42

118 87 8
                                    

Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...

"Ehem", Bora sengaja berdehem saat melihat raut wajah El yang masih saja menahan amarah.

"Eh sorry, gw baru nyadar ternyata imoto gw lagi ga sendiri", Jeff melepaskan pelukannya dan menatap satu persatu manusia lain selain adiknya dengan wajah tersenyum.

"Yang namanya Elvano yang mana?", tanya jeff.

"Gue El", alis Elvano berkerut heran saat pria dihadapannya itu tau namanya.

"Ikut gw bentar bro", Jeff menepuk pelan pundak El.

"Mau dibawa kemana kesayangan Retta?", Barbara panik sendiri saat melihat kakaknya mengajak El ke luar.

"Gw cuma mau ngajak dia ngobrol kok", jawab Jeff santai.

"Kenalin gw Jeff kakak nya Barbara", Jeff mengulurkan tangannya pada El saat mereka berdua sudah berada diluar.

"Elvano Bagaskara", El menerima uluran tangan itu.

"Gue ga bakal basa basi, jadi langsung ke intinya aja", Jeff menatap Elvano dengan teliti dan beralih menatap langit.

"Gw bukan kakak yang baik buat Retta, gue terlalu pengecut buat ngeliat keterpurukan dia pas nyokap bokap kita meninggal. Gue paling ga sanggup kalo liat dia nangis, gue lebih milih pergi dan mantau dia dari jauh..", Jeff berhenti sejenak dan menatap Barbara dari kejauhan.

"Senyuman dia udah lama ilang sejak kejadian itu, tapi keberadaan lo bikin dia bangkiit. Gw bahagia ade gw akhirnya punya semangat hidup baru lagi. Gw cuma berharap lo ga bakal mainin perasaan ade gw, jangan bikin dia nangis".

"Gw ga bakal mainin hati dia. Tapi gw ga bisa janji ga bakal bikin dia nangis, gw cuma manusia biasa", jawab El.

Jeff hanya menanggapinya dengan tersenyum tipis.

~~~

"Kak El, lo diapain sama dia? Abang retta ga ngomong macem-macem kan?", Barbara langsung memicingkan matanya ke arah Jeff yang msih tersenyum.

"Gw ga diapa apain", sahut El.

"Gw cabut dulu", El langsung menyambar kunci mobilnya dan berjalan keluar meninggalkan keempat orang itu.

"Pstt, dia siapanya lo?", bisik Bora pelan.

"Abang gw"

"Naniiii", reflek Bora menutup mulutnya rapat rapat saat Rey dan juga Jeff yang sedang mengobrol bersama menoleh ke arahnya.

"Hehe, ga papa ko bang. Tenang ade lo ga gw apa apain, suer",

"Anjir El, abang lo ganteng banget. Ko lo ga cerita si kalo lo punya abang secakep dia?"

"Lo kan ga pernah nanya"

##~~~##

Elvano yang saat ini sudah berada di rumah kini ia dihadapkan dengan tumpukan berkas yang masih setia tertata di meja kerjanya, wajah nya yang serius saat membaca satu persatu kontrak perjanjian dengan rekan bisnisnya membuat siapapun yang melihatnya akan langsung jatuh hati pada parasnya yang rupawan.

Kemeja yang ia gunakan sudah ia gulung sampai siku dan jangan lupakan kacamata yang ia gunakan dihidung mancungnya. Setelah semua pekerjaannya selesai helaaan napas terdengar samar, pemuda itu menyeruput secangkir kopinya yang tersisa dan menyalakan rokoknya.

"untung gw bisa ngendaliin emosi gw, shit! Kenapa gw ga suka kalo dia deket sama cowo lain”, elvano menggerutu sendiri saat mengingat kejadian dimana ia bertemu dengan  kakak Barbara.

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang