baby ryota A. L 34

844 39 0
                                    


Yoshi duduk termenung di atas tempat tidur. Ia baru saja pulang dari rumah sakit. Ia sakit karna tubuhnya lemah dan kurang cairan dan tidur.

Sejak semalam ia belum mengisi perutnya nya jadi wajar saja ia merasa lemas. Ia terlalu banyak berfikir.

" Mommy suapin mau ya baby" Bujuk ryota lembut. Ia memegang mangkuk bubur ayam yang ia siapkan tadi.

Seharusnya lion lah yang menyuapi nya. Namun yoshi tidak mau membuka mulut. Membuat lion menyerah ia menyuruh sang mommy untuk menyuapi baby nya.

" Mommy apa yoshi tampak seperti seorang jalang? " Tanya yoshi tiba tiba. Tatapan nya kosong ke depan .

Ryota teesentak ia meletakkan mangkuk itu kembali di atas meja, lalu tangan nya memegang kedua tangan yoshi.

Sedangkan lion duduk dengan gelisah dan kaget saat ia mendengar pertanyaan yoshi. Ia sedang berada di kamar sang mommy dan daddy sembari mendengar kan percakapan yoshi dan ryota dari CCTV yang ia pasang.

" Kenapa yoshi mempertanyakan itu?, apa karna lion?, maaf kan lion baby mungkin ia terlalu di bakar api cemburu sehingga ia tak dapat mengntrol ucapan nya. Yoshi pasti paham bagaimana lion kan ketika cemburu. Jadi yoshi tak perlu mendengar kan ucapan lion." Ucap ryota ia menghapus air mata yoshi yang mengalir.

Yoshi mengangguk kan Kepala nya pelan
" Hikss bukan hanya lion. Tapi semua orang mengatakan yoshi jalang. Hikss mereka mengatakan bahwa yoshi jalang lion dan pemuas nafsu keluarga Hiroaki. Hikss Yoshi takut mommy "

" Awalnya yoshi hanya menganggap semua nya angin lalu. Namun saat lion mengatakan nya yoshi semakin yakin bahwa apa yang mereka katakan benar adanya. Hikss tapi yoshi bukan jalang" Tangis yoshi pecah ia menutup wajah nya karna malu.

Hati ryota terenyuh. Ia bisa merasakan seperti apa yang di rasakan Yoshi. Saat orang yang ia anggap sebagai pelindung dan penguat . Justru menjadi orang yang membuat kita terluka.

Brukk

Pintu terbuka dengan keras.

" Baby" Lion masuk dengan tergesa-gesa. Ia berlari menghampiri yoshi yang menangis.

Tubuhnya memeluk erat tubuh bergetar yoshi. " Hikss maaf kan lion baby. Hikss lion minta maaf. Lion salah. Lion janji tidak akan mengulangi nya baby. Maaf"

Tak ada jawaban atau respon apa pun Yoshi hanya diam sembari terisak di pelukan lion. Rasa nya hatinya sakit sekali.

" Hikss baby katakan sesuatu baby. Lion minta maaf" Rengek lion menangis.

Ryota menghela nafasnya melihat kelakuan sang anak. Ia juga merasa kasihan pada lion.

Ini baru pertama kali ia benar benar melihat lion menjatuhkan marwahnya di depan orang lain. Biasanya ia tidak akan sudi meminta maaf kepada orang lain.

Ia sebagai seorang ibu lion ia sangat paham bagaimana watak anak nya yang keras dan dingin. Ia juga merasa maklum bahwa lion sangat tabu tentang percintaan. Sifat posesif nya sama halnya dengan hiro.

Sifat tegas dan posesif lion tak dapat ia kontrol saat marah.

" Yoshi mau pulang" Ujar yoshi

" Hikss apa yang baby katakan. Baby sudah pulang dan sudah berada di kamar kita"

Yoshi menggeleng kan Kepala nya.

" Yoshi mau pulang ke rumah yoshi yang dulu"

" Tidak tidak ada rumah yang dulu atau yang lain. Ini rumah yoshi. Hanya ini rumah yoshi hikss " Sela lion dengan sedikit berteriak.

Ia mengapit tubuh yoshi erat. Ia tak memberikan yoshi sedikit saja celah untuk kabur.

" Lion lepaskan kakimu. Kasihan baby yoshi tubuhnya masih lemah. Jangan terlalu kuat mengapit nya" Tegur ryota merasa khawatir.

Pelukan lion bukan main. Ia bisa merasa bahwa pelukan lion begitu kuat.


" Ndak mau hikss. Ndak nanti baby pergi" Tolak lion tak mendengar kan teguran sang mommy.

Ia membawa tubuh yoshi berbaring dan menindih nya dari samping.

Sedangkan yoshi merasa sesak saat tubuh besar lion memeluknya. Ia menghela nafas nya kasar selalu saja begini lion seperti anak anak jika ia akan meminta keluar dari rumah.

" Ada apa ini? " Tanya oshi.
Saat mendengar suara gaduh.

Ia masuk ke dalam kamar yoshi berniat menjenguk yoshi.

" Astaga kak lion awas" Teriak oshi ia menarik tubuh besar lion agar menjauh dari kakak yoshi nya.

Tenaga oshi melemah tak dapat menarik tubuh raksasa lion.

" Ih awas kakak bisa saja membunuh baby Yoshi"

Puk puk puk

Ia memukul tubuh besar lion dan mencubitnya. Namun lion tak merasa kesakitan sedikit saja.

 about love EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang