Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...Saat akan keluar gerbang sekolah mata El melihat seseorang yang sangat ia kenal, setiap kali ia bertemu dengannya ia sangat kesal dan menurutnya semua hal yang berkaitan dengan pria itu sangat mengganggunya. Tanpa menoleh kearah pria berdasi itu El melewatinya begitu saja dan pergi kearah rumahnya.
Benar dugaannya ternyata pria itu masih mengikutinya buktinya mobil silvernya kini mengikuti motornya yang melaju kearah rumahnya.
"Tuan muda Hugo tolong menepi sebentar ada sesuatu yang harus saya bicarakan dengan anda", kaca mobil pria itu terbuka supaya suaranya bisa terdengar oleh El.
Meski merasa kesal El tetap menepikan motornya, "udah gw bilang nama gw Elvano", ucap El dengan dingin.
"Ah maaf tuan muda Hugo ah tidak Elvano maksudnya", ralat Robert yang merupakan tangan kanan almarhum ayah Elvano.
"Sekarang apa lagi?", Elvano kesal sekali saat pria didepannya itu muncul tiba-tiba.
"Saya ingin membicarakan tentang warisan dari tuan dan nyonya kepada tuan muda jadi mohon luangkan waktunya sebentar", ucap Robert to the point.
"Udah berapa kali gw bilang gw ga bakal nerima apapun dari mereka dan ini juga udah dibahas waktu itu".
"Tapi sekaraang tuan sudah berumur 17 tahun dan itu usia yang tepat untuk menerimanya".
"Lo budeg apa gimana si? Gw ga bakal terima pemberian dari mereka", Elvano dongkol sekali dibuatnya.
Dari arah belakang motor yang dikendari Rey perlahan mendekat. "Itu bukannya El ya?", tanya Rey pada bora yang duduk dibelakangnya.
"Mana? Oh iya itu El, ngapain dia disitu?".
"Ga tau."
"El jadi ga nongkrong di mall?", tanya Bora saat sudah disamping motor El yang terparkir disamping trotoar.
"Jadi", tanpa mengucapkan sepatah katapun pada pria berjas itu El langsung melajukan motornya bersama dengan dua curut eh temannya.
Melihat kepergian El pria itu hanya bisa menghela napas pasrah, "maafkan saya tuan saya tidak bisa menepati janji saya".
Walaupun kedua orang tua kandung Elvano sudah wafat sejak beberapa tahun yang lalu namun Robert masih tetap setia pada tuannya dan berniat akan melaksanakan wasiat terakhirnya yaitu menjadikan Elvano sebagai satu-satunya pewaris dan juga penerima semua aset dan juga properti yang dimiliki oleh tuannya.
Namun tuan mudanya itu sungguh keras kepala dan berpendirian kuat sehingga semua yang seharusnya menjadi haknya Elvano dengan mudahnya melepaskannya dan memberikannya kepada yayasan dibeberapa panti asuhan.
Mall
"El makan dulu apa langsung beli barangnya?", tanya Bora yang masih sibuk bermain game diponselnya.
"Terserah".
"Emm kalo gitu mending langsung nyari barangnya dulu", usul Rey yang langsung diiyakan oleh El dan Bora.
Mereka berdua saat ini sedang berada di toko peralatan tulis dan sedang mencari tinta untuk memastikan apakah benda yang mereka cari masih tersedia ditoko itu.
"Gimana? Udah dapet tintanya?", tanya Bora
"Belum", jawab Rey.
"Kayanya abis deh", El sudah mencari ke berbagai sudut toko namun tidak ketemu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Boy
Teen FictionSemesta memang tidak bisa diprediksi, sesuatu yang tidak bisa dilupakan dalam sesaat kadang terjadi begitu saja. Perasaan hampa yang menyelimuti sudah Elvano rasakan sejak dahulu, setiap kali ia mencintai seseorang maka saat itulah Tuhan mengambil o...