27

64 47 1
                                    

Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...


Ditanggal 11 Desember ini Elvano merayakan ulang tahunnya yang ke 18 bersama dua temannya dan juga Barbara. Entah apa yang mereka bertiga lakukan tapi yang jelas seluruh area pantai tidak ada pengunjung sama sekali selain mereka. Hari pun sudah mulai gelap, tapi mereka masih asik menikmati suasana pantai dan enggan beranjak dari sana.

Alunan musik menemani keempat remaja yang sedang duduk dibawah gelapnya langit malam. Deru ombak yang sedikit bergelombang membawa semilir angin, dan aroma daging panggang mulai tercium.

"Ganti lagu weh, next level", tangan Bora yang sibuk membalik daging dan sayuran tidak bisa membuatnya leluasa bergerak.

"Sekali puter 50k ya", Rey mengambil ponselnya dan membuka koleksi playlist nya.

"Pala lu 50 ribu, ini aja speaker bluetooth gw"

"Oh iya gw lupa"

"Kurang keras vokumenya"

"Ini udah yang paling gede"

"Alah bote lu, mana coba gw liat", Bora mendekat ke arah alat pengeras suara itu dan ternyata ucapan Rey benar.

"Baru percaya?"

"Iya"

"Kak El", Barbara yang sudah memakai jaket mendekati El yang sedang duduk dipasir putih.

"Hmm"

"Sini ikut Retta"

"Mau kemana cil"

"Rahasia, ayo ikut aja", paksa Barbara.

"Ga mau"

"Harus mau, ayo", Barbara menarik tangan El dan menggenggam jari jemarinya dengan erat.

"Weh gw bilang ga mau ya cil", mulutnya memang bilang tidak mau tapi kakinya terus mengikuti gadis itu.

Bukannya berhenti tapi Barbara malah tersenyum senang dan tetap berjalan walaupun El masih setia mengomel.

"Nah udah sampe", Barbara duduk dibebatuan trbing dan menyandarkan punggunya pada salah satu batu besar

"Lepas"

"Apanya kak El?"

"Tangan lo"

"Oh iya lupa hehe"

"Ngapain ngajak gw kesini?", mata El menerawang keadaan disekitarnya sebelum memilih untuk duduk.

"Biar kak El bisa liat laut dari atas, kalo duduk disini bisa liat bintang tau. Jelas lagi, kaya bisa digapai langitnya muehehe"

"Hhh.."

"Kak El liat deh bintangnya kaya kak El", Barbara menunjuk sebuah bintang yang memiliki sinar cahaya paling terang diantara bintang lainnya.

"Mana?"

"Itu, yang ini nih", dengan raut wajah cerianya Barbara menuntun jari telunjuk El mengarah ke bintang yang ia maksud.

"Kenapa kaya gw?"

"Iya soalnya paling berkilau sama kaya kak El yang paling ganteng dimata Retta hehe"

Sakmat, El tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia hanya menutup mukanya dengan satu tangannya dan memalingkannya ke samping supaya gadis yang duduk disebelahnya tidak melihat wajahnya yang bersemu merah.

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang