15

85 66 0
                                    

Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...

Dari raut wajah El yang tersenyum sepertinya pemuda itu sedang bermimpi indah, senyuman nya yang menawan seolah ia melihat sesuatu yang membuatnya merasa bahagia. Namun saat terbangun dari mimpinya El menghela napas dan teringat akan sesuatu.

"Ha.. Cuma mimpi ternyata, gw harap itu bisa jadi nyata tapi ga bakal terjadi"

Kalender yang diletakkan diatas meja belajarnya membuat El ingat tentang hari ulang tahunnya yang sebentar lagi akan tiba. Dia tak menyangka disaat ia genap berusia 18 tahun bunda dan grandma yang sangat ia sayangi tak bisa menemaninya lagi.

Hari ini adalah hari pertama ujian semester di Daisy Highschool, semua murid sangat berambis untuk mendapatkan nilai sempurna meskipun sebagian kecil dari mereka tidak terlalu banyak berharap.

"Liat aja nanti rata-rata nilai gw kali ini pasti lebih tinggi dari lo",-Bora

"Halah ga percaya gw, pasti nilai lo dibawah gw lagi tu", jawab Rey dengan percaya dirinya.

Sesuai kesepakatan bersama tempat yang digunakan untuk tes masih tetap dikelas masing-masing siswa hanya saja tempat duduknya akan diacak secara menyeluruh, sehingga suasana kelas baru pun tercipta.

Sebelum tes dimulai pengawas akan memeriksa kelengkapan alat tulis seluruh murid dikelas. Selain pengawas yang berjaga 2 cctv di kelas akan menyala selama proses ujian berlsngsung. Jika terdapat siswa yang berbuat curang maka akan mendapat surat peringatan dari sekolah.

Ditempat lain ruangan yang luasnya hampir setengah dari lapangan aula terdapat banyak sekali pelajar dari berbagai sekolah untuk mengikuti seleksi. Semuanya berjalan tertib dan rapi sesuai rencana.

AC di ruangan itu semuanya menyala sehingga suhu bisa sejuk dan stabil namun gadis yang duduk dibaris ke 11 dari depan tidak lagi merasakan dinginnya benda putih yang tinggi tinggi itu. Keringatnya yang terus bercucuran membuat fokusnya sedikit tergaggu.

Bolpoint yang ada di tangan kanannya sedikit bergetar saat gadis itu mulai melihat soal diatas kertas. Ingatan yang tersimpan diotaknya kembali berputar, dia sebenarnya sudah mempersiapkan mental dan fisiknya untuk menghadapi hari ini.

Tapi siapa sangka saat sudah berada disini justru ia merasa sangat pesimis dan gugup setengah mati.

"Inget gw ngelakuin ini semua supaya tiap hari bisa liat muka ganteng dia"

"But.. Gue ga nyangka bakal sebanyak ini saingannya belum lagi diruang sebelah. Gue bisa lolos ga yahh"

"Lo pasti bisa"

"Shit gw jadi buang waktu"

"Tapi kalo gw ga lolos gimana?

"Arghhh gue lupa lagi soal yang diagram"

"Panas banget, AC nya padahal nyala"

"Bodo amat tulis aja seinget lo,

Isi pikiran Barbara yang tidak bisa berhenti over thinking membuatnya berulang kali mengetuk dahinya menggunakan bolpoint ditangannya.

~~~

"Fyuhhh gue lega", wajah Bora yang jauh lebih rileks saat sudah menyelesaikan puluhan soal membuatnya sedikit lega.

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang