6

259 176 0
                                    

Ig @evikawaiii. Like, vote, follow!

"Ngapain masih disini, balik sana", usir Elvano yang melihat Bora malah duduk disofa ruang tamu dengan santainya.

"Ngusir lo, numpang duduk bentar, empuk ni sofa dirumah gw keras soalnya hehe".

El jengah dengan jawaban yang keluar dari mulut Bora. Dirinya terlalu malas untuk beradu mulut dengan gadis itu.

"Buru cabut gw ga suka tamu ga diundang sembarangan dudukin sofa gue", sindir El.

Bora hanya berpura-pura tidak mendengar ucapan El karena nyatanya ia sekarang sibuk dengan dunianya sendiri.

Kedua kakinya naik diatas meja kukunya yang mengkilap ia tiup perlahan dengan santai tanpa menghiraukan tatapan tajam Elvano.

"Lama-lama mata lo copot tuh ngeliatin gw ke gitu", sindir gadis berponi itu dengan nada kalemnya. 

"Kuku lo juga lama-lama gw cabut tuh".

"Sialan lo, gw cuma numpang bentaran doang disini nunggu jemputan gw".

"Alah alesan", ucap El sewot.

"Untung ganteng, kalo ga udah dari tadi gw bikin bonyok tu muka", ucap gadis itu dengan nada sepelan mungkin.

Tanpa mereka berdua sadari Rey sudah berada didepan pintu dengan wajahnya yang tersenyum sambil membawa gitar.

"Heyyo bro I'm coming, main gitar bareng kuy", suara Rey yang sangat berisik membuat Elvano menutup telinganya.

"Shibal kenapa dia ada disini si?", Bora panik dengan suara yang barusan ia dengar.

"Brisik lo teriak-teriak", El menatap tajam Rey.

"Hehe maap terlalu semangat, gw dah nemu lirik baru nih..", Rey hanya tersenyum kaku saat menyadari tatapan tajam El yang ditujukan padanya.

"Eh lho ini siapa El? Ko gw ke kenal..", melihat gadis yang sangat familier dimatanya Rey menelisik wajah gadis yang tengah duduk di ruang tamu dengan telapak tangannya yang menutupi sebagian wajahnya.

"Lho si bor-bor ngapa kau disini?", Rey merasa terkejut saat melihat sahabatnya bertamu dirumah El.

"Lo kenal sama dia?", tanaya El.

"Ya kenal lah, dia kan tukang... Emmp".

Baru saja ingin mengucapkan sesuatu mulut Rey langsung ditutup oleh tangan Bora dengan kencang.

"Syutttt diem reyasuu! Tu mulut bikin tangan gw gatel pengin nabok", sewot Bora dengan mata mendeliknya.

"Maklum la reflek kelepasan", ucap Rey santai.

"Hilih".

"Kalo mau adu bacot mending kalian keluar", El menatap malas kedua manusia didepannya itu.

Sadar bahwa keduanya membuat sang tuan rumah marah mereka pun langsung menutup mulut dengan rapat.

"Sorry bro", Rey dengan cepat meletakkan gitarnya disamping sofa.

"Dan untuk lo mending lo cabut sekarang", El menunjuk Bora dengan tatapan tajamnya.

"Iya iya tuan rumah yang terhormat, nah pas ni ojol yang gw pesen udah sampe depan kompleks", Bora berdiri dan mengambil paper bagnya.

"Jangan bilang lo kemari abis ngambil barang lo dari si Beni", tebak Rey.

"Ya memang, gara-gara tu curut gw jadi ada disini", ucap Bora kesal.

"Ngerinya, berani pulang sendiri?", tanya Rey.

Tsundere Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang