38

87 73 2
                                    

Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...



"Ya ampun batu bara lo kenapa? Kaki lo ko diperban? Hiks hiks hiks ko lo baru nelfon gw si kalo lo abis kecelakaan?", Sisil yang baru saja tiba langsung memeluk Barbara dengan erat.

"Satu-satu nanya nya sis"

El langsung keluar ruangan dan membiarkan kedua gadis itu berbincang.

"Eh btw ternyata kak El yang lo maksud juga ya", Sisil yang sudah duduk memangku Momo mulai menyuapi potongan buah kiwi ke mulut Barbara.

"Iya lah ganteng, tapi lo jangan same suka sama kak El juga yah sis. Gw ga mau singan sama lo"

Mata Sisil pun menatap Barbara datar, "gw juga ga mau saingan sama cegil kaya lo, gw udah punya Sehun yang gantengnya tiada dua jadi mana mungkin gw berpaling"

"Cih ngomongin gw cegil padahal lo juga sama"

"Hehe"

"Siniin Momonya, gw kangen. Pengin peluk emeng gemesh"

"Nih"

"Halo Momo, kangen sama Retta ga?", Barbara memeluk kucing berbulu itu dengan erat.

Meong

"Hehe Retta juga kangen, Momo temenin Retta disini ya. Mommy mu suruh pulang aja biar Momo yang disini", Barbara mulai mengelus bulu kucing yang sedang ia pangku dan sesekali mencium hewan berbulu itu.

"Idih ngusir"

"Iya ngusir, Momo boleh ya nginep disini sama gw. Gue lagi pengin peluk Momo, kalo lo balik Momo ikut ntar gw kesepian ga bisa meluk siapa-siapa",

"Lo kan udah punya crush, peluk aja dia"

"Belom aja jadian masa main peluk-peluk aja?"

"Bukannya lo udah pernah peluk dia ya", Sisil yang sudah mengenal watak sahabatnya itu tidak akan langsung percaya pada perkataan Barbara.

"Ya pernah si, tapi masa dipeluk terus si. Yang ada malah jantung gw meledak gara-gara salting"

"Ya udah boleh tapi cuma semalem"

"Gomawo Sisil ayang Sehun"

Dipanggil seperti itu membuat Sisil tersipu malu, "bisa aja lo batu bara calon ayangnya Elvano Bagaskara", Sisil menepuk pundak Barbara dengan gaya lebay nya.

"Sakit njir"

"Oh iya sori sori, lupa kalo lo lagi sakit"

Percakapan panjang pun dimulai dan Barbara menceritakan pada Sisil tentang apa yang ia alami beberapa hari yang lalu.

~~~

"Cil", El menatap Barbara sebelum ia mengeluarkan sebuah boneka kecil dari dalam tasnya.

"Hm? Kenapa kak El?"

"Kala bilang boneka yang lo kasih ke dia biar gw yang simpen, dia juga bilang kalo Kala sayang sama kakak cantik",

Barbara menatap boneka yang kini sudah ditangannya dan membayangkan wajah Kala yang tengah tersenyum kepadanya.

"Makasih lo udah ngelindungin Kala"

"Tapi Retta gagal ngelindungin Kala"

"Hem itu bukan salah lo", El menepuk puncak kepala Barbara.

Meong meong

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang