Ig @evikawaiii. Like, vote, follow!
Sudah dua hari berlalu sejak kejadian di rumah sakit malam itu. Elvano memperingati Barbara supaya tidak membukakan pintu rumahnya kepada siapapun yang tak ia kenal dan tidak mengangkat telfon orang yang tak dikenal.
Flashback On
Didepan rumah yang bernunsa hijau dan dipenuhi pot tanaman yang berjejer rapi terdapat dua orang yang tengah berbincang satu sama lain.
"Inget ya cil, jangan kemana-mana, jangan angkat telfon no ga dikenal, kalo ada yang kerumah lo jangan dibukain pintu", ucap El tegas saat memapah Barbara menuju ruang tamu.
"Lho emangnya kenapa?", tanya gadis itu penasaran.
"Nurut aja cil, ini cuma sementara doang. Sehari aja tar besoknya lo bebas mau ngapain"-El
"Oh oke", Barbara pun akhirnya mengiyakan perkataan El.
"Bagus", El tanpa sadar menepuk ujung kepala gadis itu dengan pelan. Ada perasaan tenang saat tangannya menyentuh surai hitam gadis itu.
"Oh iya kak, boleh aku minta no hp nya? Kan aku harus ganti uang kakak yang dipake buat biaya rumah sakit", tanya Barbara dengan raut wajah khawatirnya. Ia khawatir pemuda itu tidak akan mau memberikan no nya.
"Hmm gimana ya?"
"Ayolah kak ganteng boleh yaa"
"Ko lo maksa? Modus lo ya.."
"Eh engga kok",
Karena ada pulpen yang tergeletak diatas meja ruang tamu El segera mengambilnya dan menuliskan beberapa angka pada telapak tangan kanan gadis itu.
"Nih"
Senyum diwajah Barbara tak bisa lagi ia sembunyikan, gadis itu sangat bahagia mendapatkan sesuatu yang sederhana dari pemuda yang sudah menolongnya tempo hari.
Flashback off
Meskipun Barbara tidak diberitahu alasan yang jelas mengapa El menyuruhnya seperti itu namun ia tau bahwa itu semua untuk kebaikanny. Ia menyentuh kepalanya dimana dua hari yangb lalu tangan kekar El menepuknya perlahan.
"Yaa ampun gw salting anj! Visualnya ke cowo dinovel novel yg gw baca", Barbara berteriak dikamarnya saat memgingat sikap El yang ditujukan padanya.
"Tunggu Retta, lo harus jadi cewe yang imut dan lemah lembut! Ga boleh bruntal, ga boleh kasar supaya Kak el bisa suka sama lo",
"Aissh shit retta kangen kk El"
Terdapat tumbukan buku yang tertata rapi di rak yang diletakkan disebelah lemari pakaian. Namun kondisi sang pemilik kamar saat ini sedang kacau, suara musik yang diputar dengan volume tinggi dan jangan lupakan kertas yang berserakan diseluruh kamarnya.
"You make me crazy El, Retta ga mau tau pokoknya nama kamu bakal selalu ada di list cogan rl pertama ku dan ga bakal gw lepasin begitu aja. Semangat Retta lo pasti bisa naklukin cowo dingin impian lo itu", gadis yang mengenakan piyama beruang itu menyemangati dirinya sendiri dengan senyumannya.
Barbara melangkah ke meja belajarnya dan mengambil buku sketsa nya dan mulai menggoreskan pensil kesayangannya.
"Sial tangan gw tremor"
Saat menyadari jari jemarinya bergetar Barbara kesal sendiri dan langsung meremas kertas putih itu hingga tak berbentuk lagi.
"Sial muka dia ganteng banget, gw ga bisa ngelupain dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Boy
Fiksi RemajaSemesta memang tidak bisa diprediksi, sesuatu yang tidak bisa dilupakan dalam sesaat kadang terjadi begitu saja. Perasaan hampa yang menyelimuti sudah Elvano rasakan sejak dahulu, setiap kali ia sudah mencintai seseorang maka saat itulah Tuhan menga...