Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...
Fulton Home, bangunan yang saat ini berdiri kokoh dan ditempati oleh banyak orang dimana sebagian besar penghuninya adalah anak-anak malang yang memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan.Saat berada disana ada banyak sekali senyuman tulus dari anak-anak panti asuhan ini. Walaupun mereka memiliki masalah dan masa lalu yang tak semua orang tau tapi mereka selalu diajarkan untuk tersenyum, mrs. Joy pernah berkata bahwa senyuman yang kamu tebarkan bisa saja mengubah dunia seseorang dan dapat membuat seseorang bahagia saat melihatnya.
Mobil Rey sudah terparkir rapi dihalaman depan, saat ini Elvano dan Rey diajak keruang belajar yang letaknya tak jauh dari asrama mereka. Anak-anak yang berada diruang belajar didominasi oleh anak laki-laki sementara anak perempuan hanya bejumlah empat orang. Usia mereka pun berkisar tujuh sampai sebelas tahun.
Meskipun hadiah yang El siapkan sederhana namun bagi mereka itu adalah sesuatu yang berharga. Semua penghuni Fulton Home sudah mengenal siapa itu El, dimata mereka pemuda tampan ini adalah malaikat yang tuhan kirimkan untuk mereka dimana keberadaannya memberikan cahaya terang pada hidup mereka yang kelabu.
Diatas kursi pendek berwarna hijau seorang anak laki-laki berambut ikal tengah duduk dan tenggelam dalam imajinasinya. Tangan mungilnya sibuk menggoreskan krayon warna-warninya diatas buku gambarnya.
"Kak El sini", bocah itu melambaikan tangannya semangat.
"Kala jago gambar ya", saat El melihat bocah itu hatinya sangat damai dan merasa tenang.
"Iya dong kak kan Kala pengin ngelukis kak El kalo udah besar nanti".
Senyuman El pun terbit, "Pasti lukisannya bagus".
"Hehe iya, Kala jadi ga sabar deh".
Diantara banyaknya anak kecil disana El lebih dekat dengan Kala, bocah yang saat ini tengah menempuh pendidikan disekolah dasar itu membuat El teringat tentang masa lalunya. Mata gelap Kala saat menatapnya dan juga senyuman tulusnya berhasil membuat seorang Elvano Bagaskara luluh.
Dia menepuk pelan kepala Kala sambil tersenyum, El masih ingat dengan jelas bagaimana reaksi bocah berusia 7 tahun itu saat ada sepasang suami istri yang mau mengadopsinya. Kala menolaknya dengan tegas dan alasan yang ia berikan adalah jika ia pergi bersama dengan orang tua angkatnya maka ia tak akan bertemu dengan El lagi.
"Kak El udah baca surat kala?".
"Udah ko".
"Gimana?"
"Hem? Apanya?".
"Tulisannya, kak El".
"Oh haha,bagus ko".
"Sebenernya Kala suka nulis surat buat kak El pas tengah malem tapi kena omel mrs. Joy kalo ketauan hehe".
"Kenapa tengah malem?".
"Kala ga bisa tidur, mama Kala sering muncul kalo Kala lagi tidur".
Mulut El seolah terkunci rapat saat mendengar penuturan Kala dan tak bisa mengatakan apapun, ia hanya bisa tersenyum paksa dalam diam.
"Kata mrs. Joy Kala abis ngilang ya", Elvano tersenyum hangat menatap Kala.
"Iya kak El, kala takut banget waktu itu tapi untungnya ada kakak cantik yang nemenin Kala".
"Kakak cantik?".
"Iya, dia juga yang nganterin Kala pulang".
~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Boy
Ficção AdolescenteSemesta memang tidak bisa diprediksi, sesuatu yang tidak bisa dilupakan dalam sesaat kadang terjadi begitu saja. Perasaan hampa yang menyelimuti sudah Elvano rasakan sejak dahulu, setiap kali ia mencintai seseorang maka saat itulah Tuhan mengambil o...