Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen....
.
."Jadi kemaren lo baku hantam sama si no 2?", tanya Rey sebelum menyeruput ice tea favoritnya.
"He em".
"No 2? Kalian bahas apa si? Trus muka El ngapa jadi lebam gitu?", Bora yang tak mengerti apa yang terjadi hanya menatap mereka berdua dengan raut wajah penasaran.
"Ulah Jonathan", jawab El singkat.
"Jangan bilang kalo itu Jonathan dari Felipe Highschool?", tebak Bora.
"Bener dia dari sma itu.. Eh tunggu ko lo bisa kenal dia si?", Rey menatap heran Bora.
"Ya tau la, dia kan yang ikut tawuran minggu kemaren deket sma lama gw", sahut Bora yang masih mengaduk grapefruit ade miliknya.
"Trus rencana lo apa El?", tanya Rey saat melihat raut wajah masam El.
"Em.. Kasih paham dikit bisa lah ya", meski nadanya sangat datar tapi senyum smirk terselip diwajah El.
"Eh ko gw merinding ya", Rey bergidik ngeri membayangkan tangan Elvano yang sedang meninju tubuh dan juga wajah malang Jonathan.
"Jangan sampe mati El, nanti crush lo jadi ilfeel sama lo haha", ledek Bora.
"Siapa emang crushnya El?", Rey yang polos itu menatap Bora dan juga Elvano penasaran.
"Gw juga belum tau pasti si, kayanya si bocah smp yang waktu itu deh. Eee itu sapa si namanya.. Ah iya Barbara", ucap Bora dengan nada meledek.
"Pffttt hahahaha kalo jadian beneran si bakal heboh si", Rey tertawa dan langsung dihadiahi pelototan tajam oleh El.
"Brisik lo berdua", telinga Elvano panas sendiri karena mendengar ocehan Rey dan juga Bora.
"Hahaha gimana sama fans girl lo El? Mau lo kemanain?", Bora tidak dapat membayangkan jika gadis-gadis yang sangat menggilai ketampanan dan pesona Elvano akan sakit hati jika El berkencan dan berpacaran.
"Hahahahahaha".
"Wah wah dua bungul ini lagi kumpul rupanya", sapa Flo yang baru saja datang sambil menenteng kantong kresek hijau dikedua tangannya.
"Halo kak Flo, dah lama ga ketemu. Tambah cantik aja ni", goda Rey dengan senyuman manisnya.
"Lo bocah kicik minggir, gw mau duduk", usir Flo.
"Jahat lo kak", Rey memasang wajah dramatisnya.
"Waduh-waduh udah diobati sama ayang nih lukanya", sindir Flo yang melihat beberapa plaster menempel di tangan dan juga wajah El.
"Jadi El beneran punya ayang?", Bora menatap El yang diam saja diujung meja.
"Iya, kemaren kan dia bikin ulah diruangan pribadi gw sambil bawa pacarnya", adu Flo tanpa menyembunyikan apapun.
"Di rumah sakit?", Rey menyernyit bingung.
"Iya lah masa di patung pancoran", Flo merasa kesal dengan otak lemot Rey.
"Bentar.. Pacar?", setahu Rey sahabat nya ini tidak memiliki pacar.
"Lo ga tau ya.. Yah kasian", ejek Flo dengan ekspresi mengejeknya.
Bora yang tidak mengenal Flo hanya menatap gadis itu sambil memakan matcha cake pesanannya.
"Ternyata ada cewe juga disini", Flo menatap Bora dengan senyum cerahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Boy
Teen FictionSemesta memang tidak bisa diprediksi, sesuatu yang tidak bisa dilupakan dalam sesaat kadang terjadi begitu saja. Perasaan hampa yang menyelimuti sudah Elvano rasakan sejak dahulu, setiap kali ia mencintai seseorang maka saat itulah Tuhan mengambil o...