoshi lembut.
Setelah tersadar yoshi mendorong Roy menjauh dari nya. Ia segera berdiri dengan cepat.
" Ah maaf" Ucap Roy merasa menyesal karna membuat yoshi tak nyaman dengan nya.
" Lain kali jangan suka menyentuh orang sembarangan." Setelah mengatakan nya yoshi mengambil tas nya lalu pergi meninggalkan Roy.
" What gue barusan di tolak?. Menarik.. Ini satu keajaiban. Biasanya orang orang akan luluh dengan ku. Bahkan dengan suka rela mengangkang di depan ku. Apa dia tidak mengenal ku dengan dekat? " Takjub Roy.
Roy adalah anak bungsu dari pemilik rumah sakit kyoto. Ayah nya bernama Alexander dan ibu nya bernama Sebastian. Ia memiliki dua orang kakak yang bekerja di salah satu perusahaan alat tulis dan juga sebagai profesor muda di Universitas kyoto.
Tanpa mereka selalu sadari ada orang yang selalu mengikuti mereka.
" Hahah sebentar lagi kamu pasti akan menjadi gembel lagi" Ucap nya tertawa iblis setelah mengirim beberapa foto pada lion.
" Jika aku tidak bisa memiliki mu setidak nya jangan ada orang yang memiliki mu. Apalagi dia itu tak sebanding dengan mu tuanku lion"
*******
Yoshi pulang dengan tergesa-gesa memasuki rumah. Karna lion dan kenzo tak kunjung datang hari mulai malam ia memilih untuk menaiki bus penumpang.
Sebelum nya ia juga sudah mengabari lion dan kenzo bahwa ia sudah menaiki bus. Namun tak ada balasan.
" Apa kencan nya menyenangkan? "
Baru saja yoshi masuk ke dalam kamar ia sudah di suguhi sebuah pertanyaan yang membuat ia tak paham.
" lion" Kaget yoshi melihat lion yang sedang duduk di sofa.
Ia menghampiri lion
" Yoshi pikir lion belum pulang "" Apa kencannya menyenangkan? " Tanya lion mengulangi dengan nada yang sedikit tinggi dan mengintimidasi.
" Apa yang lion maksud? Yoshi tidak mengerti "
" Hem pantas saja kau betah di kampus. Ternyata kau memiliki kencan dengan orang lain. Apa dia lebih tampan? " Lion menatap yoshi datar.
Melihat tatapan lion membuat yoshi takut. Ia tak tau dimana letak kesalahan nya.
" Hikss apa yang lion katakan? Yoshi benar benar... "
" Jangan menangis di hadapan ku. Jangan membuat wajah seolah-olah bahwa kamu tidak memiliki kesalahan." Bentak lion
Tubuh yoshi bergetar hebat mendengar bentakan lion. Ia mencoba mendekati lion dan meminta maaf.
" Hikss... Ma... Maaf jika yoshi ada salah sama lion hikss"
Lion mendorong tubuh yoshi yang mencoba memeluk nya. Membuat tubuh kurus yoshi terhuyung kebelakang dan terjatuh.
" Menjauh dari ku jalang" Teriak lion.
Tanpa rasa kasihan lion pergi meninggalkan yoshi yang menangis tersedu.
" Hikss yoshi salah apa? Hikss" Tangis yoshi sembari memeluk kaki nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
about love End
Romancekisah Hiroaki ryota bersama anaknya. Book kedua Hiroaki ryota😁. Yang gak suka bisa di skip😊. Jangan lupa baca book pertama ya biar ceritanya saling sambung menyambung. Jangan salah lapak ya besti🤗. Ini untuk couple Hiroaki dan ryota 🥰