35

94 73 2
                                    

Selamat membaca ganteng & cantik. Jangan lupa follow, vote, & share.
ig: @evikawaiii
Arigato..


Serpihan kaca mobil tersebar dimana-mana, darah segar pun terlihat sangat jelas bagaikan sebuah percikan kopi yang tumpah di atas kain kanvas. Orang-orang mengerumungi Kala dan Barbara yang sudah terbaring diaspal bahkan kursi roda yang Kala pakai sudah tak berbentuk lagi.

El marah, tangannya terkepal saat melihat apa yang baru saja menimpa Kala. Otaknya masih mengingat dengan jelas suara lemah Barbara yang beberapa detik lalu masih terbuka matanya namun kini gadiascantik itu sudah memejamkan matanya.

Beruntung petugas medis sangat sigap dalam menangani kecelakaan ini, tubuh Kala dan Barbara yang dipenuhi noda darah langsung dibawa ke ruang UGD untuk mendapatkan pertolongan dari dokter dan tim medis.

"Shitt", El meninju tembok rumah sakit yang keras dengan emosinya yang masih meluap.

"Bisa-bisanya si tua bangka sialan itu sampe ke sini, ANJING!!!. Gw ga bakal kasih ampun ke dia", El langsung merogoh saku jaketnya dan menelfon seseorang.

"Halo"

"Jangan biarin polisi nangkep si tua bangka itu dulu, urusan dia sama gw belum selesai. Bawa dia ketempat biasa"

"..."

Tangan El mengacak rambutnya frustasi, "arrrghh sial kenapa harus Kala sama Retta si? Tuhan kenapa harus mereka berdua? Mereka ga salah Tuhan..", El menghela napas lelah dan berharap ini semua hanyalah mimpi belaka.

"El", suara Rey membuat El menoleh, ia mendapati Rey dan juga Bora berlari dan menghampirinya yang tengah duduk dikursi panjang.

"El itu yang jadi korban beneran Barbara sama Kala?", Bora bertanya dengan nada khawatir dan dijawab oleh anggukan El.

"Mobil yang nabrak kabur El", Rey menunjuk ke arah sebuah sedan yang menerobos kerumunan orang walaupun kondisi kendaraan itu sudah lecet dan rusak dibagian depannya.

"Gw udah nyuruh orang buat ngejar si tua bangka itu"

"Anjir jadi itu ulah paman lo? Nekat banget gila"

"Hhh, sial bisa-bisanya gw teledor"

"Berenti nyalahin diri lo sendiri El, sabar ya. Gw yakin perbuatan dia ke lo pasti bakal dibales sama Tuhan"

"Tapi dia nyentuh orang yang gue sayang untuk yang kesekian kalinya, gw ga terima"

Karena tidak begitu paham dengan situasinya Bora lebih memilih duduk diam menjauh dan sekali-kali melirik kearah pintu UGD yang belum juga terbuka.

~

"Mama mau kemana si?"

"Ga ada waktu buat jelasinnya Sila, cepat kamu masukin barang penting kamu ke koper. Kita bakal pergi jauh dari kota ini"

"Tapi papa belum pulang ma"

"Semua ini salah papamu yang terlalu nekat Sila, mama jadi pusing", wanita paruh baya itu memasukkan dompetnya kedalam tas dan menyeret koper merahnya keluar rumah.

Meskipun Sila bingung dengan tingkah mamanya tapi gadis itu tetap menurut dan mengikuti langkah wanita itu hingga masuk ke mobil.

"Pasang sabuk pengamannya Sila"

"Udah ma"

Baru saja sampai didepan gerbang mobil yang Sila naiki tiba-tiba diberhentikan secara paksa oleh beberapa pria berjas hitam dan mereka berdua diseret paksa supaya tidak kabur.

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang