30

92 71 1
                                    

Ig @evikawaiii. Jangan lupa like,vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...

iya tau kamu ganteng, ga usah diperjelas bisa? tar aku jadi tambah suka, kamu mau tanggung jawab?~


Sinar matahari yang masuk melalui celah gorden putih membuat kelopak mata Barbara terbuka perlahan, dia menengok ke kanan dan ke kiri.

"Ko gw disini si?"

"Perasaan tadi malem gw tidur disofa"

"Apa jangan-jangan.."

"Aaaa... Ya ampun gw ga nyangka banget anjing!, shibal gw pengin loncat", membayangkan El yang menggendongnya saja sudah membuat Barbara kegirangan tak karuan.

Tok tok

"Cil bangun"

Suara El berhasil membuat gadis yang tengah tersenyum itu tersadar sepenuhnya.

"Udah bangun kak El", Barbara buru-buru mengecek kondisi wajahnya melalui cermin didekat lemari dan segera membuka knop pintu.

"Pagi kak El ganteng"

"Hmm.."

"Kak El Retta mau pulang yah, makasih buat kemaren. Maaf juga ya pancinya jadi gosong", Barbara menunduk merasa bersalah.

"Iya ga papa, lo semalem bawa sepeda kan?"

"Iya hehe, imut kan sepeda Retta kaya yang punya", kedipan mata Barbara membuat El memalingkan wajahnya kesamping.

"Ck"

Didalam hati El, "iya sepeda lo imut kaya elo cil"

Baru saja ingin membuka pintu depan tapi sepertinya tenaga Barbara tidak mampu mendorong pintu berwarna coklat kayu itu.

"Kenapa ga bisa kebuka si?", Barbara berusaha keras agar pintu terbuka lebar namun tak membuahkan hasil.

"Lewat pintu belakang aja", final El.

Saat melewati samping dapur sudut bibir Barbara tersenyum melihat jejeran kelapa yang sudah tertata rapi. "Kak El suka sama hadiah dari Retta, oh yeah.. Rapi banget lagi naronya", rasanya hati Barbara dipenuhi oleh bunga dan kupu-kupu saking bahagianya.

"Udah gw duga", El menatap datar tumpukan kardus yang letaknya tak beraturan itu, selain tak enak dipandang kardus kardus itu menghalangi pintu utama.

"Omo omo itu kardusnya banyak banget, pantes pintunya ga bisa kebuka", Barbara menatap benda kubus dan balok yang jumlahnya lebih dari 20 itu dengan mata terkejutnya.

"Hhh.. Kenapa ga disusun rapi si? Kesel gw", El berkaca pinggang dan memijat pelipisnya.

"Itu paket yang kak El pesen?"

"Bukan, itu hadiah dari fans gw"

"Ya ampun Retta ga nyangka saingannya bakal sebanyak ini",

"Apa? Saingan?"

"Eh engga ko, oh iya mau Retta bantu rapiin?"

"Ga usah, katanya lo mau balik"

"Oh iya hehe"

"Nih sepeda lo", El menuntun sepeda keranjang yang awalnya diletakkan disamping motor hitam kesayangannya.

"Makasih kak El"

"Lo yakin mau pulang pake sepeda itu?"

"Yakin la, emang kenapa kak El?"

"Rumah lo kan jauh, tar kalo dijalan kenapa-napa gw juga yang repot"

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang