5

144 106 0
                                    

Ig @evikawaiii. Baca, vote, follow!


Sup yang Rey bawa sudah habis dalam sekejap.

"Ehem laper apa doyan?"-Rey

"Sayang aja kalo ga dimakan"-kilah El dengan nada gengsinya.

"Hilih"

"Gw mau istirahat dikamar, lo bisa main ps disini"-El.

"Oke oke siap bro"

Kulit kacang berserakan dimana-mana, bunyi suara dari game yang dimainkan pun samar terdengar. Namun karena kamar Elvano yang kedap suara maka suara dari luar tidak bisa masuk ke kamarnya.

Sepertinya malam ini Elvano tidur dengan cepat dan Rey pun menghabiskan malam akhir pekannya dengan bermain game favorit nya.

Pagi harinya saat Elvano turun dilantai satu ia tak melihat wajah Rey dan besar kemungkinan bahwa sahabatnya itu langsung pulang ke rumahnya saat dini hari supaya tidak terkena omelan mamanya.

Untungnya kulit kacang yang semalam tersebar sudah Rey bersihkan, hal ini dilakukan supaya El tidak mengamuk padanya saat bertemu dengannya lagi karena membuat rumahnya berantakan.

Terakhir kali Rey kabur dari rumah, keesokan harinya mamanya datang ke rumah El dengan senyuman manis namun begitu melihat anaknya yang sedang bermalas-malasan disana ia segera menyeret anaknya pulang kerumah dengan perasaan kesal. El yang mengingatnya pun tersenyum samar saat mengingat betapa merahnya telinga Rey karena ulah mamanya.

Melihat kulkas nya yang masih penuh Elvano hanya mengeluarkan fresh milk dan toast untuk sarapan paginya. Ia terlalu malas untuk memasak, walau begitu setiap dua hari sekali ada pekerja yang datang kerumahnya yang akan datang untuk membersihkan rumah sekaligus memasak makanan yang kemudian disimpan di kulkas dan freezer.

Tubuh El sudah jauh lebih ringan dari semalam, langkah kakinya pun sudah terasa ringan, dan kepalanya pun sudah tidak pusing lagi. Radio yang menyala di pagi hari membuat suasana menjadi jauh lebih hidup.

Musik adalah satu hal yang Elvano sukai sedari kecil, baginya musik adalah sihir yang dapat membuat penikmatnya terlena dan lupa akan masalah-masalah yang tengah terjadi menimpanya.

Elvano memang pemuda yang sangat menyukai hal-hal berbau klasik salah satunya radio kesayangannya ini. Koleksi piring hitam pun berjejer rapi diruang keluarga.

Meskipun usianya masih remaja namun saat ini El sedang menjalankan bisnis cafe nya yang bernuansa eropa klasik. Ia memilih lokasi yang strategis yaitu diantara perpustakaan kota dan pusat perbelanjaan dekat danau wisata di sebelah timur kota.

Memiliki otak yang cerdas dengan segala ide-ide cemerlangnya membuat El menjadi seorang pembisnis dengan pendapatan tinggi walau dirinya masih pendatang baru.

Ada satu bisnis yang ia jalani juga tanpa sepengetahuan orang lain bahkan Rey pun tidak tau bisnis apa itu. Baginya itu adalah peluang baginya untuk mendapatkan keuntungan dari barang-barang bernilai seni tinggi.

~~~

Kedua kakinya naik diatas meja kukunya yang mengkilap ia tiup perlahan dengan santai tanpa menghiraukan tatapan tajam Elvano.

"Lama-lama mata lo copot tuh ngeliatin gw ke gitu"- sindir gadis berponi itu dengan nada kalemnya. 

"Kuku lo juga lama-lama gw cabut tuh"

"Sialan lo, gw cuma numpang bentaran doang disini nunggu jemputan juga"

"Alah alesan"

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang